Connect with us

Hutanpedia

Hutan Adalah: Pengertian, Jenis, Ciri-ciri dan Manfaat Hutan

Logo LindungiHutan - Green - Square - 1280 x 1280 pixels - PNG

Published

on

Hutan adalah kawasan yang didominasi oleh pohon-pohon. Temukan penjelasan pengertian hutan, jenis-jenis hutan dan ciri-cirinya serta manfaat hutan di artikel ini.

Pengertian hutan adalah kawasan lahan dan area tertentu yang ditumbuhi pohon-pohon atau vegetasi kayu-kayuan yang mendominasi sumberdaya alam di daerah tersebut.

Jadi sahabat alam, apa yang ada dipikiran kalian ketika mendengar kata “Hutan”?

Mungkin terlintas dalam pikiran kita bahwa hutan itu seram, menakutkan, karena kawasan hutan banyak ditutupi oleh pepohonan yang sangat tinggi dan lebat, ditumbuhi berbagai macam tumbuhan, dan dihuni oleh berbagai macam jenis hewan baik itu jenis hewan buas pemakan daging (Karnivora), pemakan tumbuhan (Herbivora), maupun pemakan segalanya (Omnivora).

Sebagian besar dari kita juga menyamakan arti hutan dengan nama atau jenis hutan, padahal masing-masing memiliki pengertian yang berbeda. Misalnya seperti hutan lindung dan hutan konservasi, yang memiliki perbedaan dari segi pengertian maupun fungsingnya. Begitu pula kawasan pelestarian alam dan kawasan suaka alam.

Baca juga: Gambut Adalah: Pengertian, Jenis dan Ciri-ciri Lahan Gambut

Namun apa itu hutan?

Dalam pembahasan kali ini, kita akan mengulas pengertian hutan, jenis-jenis, ciri-cirinya dan manfaat hutan.

Pengertian Hutan Adalah Wilayah yang Didominasi Tumbuhan

Berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 14 Tahun 1999 tentang Kehutananan, pengertian hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.

Sedangkan pengertian hutan dari segi bahasa telah dijelaskan oleh Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yaitu hutan adalah tanah luas yang ditumbuhi pohon-pohon dan biasanya tidak dipelihara orang.

Dalam Encyclopaedia Britannica, hutan adalah sistem ekologi yang kompleks dengan pohon merupakan bentuk kehidupan yang paling dominan.

Walaupun lebih banyak di dominasi oleh pepohonan, tetapi di dalam hutan tidak hanya ada pohon saja tentunya. Di hutan juga terdapat beberapa komponen seperti komponen biotik (hidup) seperti tumbuhan, binatang, serta organisme-organisme lainnya.

Selain itu, komponen abiotik (tidak hidup) yaitu air, angin, batu, cahaya matahari, iklim, suhu, dan tanah juga menyokong ekosistem hutan.

Berbagai komponen tersebut saling berinteraksi antara satu dengan lainnya secara langsung maupun tidak langsung dengan lingkungannya antara satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan, sehingga membentuk suatu kesatuan ekosistem yang berada dalam keseimbangan yang bersifat dinamis.

Baca juga: 9 Jenis Hutan Lengkap yang Perlu Kamu Ketahui

Jenis Hutan di Indonesia dan Ciri-cirinya

Meskipun terlihat mirip karena didominasi oleh pepohonan, hutan-hutan terbagi atas bermacam-macam jenis. Setelah kita memahami pengertian hutan, selanjutnya kita akan mengulas jenis-jenis hutan dan ciri-cirinya.

Berikut jenis-jenis hutan di Indonesia yaitu:

1. Hutan Hujan Tropis

Jenis hutan yang paling umum di Indonesia adalah hutan hujan tropis. Hutan ini yang paling umum di indonesia disebabkan karena negara ini terletak di daerah tropis, negara yang banyak mendapat sinar matahari, memiliki curah hujan tinggi, serta temperatur dengan nilai yang rata-rata tinggi.

Hutan hujan tropis adalah bioma berupa hutan yang selalu basah atau lembap, yang dapat ditemui di wilayah sekitar khatulistiwa; yakni kurang lebih pada lintang 0°–10° ke utara dan ke selatan garis khatulistiwa.

Persebaran hutan hujan tropis di Indonesia berada di pulau-pulau besar seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.

Ciri-ciri Hutan Hujan Tropis

Karakteristik hutan hujan tropis antara lain yaitu:

  • Memiliki pepohonan yang berdaun lebat, tinggi, dan rapat.
  • Dasar hutan atau lantai hutan penuh tetumbuhan lumut dan rumput.
  • Sinar matahari tidak menembus sampai dasar hutan.
  • Memiliki kelembapan udara yang tinggi.
  • Mendapatkan curah hujan yang tinggi.
  • Banyak terdapat sumber air dan genangan air di lantai hutan akibat curah hujan yang tinggi.

