Connect with us

Bisnis Lestari

Pentingnya Ekonomi Sirkular dan Implementasinya di Berbagai Negara

Published

on

pentingnya ekonomi sirkular

Pada era yang didominasi oleh sumber daya yang semakin terbatas dan perubahan iklim yang mengkhawatirkan, model ekonomi konvensional yang didasarkan pada ekstraksi sumber daya, produksi massal, dan pembuangan limbah tidak lagi dapat dijaga. 

Konsep ekonomi sirkular menjadi solusi untuk tantangan ini sebagai pendekatan yang menjanjikan. Konsep 3R (Reuse, Reduce, Recycle) sangat menarik untuk diperbincangkan dengan isu lingkungan yang terjadi saat ini.  

Konsep 3R biasa dikenal dengan tagline green environment atau green economy. Kata Green mencerminkan sustainability atau keberlanjutan. Semakin banyak masyarakat yang peduli dengan keberlanjutan, berkembanglah sebuah konsep untuk mencapai SDG’s yaitu ekonomi sirkular (circular economy).

Apa yang Dimaksud dengan Ekonomi Sirkular?

Konsep ekonomi sirkular dapat dikatakan sebagai antitesis ekonomi produksi yang mengedepankan perhitungan linear. Sehingga terdapat beberapa unsur yang tertekan akibat produksi yang dilakukan terus menerus (Korhonen dalam Purwati 2021).

Menurut Kirchherr dkk (2017), ekonomi sirkular adalah sebuah sistem ekonomi dengan akhir siklus hidup produk dengan konsep utama mengurangi, memakai ulang, dan memperbaiki materi dalam proses produksi, distribusi, dan konsumsi. 

Kegiatan ini dapat dilaksanakan dalam beberapa level antara lain mikro (konsumen dan perusahaan), meso (kawasan eco-industrial), dan makro (kota, daerah, dan negara).

Sedangkan, Saptaningtyas dan Nurwidayati (2020) mendefinisikan ekonomi sirkular adalah suatu sistem industri yang memiliki sifat regeneratif dan restoratif dimana meniadakan siklus akhir produk dengan menerapkan sistem dan bisnis model baru, dan merancang produk berbasis penggunaan energi terbarukan, menghilangkan penggunaan berbahan kimia dan beracun, serta meminimalisir limbah.

Baca juga: Mengenal Konsep Triple Bottom Line (3P) dan Implementasinya

Ekonomi sirkular
Infografis tentang ekonomi sirkular oleh LindungiHutan.

Mengapa Ekonomi Sirkular itu Penting?

Ekonomi sirkular sangat penting karena menawarkan pendekatan yang berkelanjutan dalam penggunaan sumber daya dan pengelolaan limbah. Berikut adalah beberapa alasan mengapa ekonomi sirkular penting:

1. Mengatasi Keterbatasan Sumber Daya

Ekonomi sirkular memungkinkan penggunaan sumber daya yang lebih efisien dan mengurangi ketergantungan pada ekstraksi sumber daya alami yang semakin terbatas. Karena populasi global yang terus meningkat dan meningkatnya kebutuhan manusia akan sumber daya. 

Dengan menerapkan siklus yang tertutup, di mana produk, komponen, dan material digunakan kembali, didaur ulang, atau dipulihkan, ekonomi sirkular dapat memperpanjang masa pakai sumber daya dan mengurangi tekanan terhadap lingkungan.

2. Mengurangi Limbah dan Pencemaran

Model sirkular ekonomi berusaha meminimalkan pembuangan limbah dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Dengan mendesain produk yang tahan lama, mudah diperbaiki, dan dapat didaur ulang, dapat mengurangi jumlah limbah yang mencemari lingkungan. 

Dengan menggunakan prinsip daur ulang dan pemulihan nilai, limbah dapat diubah menjadi sumber daya baru, mengurangi kebutuhan akan pembuangan akhir.

3. Peningkatan Efisiensi dan Daya Saing Ekonomi

Dalam berbisnis dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya mereka, mengurangi biaya produksi, dan meningkatkan efisiensi. Dengan memperpanjang masa pakai produk dan mengurangi kebutuhan akan bahan baku baru, perusahaan dapat menghemat biaya dan meningkatkan daya saing mereka di pasar. 

Selain itu, dapat juga menciptakan peluang bisnis baru dalam industri daur ulang, pemulihan energi, dan layanan perbaikan.

4. Inovasi dan Penciptaan Lapangan Kerja

Penerapan ekonomi sirkular mendorong inovasi teknologi, desain produk, dan model bisnis baru. Ini menciptakan peluang baru untuk pengembangan produk yang ramah lingkungan, layanan berbasis kinerja, dan solusi yang berkelanjutan.

Inovasi ini dapat menghasilkan penciptaan lapangan kerja baru dalam sektor-sektor yang terkait seperti desain lingkaran, pemulihan material, dan manajemen limbah.

5. Keberlanjutan Lingkungan dan Keseimbangan Ekosistem

Dalam jangka panjang, sirkular ekonomi berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan dan keseimbangan ekosistem. Dengan mengurangi tekanan pada sumber daya alami, meminimalkan limbah, dan menjaga kualitas lingkungan, membantu melindungi keanekaragaman hayati dan mitigasi perubahan iklim.

