Connect with us

Wilayah

Penyelamatan Pesisir Ogotua Toli-Toli Sulawesi Tengah dari Abrasi (2023)

Published

on

Penyelamatan Pesisir Ogotua Toli-Toli Sulawesi Tengah

Pesisir Ogotua adalah salah satu wilayah terluar di Indonesia tepatnya berada di Desa Ogotua, Kecamatan Dampal Utara, Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah. Desa Ogotua berbatasan dengan Selat Sunda di sebelah utara, sebelah timur berbatasan dengan Desa Bambapula, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Kabinuang, dan sebelah barat berbatasan dengan Laut Sulawesi.

Desa Ogotua merupakan Ibu Kota Kecamatan Dampal Utara yang terdiri dari 7 dusun di daratan dan 1 dusun di Pulau Lingayan. Jumlah penduduknya hanya 3.826 jiwa mendiami tanah seluas 25,27 km. Terdapat 26 suku dan suku paling banyak secara berurutan adalah suku Bugis, Mandar dan Selayar. 

Desa Ogotua dahulu kala merupakan perkampungan kumuh yang masih dikelilingi oleh hutan bakau, hutan belantara dan penduduk yang masih sedikit. Awal mula nama Ogotua berasal dari nelayan yang sedang kehabisan air dan bekal, lalu mereka menepi di sebuah pulau yang mana pribumi pulau itu mengatakan ada air hidup yang sudah tua (mousan ogo tua). 

Namun, nelayan tersebut tidak terlalu mengerti bahasa yang digunakan dan akhirnya pulang dan mengabarkan pada teman-temanya tentang adanya Kampung Ogotua. Setelah kejadian itu, banyak orang berdatangan ke Kampung Ogotua untuk membuka lahan dan berkebun di sana. Maka, jadilah Kampung Ogotua yang sekarang. 

Karena letaknya yang berada di pesisir, hasil bumi di daerah ini adalah kelapa dan perikanan. Sementara mata pencaharian masyarakatnya adalah tani, buruh tani, serta nelayan. Berbicara tentang mata pencaharian dan nelayan, potensi penangkapan ikan di perairan Sulawesi Tengah cukup besar khususnya di Selat Makassar, Teluk Tomini, dan Teluk Tolo. 

Di pesisir Ogotua terdapat Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) yang digunakan untuk menjual hasil tangkapan ikan dari wilayah perairan Selat Makassar. Salah satu jenis komoditas ikan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi di PPP adalah Cakalang. 

Ancaman di Pesisir Ogotua

Abrasi yang terjadi di Pesisir Ogotua menyebabkan banjir rob dan mengancam hilangnya rumah penduduk. Banjir rob disebabkan oleh tinggi rendahnya pasang surut air laut, land subsidence, dan juga climate change–meskipun tidak berdampak langsung. 

Banjir rob akan menyebabkan daratan menjadi semakin sempit karena pasir akan terbawa arus air menuju laut sehingga menyebabkan penyusutan lebar pantai. Banjir rob juga menghilangkan keanekaragaman hayati hutan bakau seperti ikan,burung, dan mangrove. 

Lalu, adanya perubahan bentang lahan di kawasan pesisir akibat penebangan hutan mangrove untuk dijadikan tempat budidaya dan permukiman juga menyumbang terjadinya banjir dan abrasi di daerah pesisir.

Baca juga: Menilik Bukit Puntong Sumiak, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat (2023)

Pelestarian Hutan Mangrove di Pesisir Ogotua

Proses penanaman pohon mangrove rhizophora oleh Kasua bersama LindungiHutan di Pesisir Ogotua.
Proses penanaman pohon mangrove rhizophora oleh Kasua bersama LindungiHutan di Pesisir Ogotua. (Dok: Business Development/LindungiHutan).

Hutan mangrove adalah ekosistem yang unik yang menjadikan jembatan antara laut dan daratan. Tumbuhan mangrove mampu tumbuh di wilayah salinitas tinggi pertemuan antara air tawar, asin, maupun berlumpur. Hutan mangrove juga mempunyai kapasitas besar untuk dimanfaatkan sebagai barrier pencegah abrasi dan juga menyimpan keanekaragaman hayati yang khas. 

Selain fungsi ekologis, hutan mangrove juga mempunyai nilai budaya, pendidikan, dan ekonomi yang tinggi jika dimanfaatkan sebagai wahana wisata, pendidikan, konservasi, serta menjadi identitas budaya masyarakat pesisir. 

Berangkat dari kondisi lingkungan dan kesadaran akan pentingnya keberadaan hutan mangrove, LindungiHutan mengambil langkah nyata untuk mengatasi abrasi dan banjir yang ada di Pesisir Ogotua. Bersama mitra petani sejak tahun 2019, penanaman pohon mangrove di wilayah ini rutin dilakukan. 

Sitti Hajar Abd.Majid, lulusan Jursan Biologi selaku koordinator lingkungan karang taruna yang turut berkampanye dengan LindungiHutan dalam penanaman mangrove di sana. Sitti (23) mengembangkan lahan berupa hamparan lahan kosong yang dapat ditanami mangrove dan dikembangkan sebagai garis pantai. 