2. Hutan Bakau

Hutan bakau adalah kawasan hutan yang ditumbuhi tanaman sejenis bakau (Rhizophora sp) di air payau, dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut. Hutan ini tumbuh khususnya di tempat-tempat di mana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik.

Jenis hutan ini berbeda dengan hutan mangrove, sebab mangrove terdiri atas bermacam-macam tumbuhan. Sedangkan hutan bakau bersifat homogen.

Ciri-ciri Hutan Bakau

  • Biasanya hanya terdiri dari satu jenis pohon, yakni pohon bakau dengan genus Rhizophora sp.
  • Mempunyai akar pohon yang tidak beraturan (pneumatofora).
  • Mempunyai tanah yang berlumpur atau berlempung.
  • Lahan hutan ini selalu digenangi oleh air.
  • Terdiri atas air payau yang mempunyai salinitas antara 2 – 22 ppm (1 ppm sama seperti 0,05%).

Baca juga: Pengertian Hutan Bambu, Ciri-ciri, Persebaran dan Manfaat Bambu

3. Hutan Sabana

Hutan sabana adalah kawasan hutan berupa padang rumput yang ditumbuhi oleh semak atau perdu yang diselingi sebaran beberapa jenis pohon, seperti pohon palem dan akasia.

Di Indonesia, kita lebih sering menyebut jenis hutan ini sebagai padang rumput karena luas mayoritas dari kawasan hutan ini terdiri dari rumput-rumputan. Biasanya padang sabana tumbuh di antara wilayah tropis dan subtropis, atau tumbuh di wilayah yang memiliki curah hujan yang rendah.

Kebanyakan hutan sabana tersebar di wilayah Indonesia bagian timur seperti Nusa Tenggara.

Ciri-ciri Hutan Sabana

  • Hutan sabana mempunyai dua musim yang bertolak belakang, yaitu musim kering dan musim basah.
  • Suhu rata-rata di hutan sabana cenderung hangat sepanjang tahun,
  • Curah hujan di musim kemarau hanya sekitar 4 inchi.
  • Ketika musim kering telah tiba, suhu di hutan sabana ini akan terasa lebih dingin
  • Ketika musim basah tiba, maka curah hujan yang turun meningkat sampai mencapai 15 hingga 25 inchi sepanjang waktu, dibandingkan dengan musim panas hanya sekitaran 4 inchi.

4. Hutan Rawa Gambut

Hutan Rawa Gambut (peat swamp forest) adalah kawasan hutan yang tanahnya kaya akan kandungan karbon.

Pohon-pohon di hutan rawa gambut dapat tumbuh mencapai 40 meter, kurus serta tidak lebat. Ciri khas pepohonan ini dikarenakan habitat tanannya yang berupa timbunan gambut dengan pH 4 yang relatif asam, serta kandungan hara di tanah tersebut juga rendah.

Jenis hutan ini banyak terdapat di kawasan pantai timur Sumatra, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.

Ciri-ciri Hutan Rawa Gambut

  • Selalu digenangi oleh air,
  • Mempunyai jenis perakaran yang khas dan khusus.
  • Hutan rawa gambut termasuk salah satu jenis hutan yang mempunyai tanah dengan tingkat keasaman yang tinggi bila dibandingkan dengan jenis tanah lainnya.
  • Kelangsungan hidup hutan ini tidak dipengaruhi oleh iklim.
  • Hutan ini terlihat selalu hijau.
  • Air yang ada di hutan ini berasal dari hujan yang menggenang di tumpukan gambut.

5. Hutan Musim

Hutan musim (monsoon forest) adalah jenis hutan yang sifatnya dipengaruhi oleh perubahan musim yang umumnya terletak pada wilayah dengan iklim tropis hingga subtropis.

Kondisi hutan musim akan sangat bergantung pada dinamika perubahan atmosfer pada suatu wilayah.

Tanaman yang tumbuh di hutan ini umumnya terdiri atas satu jenis saja. Atas hal tersebut, maka hutan musim sering disebut juga dengan hutan homogen.

Jenis hutan ini merupakan salah satu hutan yang cukup sering dijumpai di Indonesia, meskipun jumlahnya tidak terlalu banyak. Penyebaran kawasan hutan musim di Indonesia berada di Jawa Timur, Nusa Tenggara, Sulawesi Tenggara dan Yogyakarta.

