Connect with us

Hutanpedia

Arboretum Adalah: Pengertian Menurut Ahli, Tujuan, dan Manfaatnya

Published

on

Gambar arboretum

Untuk mengimbangi pesatnya pertumbuhan penduduk dan pembangunan yang terus menerus, diperlukanlah ruang terbuka hijau yang dapat dijadikan sebagai penyejuk dan sebagai tempat wisata atau sebagai tempat hiburan untuk membuang penat.

Adanya ruang terbuka hijau dirasa sangat diperlukan untuk masyarakat di perkotaan. Salah satu contoh ruang terbuka hijau adalah arboretum. Di mana pada sebuah arboretum biasanya berisi banyak tanaman dan pepohonan yang kaya akan manfaat baik untuk ekosistemnya sendiri maupun untuk lingkungan sekitar bahkan manusia. 

Pengertian Abroretum

Arboretum merupakan salah satu bentuk dari konservasi ex-situ. Arboretum dapat diartikan sebagai tempat berbagai koleksi tumbuhan, baik yang digunakan bagi kebutuhan penelitian atau kebutuhan rekreasi semata. Sedangkan menurut Wikipedia, arboretum adalah kebun botani atau kebun tempat mengoleksi tumbuh-tumbuhan.

Dalam bahasa latin, arboretum berasal dari kata arbo yang berarti pohon, dan retum yang berarti tempat. Sehingga dapat diartikan bahwa arboretum merupakan suatu tempat untuk menanam pohon atau tempat yang berisi pohon-pohon. Arboretum menjadi sebuah wadah yang di dalamnya terdapat objek berupa kumpulan flora yang tergabung dalam suatu ekosistem.

Arboretum juga bisa disebut sebagai botanical garden (kebun botani) atau hutan buatan yang ditujukan sebagai tempat pelestarian dan penelitian. Arboretum yang dibuat biasanya memang ditujukan untuk sarana penelitian serta pendidikan, baik untuk tempat belajar, laboratorium, dan praktek lapangan.

Tanaman yang ada di arboretum merupakan pohon-pohon ataupun tanaman terpilih yang dapat tumbuh dan berkembang dengan baik serta secara sengaja untuk dilakukan penangkaran.

Baca juga: Kawasan Konservasi Adalah, Pengertian, Jenis, Manfaat, dan Contoh-contohnya

Gambar Arboretum

Pengertian Abroretum Menurut Ahli

Berikut merupakan beberapa pengertian arboretum menurut ahli, antara lain:

Banjarahor (2017)

Menurut Banjarahor, arboretum adalah kawasan koleksi berbagai jenis pohon yang berperan sebagai penyerap dan penyimpan karbon, serta  pembentuk  iklim  mikro sehingga memberikan  dampak  positif terutama suasana di dalam kawasan dan di sekelilingnya menjadi sejuk dan nyaman yang dapat membantu aktivitas manusia.

Gunawan (2020)

Gunawan mengartikan arboretum sebagai suatu area yang diperuntukkan untuk  mengumpulkan atau mengoleksi berbagai jenis tanaman atau tumbuhan dan habitat dari beberapa makhluk hidup yang tujuannya sebagai tempat pelestarian dan penelitian.

Harum dan Moestrup (2014)

Arboretum merupakan laboratorium alami atau kawasan yang terdiri dari berbagai jenis tumbuhan yang dominan yang tumbuh secara in-situ  dan  ex-situ serta dapat digunakan untuk keperluan penelitian dan pelestarian tanaman atau dijadikan sebagai tempat rekreasi atau kontemplasi.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Menurut KBBI, arboretum adalah sebuah tempat untuk berbagai pohon yang ditanam dan dikembangkan untuk tujuan penelitian atau pendidikan. Dengan kata lain arboretum merupakan wadah yang di dalamnya dapat dijadikan sebagai tempat flora yang tergabung dalam suatu ekosistem.

Napolion et. al (2015)

Arboretum diartikan sebagai kebun koleksi pepohonan dengan luasan yang telah ditentukan di mana isinya terdapat berbagai jenis pohon yang ditanam semirip mungkin dengan habitat aslinya dan bertujuan sebagai areal pelestarian keanekaragaman hayati, sedikitnya dapat memperbaiki atau menjaga kondisi iklim.

Permenhut No. 10/Menhut-II/2007

Menurut Peraturan Menteri Kehutanan Nomor 10/Menhut-II/2007, arboretum adalah koleksi dari pohon-pohon atau beberapa spesies terpilih yang dibangun pada suatu lokasi untuk penelitian.

Sinampu et al. (2019)

Sinampu et al. mengartikan arboretum sebagai tempat berbagai koleksi tumbuhan baik yang digunakan bagi kebutuhan penelitian atau semata-mata sebagai kebutuhan rekreasi.

Wahyuni et al. (2013)

Menurut Wahyuni et al. arboretum dapat diartikan sebagai suatu ekosistem atau dibuat menjadi suatu miniatur ekosistem yang berisikan tidak hanya tumbuhan atau hewan saja, tetapi diperhitungkan juga aliran-aliran air pada tempat tersebut, hubungan timbal balik antara  instrumen yang  ada  dan  yang lainnya.

Tujuan

Arboretum merupakan kebun koleksi pepohonan dengan luasan tertentu berisi berbagai jenis pohon yang ditanam sedapat mungkin mengikuti habitat aslinya dan dimaksudkan sebagai areal pelestarian keanekaragaman hayati dan sedikitnya dapat memperbaiki atau menjaga kondisi iklim. Selain itu, arboretum dapat berperan sebagai sarana pendidikan, penelitian, dan pengembangan (Napolion dkk, 2015).