Namun, yang dilakukan sitti tidaklah mudah. Berbagai kendala seperti ombak pada pesisir yang kuat, hingga banjir yang bisa merusak hutan mangrove. Harapan besar yang dimiliki oleh Sitti adalah menjadikan mangrove sebagai ekowisata edukasi tentang pentingnya mangrove di pesisir Ogotua. Dengan bantuan LindungiHutan, warga masyarakat, dan komunitas masyarakat tertarik guna ikut serta membantu penanaman mangrove. 

Baca juga: Bukit Batu Bajak Kamang Hilir (2022)

Penanaman Mangrove untuk Jaga Kelestarian Pesisir Ogotua

Fokus penanaman di pesisir Ogotua adalah mangrove Rhizophora sp. Mangrove berfungsi untuk mencegah perluasan abrasi dan banjir rob, meningkatkan area tutupan hijau, membantu pengurangan emisi karbon, meningkatkan perekonomian petani dan warga sekitar, serta menyediakan jam kerja bagi warga sekitar. Mengingat, akar pohon mangrove berfungsi untuk menahan gelombang laut agar tidak mengikis daratan. 

Hingga Juli 2023, terdapat 23 kampanye alam dan 5.646 pohon mangrove tertanam di luasan 0,56 ha. Pohon mangrove di lokasi tersebut telah menyerap lebih dari 2.400 kg CO2. Penanaman ini melibatkan 682 orang termasuk masyarakat, komunitas, dan donatur yang bekerja sama dengan LindungiHutan.

Berikut, 3 kolaborasi kampanye alam yang telah dilakukan di Pesisir Ogotua:

1. Tokopedia

Tokopedia menghijaukan Pesisir Ogotua
Tokopedia tanam 1000 mangrove di Pesisir Ogotua. (Dok: Business Development/LindungiHutan).

Tokopedia adalah salah satu startup terbesar di Indonesia. Guna mencapai misi “Three Zeroes: Zero Emission, Zero Waste, Zero Barriers” yang ingin mereka capai di tahun 2030, Tokopedia bekerja sama dengan LindungiHutan dalam aksi penghijauan di 10 Kota di Indonesia.Pesisir Ogotua menjadi salah satu lokasi penanaman Tokopedia dalam misi tersebut.

Kolaborasi Tokopedia dengan LindungiHutan menghadirkan sebuah kampanye alam yang bertajuk “#ToliToli : Penanaman 13.000 Mangrove oleh CSR Tokopedia”. Melalui kampanye tersebut, Tokopedia berhasil menanam 1.000 pohon mangrove yang ditanam pada 29 Juni 2022. Penanaman tersebut dibantu oleh masyarakat di Pesisir Ogotua dan tim dari LindungiHutan.

2. UMA PAK

UMA PAK tanam mangrove di Pesisir Ogotua
Penanaman mangrove dibantu oleh masyarakat Pesisir Ogotua. (Dok: Business Development/LindungiHutan).

UMA PAK adalah brand lokal Indonesia yang menyediakan produk kemasan ramah lingkungan.Kemasan terbuat dari kertas dengan struktur 3D honeycomb yang dapat memberikan perlindungan pada barang layaknya bubble wrap.

Usaha UMA PAK untuk menjaga lingkungan tidak hanya dijalankan di dalam praktek bisnisnya, mereka juga terlibat dalam kolaborasi pelestarian lingkungan dengan LindungiHutan. Dalam kolaborasi tersebut, UMA PAK menanam 50 pohon mangrove di Pesisir Ogotua pada 19 Mei 2022 melalui kampanye “UMA PAK LINDUNGI HUTAN TOLI TOLI – FULL CIRCLE”.

3. Soul for Earth

Soul for Earth tanam mangrove di Pesisir Ogotua
Aksi penghijauan oleh Soul for Earth selamatkan Pesisir Ogotua dari ancaman abrasi. (Dok: Business Development/LindungiHutan).

Hadirnya Soul for Earth dikarenakan permasalahan lingkungan yang belum terselesaikan. Soul for Earth menyediakan produk-produk ramah lingkungan dengan harga terjangkau di semua kalangan masyarakat. 

Soul for Earth ingin mengajak masyarakat untuk menerapkan gaya hidup ramah lingkungan untuk menekan jumlah sampah plastik yang ada saat ini. Disamping itu, hasil penjualan mereka sisihkan untuk didonasikan kepada LindungiHutan dalam program penghijauan melalui skema CollaboraTree.

Pada 19 Mei 2022, Soul for Earth berhasil menanam 365 pohon mangrove untuk Pesisir Ogotua melalui kampanye alam bertajuk “Soul for Toli-Toli – Restoring Mangrove Forest”.

Baca juga: Menjaga Kelestarian Hutan Desa Kembang, Wonogiri Segenap dengan Makhluk Hidup di Sekitarnya

Ikuti jejak brand dan perusahaan di atas, dengan bergabung dalam aksi penanaman mangrove bersama LindungiHutan. Yuk tanam mangrove, jaga kelestarian Pesisir Ogotua bersama!

Penulis: Zahidah Mahroini dan Ana Salsabila

Muhamad Iqbal adalah SEO content writer di LindungiHutan dengan fokus pada tulisan-tulisan lingkungan, kehutanan dan sosial.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Rawat Bumi LindungiHutan