Ciri-ciri Hutan Musim

  • Tumbuhan pada hutan musim di musim penghujan akan menumbuhkan daunnya dengan sangat lebat, tetapi daun tersebut akan digugurkan hampir seluruhnya pada musim kemarau atau musim kering,
  • Hutan musim memiliki iklim yang hangat di sepanjang tahunnya seperti iklim di Indonesia, tetapi iklim di hutan musim lebih banyak mengalami musim kemarau daripada musim penghujan yang berdurasi cukup panjang hingga beberapa bulan.
  • Dan di akhir dari musim kemarau, biasanya pohon-pohon pada hutan musim ini akan menumbuhkan bunga.
  • Ekosistem pada hutan musim ini biasanya hanya memiliki satu lapisan stratum atau satu lapisan tajuk yang tajuk-tajuk tersebut tidak saling tumpang tindih.

6. Hutan Homogen

Hutan Homogen adalah hutan yang ditumbuhi oleh satu macam tumbuhan saja. Pada umumnya hutan homogen dibuat dengan tujuan tertentu, misalnya seperti untuk kegiatan reboisasi, penghijauan, atau keperluan perluasan industri.

Contoh hutan homogen yang sering kita temui di Indonesia antara lain hutan jati dan hutan pinus.

Di Indonesia hutan homogen terdapat di pulau Jawa, Sumatra, Sumbawa, Flores dan pulau-pulau lainnya.

Ciri-ciri Hutan Homogen

  • Hanya ditumbuhi oleh satu macam pohon saja. Biasanya jenis pohon yang ditanam di jenis hutan ini diantaranya pohon jati, pohon pinus, pohon cemara, pohon bakau dan lain sebagainya.
  • Hutan homogen dibuat untuk tujuan tertentu seperti reboisasi, penghijauan dan keperluan industri.

7. Hutan Heterogen

Hutan heterogen adalah jenis hutan yang terdiri atas berbagai jenis pepohonan berkebalikan dengan hutan homogen. Jenis- jenis pohon yang ada di hutan heterogen ini sangat beragam dan bermacam-macam.

Jenis hutan ini biasanya terbentuk secara alami.

Ciri-ciri Hutan Heterogen

  • Memiliki lebih dari satu jenis tanaman dan beraneka ragam.
  • Terdapat berbagai macam jenis hewan yang berbeda-beda.

8. Hutan Lindung

Hutan lindung adalah hutan yang dilindungi keberadaannya karena bermanfaat dalam menjaga ekosistem. Jenis hutan seperti ini merupakan wilayah hutan yang luas dan berisi aneka ragam flora dan fauna.

Ciri-ciri Hutan Lindung

  • Wilayah hutan lindung seringkali adalah sebuah lembah sungai.
  • Hutan lindung memiliki struktur tanah yang peka terhadap erosi.
  • Mayoritas terletak di ketinggian 2000 meter di atas permukaan laut atau lebih.
  • Struktur tanah memiliki kemiringan 40% atau lebih.
  • Memiliki faktor kemiringan, jenis medan dan intensitas curah hujan akan mendapatkan skor tertentu.

9. Hutan Suaka Alam

Hutan suaka alam adalah hutan yang memiliki ciri khas tertentu dan juga memiliki fungsi pokok yaitu sebagai kawasan perlindungan keanekaragaman hayati tumbuhan serta satwa dan juga ekosistem. Fungsi hutan suaka alam sebagai wilayah sistem penyangga dalam kehidupan.

Jenis hutan ini terdiri dari Cagar alam dan Suaka margasatwa. Contoh hutan suaka alam terdapat di Cagar Alam Rafflesia Aceh, Cagar Alam Gunung Simpang, Cianjur, Cagar Alam Gunung Celering, Jepara.

Ciri-ciri Hutan Suaka Alam

  • Hutan suaka alam memiliki flora yang unik dan langka yang saat ini hanya ada di tempat tersebut.
  • Spesies flora tersebut tidak bisa ditumbuhkan di tempat lain.
  • Jenis hutan ini juga memiliki spesies fauna yang unik dan langka yang saat ini hanya ada di tempat tersebut.

10. Hutan Produksi

Hutan produksi adalah kawasan hutan yang dimanfaatkan untuk mengelola dan menghasilkan produk hasil hutan. Produk yang dihasilkan dapat berupa hasil hutan berupa kayu atau hasil hutan non-kayu.

Jenis hutan produksi biasanya dikelola oleh Perhutani, perusahaan pemegang hak kelola atau kelompok masyarakat.

Ciri-ciri Hutan Produksi

  • Hutan produksi cenderung berupa hutan homogen yaitu pada kawasan hutan hanya terdapat satu jenis tanaman atau pohon.
  • Pemanfaatan hutan untuk kebutuhan konsumtif.
  • Dimiliki dan dikelola oleh perusahaan swasta atau pemerintah daerah setempat.

Baca juga: Pengertian Reboisasi, Tujuan dan Manfaat Reboisasi

Manfaat-manfaat Hutan

Setelah kita memahami pengertian hutan, jenis-jenis serta karakteristik masing-masing hutan, pada pembahasan selanjutnya kita akan mengulas manfaat hutan bagi kehidupan.

