Connect with us

Hutanpedia

Pohon Kelapa: Klasifikasi, Ciri-ciri dan Manfaat (Up 2022)

Logo LindungiHutan - Green - Square - 1280 x 1280 pixels - PNG

Published

on

Klasifikasi pohon kelapa

Pohon kelapa memiliki nama latin Cocos nucifera L. Tumbuhan ini dalam bahasa Inggris disebut dengan coconut palm, coco palm atau coconut tree dan sudah cukup dikenal oleh masyarakat luas.

Kelapa memiliki bermacam-macam penyebutan di berbagai suku daerah Indonesia. Suku Batak mengenal kelapa dengan nama Nibung, di Aceh dikenal dengan Libung, di Mentawai dikenal dengan Alibuk, di Nias dikenal dengan Hoya, di Lampung dengan Hanibung, di Sampit dikenal dengan Kandibong, di Erang dikenal dengan Handiwung; di Sunda dikenal dengan Liwung serta di Jawa dikenal dengan Gendiwung.

Pohon kelapa telah ada sejak zaman prasejarah. Tanaman ini juga terkenal sebagai pohon yang tumbuh di daerah tropis. Lantas, dari mana tanaman ini berasal?

Asal kelapa diperkirakan berasal dari Amerika Selatan. Tanaman ini telah dibudidayakan di sekitar Lembah Andes di Kolombia sejak ribuan tahun sebelum masehi. Dalam catatan lain, pohon kelapa berasal dari kawasan Asia Selatan. Flora ini kemudian menyebar melalui arus laut maupun perantara manusia dari satu pantai ke pantai lainnya.

Kelapa sudah dikenal sejak 3.000 tahun lalu di daerah peradaban tertua di dunia, yaitu Filipina dan Sri Langka. Maka dapat dipastikan bahwa pohon kelapa berasal dari daerah tropis dan sekitarnya.

Sebuah penelitian menyatakan bahwa pohon kelapa mempunyai daya serap yang tinggi terhadap gas rumah kaca dan emisi karbon, sehingga dinilai mampu membersihkan pencemaran gas rumah kaca di udara. Berbagai manfaat tersebut membuat pohon kelapa dijuluki “pohon kehidupan” (tree of life).

Tanaman ini menghasilkan buah kelapa yang menjadi favorit sebagian besar orang. Pohon kelapa juga terkena memiliki beragam kegunaan dan manfaat, mulai dari kesehatan tubuh hingga kecantikan. Tidak hanya itu, buah kelapa juga sering digunakan sebagai bahan olahan makanan.

Baca juga: Apa itu Jamu? Pengertian, Sejarah Singkat, Jenis dan Manfaat Jamu

Klasifikasi Taksonomi Pohon Kelapa

Taksonomi atau klasifikasi ilmiah kelapa tercantum dalam tabel di bawah ini:

KingdomPlantae (Tumbuhan)
Sub KingdomTracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super DivisiSpermatophyta (Menghasilkan biji)
DivisiMagnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
KelasLiliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub KelasArecidae
OrdoArecales
FamiliArecaceae (suku pinang-pinangan)
GenusCocos
SpesiesCocos nucifera L.
Tabel klasifikasi taksonomi pohon kelapa (Cocos nucifera L.).

Ciri-ciri Morfologi Pohon Kelapa

Pohon kelapa memiliki ciri-ciri dan penampakan morfologi yang unik. Berikut ini penjelasan lengkap ciri-ciri tanaman kelapa yaitu:

A. Akar

Akarnya berjenis serabut sebagaimana tanaman monokotil lain. Jumlah akar serabut berkisar antara 2.000- 4.000, tergantung kesehatan tanaman.

Sebagian akar tumbuh mendatar dekat permukaan tanah, kadang-kadang mencapai panjang 15 m, dan sebagian lagi masuk sampai kedalaman 2-3 m. Akar tanaman kelapa tidak mampu menembus tanah yang keras. Jenis akar serabut pada pohon kelapa memiliki tebal rata-rata 1 cm.

B. Batang

Pohon kelapa hanya mempunyai satu titik tumbuh terletak pada ujung dari batang, sehingga tumbuhnya batang selalu mengarah ke atas dan tidak bercabang.

Tanaman ini tidak berkambium, sehingga tidak memiliki pertumbuhan sekunder. Luka-luka pada tanaman kelapa tidak bisa pulih kembalih karena tanaman kelapa tidak membentuk kalus (callus).

Batang berangsur-angsur memanjang disebelah ujung yang berturut-turut tumbuh daun yang berukuran besar dan lebar pada pertingkatan tumbuhan tertentu, dari ketiak-ketiak daun secara berangsur-angsur keluar karangan bunga.

Bagian batang yang sebenarnya dari tanaman yang masih mudah baru kelihatan jelas kalau tanaman kelapa telah berumur 3-4 tahun, bilamana daun-daun terbawah telah gugur. Pada umur itu bagian pangkal batang telah mencapai ukuran besar dan tebal yang tepat.