Karena semakin berkurangnya jumlah tempat penelitian dan pengkajian ekosistem hutan bagi pelajar, mahasiswa, dan peneliti maka pembangunan arboretum dapat dijadikan sebagai salah satu solusi yang tepat. Selain itu, dengan dibangunnya arboretum juga dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan dengan cara membudidayakan tanaman buah-buahan, penanaman dalam arboretum, dan menjadikannya sebagai areal rekreasi.

Baca juga: Sejarah Konservasi di Indonesia, Metode, dan Contoh Kawasan Konservasi

Sedangkan pembangunan dan pengembangan arboretum yang ada di universitas kebanyakan memiliki tujuan untuk dijadikan sebagai:

  • Sebagai tempat diskusi, praktikum, dan penelitian berbagai fakultas ataupun jurusan;
  • Sebagai tempat pembelajaran mengenai lingkungan dan keanekaragaman hayati untuk berbagai jenjang pendidikan dan umum;
  • Sebagai laboratorium lapangan; sumber daya plasma nutfah (bank genetik) yang menyimpan berbagai koleksi jenis tanaman langka, tanaman obat-obatan, tanaman pohon produksi dan kolam percobaan;
  • Sebagai habitat berbagai jenis hewan liar; melindungi mata air yang ada di kawasan kampus;
  • Melestarikan model ekologi pedesaan; serta sebagai tempat wisata pendidikan dan rekreasi.

Manfaat Arboretum

Arboretum merupakan salah satu ruang terbuka hijau dengan manfaat yang sangat besar. Dari pepohonan yang ada di dalamnya misalnya, menjadi media penyerap gas karbon dioksida dan menghasilkan oksigen sehingga manusia dapat bernafas dengan gratis. Pohon-pohon yang ada di arboretum juga dapat menjadi daerah resapan air di saat musim penghujan datang yang sekaligus mencegah terjadinya banjir.

Untuk kegiatan penelitian, pohon-pohon yang ada di dalam arboretum dapat diberi keterangan nama (nama lokal, nama ilmiah, dan nama famili) sehingga akan bermanfaat bagi pengunjung. Dapat juga ditambah bangunan penunjang lainnya seperti perpustakaan botani dan ruang herbarium yang akan sangat membantu untuk kegiatan identifikasi dan klasifikasi.

Berbagai jenis flora maupun fauna yang ada di dalam arboretum juga dapat dijadikan sebagai objek penelitian. Sedangkan di perkotaan, arboretum dapat dijadikan sebagai solusi pemenuhan ruang terbuka hijau, konservasi keanekaragaman hayati, mitigasi perubahan iklim, serta daerah resapan air.

Selain berguna sebagai tempat mengoleksi berbagai jenis pohon, arboretum juga bisa dijadikan sebagai objek wisata edukatif yang memiliki nilai estetika dan keindahan. Arboretum dapat menjadi pilihan apabila pengunjung ingin berwisata namun tetap memiliki orientasi kepada pendidikan. Hal inilah yang menjadi pembeda antara arboretum dengan obyek wisata umum lainnya.

Konsep dasar perencanaan arboretum memang dikenal sebagai upaya meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap tumbuh-tumbuhan, terutama pohon-pohonan melalui kegiatan yang bersifat rekreatif.

Fungsi dan manfaat arboretum akan lebih optimal apabila dapat dikelola dengan baik, selain sebagai tempat koleksi tanaman, juga terdapat fungsi hidrologi, perputaran siklus biogeokimia, siklus nitrogen, dan lainnya. Sehingga arboretum menjadi suatu lahan atau tempat yang menarik untuk dikaji dari segi ekologi dan dari segi penelitian (berfungsi sebagai laboratorium alam).

Banyak kegiatan yang dapat dilakukan di arboretum berkaitan dalam meningkatkan “edukasi ekologi”, misalnya kegiatan outbond yang bertema pengenalan alam dan kecintaan terhadap alam.

Apabila di dalam arboretum masih banyak pohon-pohon yang belum diketahui jenisnya dan seberapa besar keanekaragamannya, maka dapat dilakukan suatu penelitian tentang kekayaan jenis tanaman pada lahan bakal arboretum, yang nantinya dapat digunakan sebagai data dasar bagi pengembangan arboretum UT (Handayani, 2015).

Dengan adanya pengembangan arboretum tersebut, harapannya arboretum akan semakin bermanfaat dalam berbagai aspek dan bermanfaat untuk orang banyak. Contohnya dapat menjadi suatu model penghijauan terpola untuk sarana pembelajaran tentang konservasi dan keanekaragaman hayati.

Atau bisa juga untuk meningkatkan ruang terbuka hijau, menyediakan detail referensi bidang tumbuhan; menyediakan laboratorium lapang untuk pendidikan Botani, Ekologi, Konservasi, dan Hortikultura; melestarikan spesies tumbuhan endemik dan alami; mempunyai nilai konservasi, estetika, dan ekonomis; menyediakan contoh; serta sebagai media pembelajaran.

Baca juga: Hutan Lindung Adalah, Pengertian, Manfaat, dan 10+ Contohnya

Bersama LindungiHutan, Kita Lestarikan Hutan Indonesia

Sampai saat ini, LindungiHutan telah menanam lebih dari 700.000 pohon di 40+ lokasi yang tersebar di Indonesia. Tentu, angka tersebut bukanlah akhir dari segalanya. Kami percaya, kita masih bisa dan masih harus #BersamaMenghijaukanIndonesia!

Rawat Bumi LindungiHutan