1. Menghasilkan Oksigen untuk Makhluk Hidup Bernapas

Hutan mendapatkan julukan sebagai paru-paru dunia. Hutan disebut-sebut sebagai pemasok oksigen paling besar di permukaan bumi.

Dalam sebuah penelitian mengatakan bahwa sebatang pohon dewasa mampu menghasilkan pasokan oksigen untuk 2-10 orang per hari. Terlebih lagi hutan mampu menyerap karbon dioksida sebanyak 2,6 miliar ton karbon dioksida.

2. Manfaat Hutan dalam Menyimpan Cadangan Air

Hutan mampu menangkap limpahan air dan menyerapnya ke dalam tanah. Hal ini karena pohon juga memerlukan air untuk tetap bertahan hidup. Cadangan air yang disimpan oleh akar pohon ini biasanya bersumber dari air hujan yang turun.

Air hujan yang jatuh akan mengalir melewati akar pohon, lalu menetes atau meresap ke dalam akuifer. Dengan begitu, persedian air tanah akan terisi kembali untuk kepentingan minum, sanitasi, dan irigasi.

3. Hutan Mampu Mencegah Banjir

Manfaat hutan sebagai daerah resapan air dapat mencegah terjadinya banjir. Akar pohon menjadi senjata utama dalam menampung hujan yang lebat untuk daerah dataran rendah. Maka jika jumlah pohon yang ada di dalam hutan ini banyak, akar-akar ini tentu juga akan menyerap sejumlah banyak air.

Selain mampu mencegah banjir, air-air yang tersimpan di dalam tanah menjadi cadangan ketika musim kemarau datang.

4. Keberadaan Hutan Dapat Mengurangi Dampak Erosi Tanah dan Longsor

Selain dapat menyimpan cadangan air dan juga mencegah terjadinya banjir, akar pohon juga dapat mencegah terjadinya tanah longsor karena akar akan mencengkram tanah dengan kuat. Akar yang mencengkram kuat berfungsi sebagai pengikat butiran-butiran tanah.

Hutan yang gundul dan tidak ditanami pepohonan akan sangat rawan terjadinya bencana tanah longor.

5. Tempat Tinggal Flora dan Fauna

Berbagai macam jenis tumbuhan dan juga binatang yang hidup di dalam hutan. Flora dan fauna yang hidup dalam sebuah kesatuan dan kebersamaan membentuk suatu ekosistem hutan. Hutan menyediakan banyak kebutuhan yang dibutuhkan untuk keberlangsungan hidup makhluk hidup di muka bumi.

Baca juga: 10 Tanaman Gulma yang Berkhasiat untuk Obat

Penulis: Muhammad Rizky Fahreza

Editor: M. Nana Siktiyana

Mau Ikut Berperan Nyata untuk Hutan Indonesia?

LindungiHutan merupakan situs untuk menggalang dana dan bekerjasama bagi kelestarian hutan kita. Kami telah dipercaya lebih dari 30 ribu pengguna, 200+ mitra dan puluhan penggerak penghijauan se-Indonesia. Ambil peran dalam menghijaukan hutan kita mulai dari 10 ribu rupiah.

Pelajari tentang LindungiHutan
Continue Reading
3 Comments

3 Comments

  1. Awan Novaldi

    15/02/2022 at 18:22

    Apa yang harus dilakukan jika saya ingin menjadi Tarzan yang tinggal di hutan ?

    • Profil foto Muhammad Nana Siktiyana

      siktiyana

      16/02/2022 at 11:51

      Pertama, kakak perlu meminta izin orang tua dan keluarga terlebih dahulu sebelum tinggal di hutan.
      Kedua, pilih tipe hutan hujan tropis yang memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah sehingga cadangan makanan terpenuhi.
      Ketiga, apabila hutan yang ingin kakak tempati termasuk jenis hutan lindung dan hutan konservasi, sila mengikuti prosedur yang telah ditetapkan. Usahakan tidak tinggal di hutan tipe cagar alam atau suaka margasatwa.
      Keempat, hindari menggunakan peralatan elektronik dan alat-alat yang mengeluarkan api karena berpotensi menimbulkan kebakaran hutan.
      Kelima, pastikan untuk memanfaatkan sumberdaya alam dengan bijak.

      Disclaimer: Komentar ini tidak bermaksud untuk memberikan masukan, saran, anjuran, perintah atau semisalnya. Informasi yang diberikan hanya ditunjukkan untuk pengetahuan dan wawasan.

  2. Mochammed fajar rizkillah

    15/02/2022 at 18:28

    Saya sangat suka tentang segala sesuatu mengenai alam, terimakasih telah berbagi ilmu pengetahuan, semoga kedepannya bisa lebih semangat lagi dalam memberikan informasi sekaligus ilmu tentang alam…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sedekah Pohon LindungiHutan