C. Daun

Struktur daun kelapa terdiri atas tangkai (pelepah) daun, tulang poros daun, dan helai daun. Tangkai daun terletak di bagian pangkal dengan bentuk melebar sebagai tempat melekat tulang poros daun.

Daun pada pohon kelapa bersirip genap dan bertulang sejajar. Helai daun berbentuk menyirip, berjumlah 100-130 lembar. Letak daun mengelilingi batang.

Tajuk dan terdiri atas 20-30 buah pelepah. Pada pohon yang sudah dewasa panjang pelepah antara 5-8 m dengan berat rata-rata 15 kg. Jumlah anak daun 100-130 lembar (50-65) pasang.

D. Bunga

Umumnya pohon kelapa mulai berbunga pada umur 6-8 tahun. Namun sekarang banyak jenis tanaman kelapa yang berbuah lebih cepat yaitu kelapa hibrida, yang mulai berbunga pada umur 4 tahun.

Bunga kelapa pada dasarnya merupakan bunga tongkol yang dibungkus selaput upih yang keluar dari sela-sela pelepah daun. Bunga akan terbuka namun upihnya mengering lalu jatuh. Upih yang kering dan jatuh disebut mancung.

Bunga kelapa tergolong bunga serumah (Monoecious), artinya alat kelamin jantan dan betina terdapat pada satu bunga.

E. Buah

Pertumbuhan buah kelapa dibagi kedalam tiga fase yaitu:

  • Fase1, berlangsung selama 4-6 bulan. Pada fase ini bagian tempurung dan sabut hanya membesar dan masih lunak. Lubang embrio juga ikut membesar dan berisi penuh air.
  • Fase 2, berlangsung selama 2-3 bulan. Pada fase ini tempurung berangsur-angsur menebal tetapi belum keras betul.
  • Fase 3, pada fase ini putih lembaga atau endosperm sedang dalam penyusunan, yang dimulai dari pangkal buah berangsur-angsur menuju ke ujung. Pada bagian pangkal mulai tampak bentuknya lembaga, warna tempurung berubah dari putih menjadi coklat kehitaman dan bertambah keras.

Baca juga: Pohon Bakau: Jenis, Ciri-ciri, Sebaran dan Manfaat Tanaman Mangrove Ini

Habitat dan Sebaran Kelapa

Pohon kelapa telah ada sejak zaman prasejarah. Kelapa telah dikenal dalam peradaban manusia, dan diketahui tumbuh di daerah tropis.

Kelapa diperkirakan berasal dari Amerika Selatan. Tanaman ini telah dibudidayakan di sekitar Lembah Andes di Kolombia sejak ribuan tahun sebelum masehi. Catatan lain menyebutkan bahwa pohon kelapa berasal dari kawasan Asia Selatan, yang kemudian menyebar, baik melalui arus laut maupun perantara manusia dari satu pantai ke pantai lainnya.

Dengan mengamati pembudidayaan tanaman ini di daerah-daerah berperadaban tertua di dunia, dimana di Filipina dan Sri Lanka telah dikenal sejak 300 tahun sebelum Masehi dan di India telah pula dikenal sejak 3.000 tahun yang lalu. Maka diperkirakan pohon kelapa pasti berasal daerah tropis sekitarnya.

Pada akhirnya para peneliti berkesimpulan bahwa kelapa berasal dari kawasan yang sekarang kita kenal sebagai Malaysia-Indonesia. Dari kawasan ini, melalui arus laut maupun perantaraan manusia, kelapa menyebar ke daerah-daerah lain.

Manfaat Pohon Kelapa

Sebuah penelitian menyatakan bahwa pohon kelapa dapat menunjukkan daya serap yang tinggi terhadap gas rumah kaca. Sehingga dinilai mampu mengurangi pencemaran dan polusi gas rumah kaca di udara. Berbagai manfaat tersebut membuat pohon kelapa dijuluki “pohon kehidupan” (tree of life).

Kelapa merupakan tanaman yang sangat bermanfaat bagi manusia, semua bagian tubuhnya memiliki kegunaan tertentu.

Berikut ini manfaat-manfaat pohon kelapa antara lain yaitu:

A. Akar Kelapa

Bagian akar pohon kelapa bisa dijadikan sebagai bahan baku pembuatan bir, zat pewarna makanan, serta sikat gigi.

Selain itu akar kelapa juga memiliki manfaat kesehatan. Akar kelapa dapat dijadikan obat kumur, obat diare, disentri.

B. Batang Pohon Kelapa

Batang dapat dipakai sebagai sumber material bangunan seperti tiang, konstruksi jembatan,canoe kecil dll. Batangnya juga kerap dijadikan untuk bahan baku perabotan rumah tangga seperti furniture. Tak jarang pula, batang kelapa dijadikan kayu bakar di dapur-dapur rumahan.

C. Bunga Kelapa

Pada bagian bunganya mampu menghasilkan cairan yang dikenal dengan nama nira. Rasanya sangat manis sehingga biasa dijadikan bahan baku utama pembuatan gula nira ataupun minuman. Selain itu, nira juga bisa digunakan untuk pembuatan gula aren atau gula merah.