Model Bisnis Sirkular

Lima model bisnis sirkular menurut buku “The Future is Circular: Langkah Nyata Inisiatif Ekonomi di Indonesia”, antara lain:

1. Input material yang sirkular (Circular inputs)

Model ini menggunakan energi terbarukan, material berbasis, atau material yang bisa didaur ulang. Penggunaan material yang dapat didaur ulang yang juga termasuk dalam model bisnis input material yang sirkular ini, misalnya kaca, plastik, kertas, logam, dan tekstil.

2. Berbagi (Sharing)

Dikenal dengan peer-to-peer (P2P). Bertujuan untuk meningkatkan penggunaan produk melalui model penggunaan kolaborasi. Model bisnis ini merupakan tren bisnis yang pertumbuhannya paling cepat.

3. Jasa sebagai produk (Product as a service)

Dikenal dengan istilah Sistem Layanan Produk (Product Service System) yang menawarkan produk lengkap dengan jasanya untuk pemeliharaan jangka panjang. Namun, ada yang berfokus ke barang, ada pula yang berfokus ke layanannya.

4. Perpanjangan umur produk (Product use/Life extension)

Pada prinsipnya, model bisnis ini menekankan pada usaha-usaha agar suatu produk lebih panjang umur atau masih dapat digunakan dalam jangka waktu yang panjang. Upaya untuk memperpanjang umur produk melalui perbaikan (repair), pemrosesan ulang (reprocessing), peningkatan (upgrading), dan penjualan ulang.

5. Pemulihan sumber daya (Resource Recovery)

Pemulihan sumber daya atau energi dari limbah atau by-products menjadi bahan baku sekunder.

Baca juga: Sustainable Product: Pengertian, Manfaat, dan Contohnya

Implementasi Ekonomi Sirkular di Berbagai Negara

Penerapan konsep ekonomi sirkular berbeda di berbagai negara di dunia. Menurut UNEP dalam Kirchherr (2017), menyebutkan bahwa ekonomi sirkular menjadi konsep ekonomi hijau (berkelanjutan) yang diterapkan untuk mengurangi ekonomi karbon. Sedangkan Ellen MacArthur dalam Kirchherr (2017), mempopulerkan sebagai daya tarik stakeholder industri untuk memperhatikan kondisi lingkungannya.

Penelitian yang dilakukan Winans dkk (2017), melihat beberapa contoh ekonomi sirkular di berbagai negara antara lain

  1. Jepang, Singapura, dan Korea menerapkan kota hijau dan karakter konsumen yang bertanggung jawab
  2. Jerman menerapkan kebijakan lingkungan dengan isu sustainability pada bahan mentah dan sumber daya alam
  3. China membuat eco industrial park pada tahun 1990, membangun teknologi, pengembangan produk, dan manajemen produksi
  4. Inggris, Denmark, Portugal dan Swiss menerapkan pengelolaan limbah yang berkelanjutan
  5. Eropa dan Amerika Utara melakukan kolaborasi penelitian dan penerapan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh ekonomi sirkular di Indonesia ada dalam beberapa program seperti Bank Sampah. Pada tahun 2020, Indonesia memperoleh peringkat kedua penghasil sampah terbesar di dunia. 

Sebenarnya pemerintah Indonesia tidak tinggal diam, beberapa upaya dan kebijakan seperti pengurangan pemakaian kantong plastik, pengurangan limbah plastik, dan lainnya belum mendapatkan hasil yang maksimal. Melalui program Bank Sampah ini diharapkan masyarakat berperan aktif dalam mengelola sampah kering secara kolektif. 

Baca juga: 5 Contoh Ide Bisnis Ramah Lingkungan yang Menjanjikan

Itulah penjelasan mengenai ekonomi sirkular yang perlu kita ketahui. Pada prinsipnya, ekonomi sirkular sangat berhubungan dengan Konsep 3R yang sangat mengedepankan kelestarian lingkungan.

Wujudkan Dampak Positif Nyata untuk Lingkungan Bersama LindungiHutan

Kami telah menanam lebih dari 600.000 pohon di 40+ titik lokasi penanaman bersama 400+ Mitra Hijau kami baik itu brand maupun perusahaan. LindungiHutan berkomitmen mendukung mereka yang ingin berkontribusi untuk lingkungan, secara berdampak dan berkelanjutan.

Pertanyaan yang Kerap Ditanyakan

Apa yang dimaksud dengan ekonomi sirkular?

ekonomi sirkular adalah sebuah sistem ekonomi dengan akhir siklus hidup produk dengan konsep utama mengurangi, memakai ulang, dan memperbaiki materi dalam proses produksi, distribusi, dan konsumsi. 

Apa manfaat dari penerapan ekonomi sirkular?

Ekonomi sirkular penting sebab, mengatasi keterbatasan sumber daya, mengurangi limbah dan pencemaran, peningkatan efisiensi dan daya saing ekonomi, inovasi dan penciptaan lapangan kerja, keberlanjutan lingkungan dan keseimbangan ekosistem

Ana Salsabila adalah Junior SEO Content Writer di LindungiHutan yang berpengalaman dalam penulisan artikel tentang lingkungan dan kehutanan.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sedekah Pohon LindungiHutan