Terlebih lagi, bagian tandan bunganya atau bunga palma dapat dijadikan hiasan upacara pernikahan.

D. Daun

Daun kelapa yang sudah kering umumnya dapat dianyam sedemikian rupa untuk dijadikan atap rumah. Pada daun mudanya dimanfaatkan untuk janur yang banyak dipakai dalam dekorasi pernikahan, upacara adat, pembungkus makanan tradisional dan anyaman ketupat. Sedangkan tulang daunnya untuk sapu lidi.

E. Buah Kelapa

Daging buahnya merupakan bahan untuk minyak nabati, yang dikenal dengan nama virgin coconut oil (VCO) adalah salah satu jenis minyak kelapa yang dihasilkan melalui proses tertentu. Sehingga kandungannya tetap terjaga dengan baik.

Metode ini juga dimaksudkan sebagai pembeda antara proses pengolahan minyak kelapa melalui pengolahan yang melibatkan bahan kimia dengan pengolahan melalui tahapan pemurnian (refining).

Selain itu, tempurungnya dahulu dipakai sebagai cawan, bahan bakar ataupun bahan kerajinan dan serabutnya dapat dimanfaatkan untuk keset, tali-tambang, bahan bakar, tali anyaman, keset, dan pot bunga anggrek.

Air buah kelapa mengandung khasiat dengan gizi luar biasa. Bukan hanya unsur makro berupa nitrogen dan karbon, namun juga unsur lainnya yang dibutuhkan tubuh. Sebagai informasi, unsur nitrogen di dalam air kelapa adalah protein yang tersusun atas asam amino, arginin, alanin, sistin, serin, dan alin.

Jika dibandingkan dengan asam amino yang terdapat dalam susu sapi, asam amino pada air kelapa ternyata jauh lebih tinggi.

Sementara itu, unsur karbonnya berbentuk karbohidrat sederhana berupa mineral yang dibutuhkan tubuh sebagai pengganti ion. Sehingga sangatlah wajar, jika setelah mengonsumsi air kelapa, tubuh akan terasa segar kembali.

Terlebih lagi, air kelapa juga kaya akan kalium atau potasium. Kandungan gulanya pun cukup bervariasi antara 1,7 hingga 2,6 persen serta protein antara 0,07 hingga 0,55 persen. Tidak mengejutkan jika air kelapa sangat berpotensi untuk dijadikan bahan baku produk pangan seperti dari bahan pembuatan jelly, dektran, cuka, nata de coco hingga minuman beralkohol.

Baca juga: 20 Jenis Pohon Palem, Ciri-ciri, Klasifikasi Taksonomi dan Manfaatnya Lengkap

Produksi Kelapa Indonesia

Pohon kelapa banyak tumbuh di negara Asia dan Pasifik. Secara total, regional Asia-Pasifik menghasilkan 5,3 juta ton (82%) produksi dunia yang meliputi 12 negara, sedangkan sisanya oleh negara di Afrika dan Amerika Selatan.

Di Indonesia, industri pohon kelapa tersebar di Riau, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Jambi, Aceh, Sumatra Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Maluku.

Indonesia menempati posisi produsen kelapa terbesar di dunia dengan jumlah produksi 183 juta ton per tahun pada tahun 2018. Sebagian besar kelapa Indonesia diproduksi di provinsi Sulawesi Utara.

Ringkasan

Tanaman kelapa memiliki nama latin Cocos nucifera L. dan dalam bahasa Inggris dikenal dengan coconut tree sudah cukup dikenal oleh masyarakat luas. Akarnya bertipe serabut sebagaimana tanaman monokotil lain. Jumlah akar serabut berkisar antara 2.000- 4.000, tergantung kesehatan tanaman.

Pohon kelapa hanya mempunyai satu titik tumbuh terletak pada ujung dari batang, sehingga tumbuhnya batang selalu mengarah ke atas dan tidak bercabang.

Daun kelapa bersirip genap dan bertulang sejajar. Helai daun berbentuk menyirip, berjumlah 100-130 lembar. Letak daun mengelilingi batang.

Umumnya, pohon kelapa mulai berbunga pada umur 6-8 tahun. Namun sekarang banyak jenis tanaman kelapa yang berbuah lebih cepat yaitu kelapa hibrida, yang mulai berbunga pada umur 4 tahun.

Air buah kelapa mengandung khasiat dengan gizi luar biasa berupa mineral yang dibutuhkan tubuh sebagai pengganti ion. Sehingga sangatlah wajar jika setelah mengonsumsi air kelapa, tubuh akan terasa segar kembali.

Indonesia menempati posisi produsen kelapa terbesar di dunia dengan jumlah produksi 183 juta ton per tahun pada tahun 2018. Sebagian besar kelapa Indonesia diproduksi di provinsi Sulawesi Utara.

Baca juga: Pengertian Reboisasi, Jenis, Tujuan dan Manfaat Penghijauan

Penulis: Sintiami Ramadhani

Editor: M. Nana Siktiyana

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Unduh annual report LindungiHutan