Connect with us

Emisi Karbon

Biofuel: Sumber Energi Ramah Lingkungan Penyangga Aktivitas Kehidupan di Masa Depan

Published

on

Biofuel adalah

Di tengah perubahan iklim dan semakin menipisnya cadangan bahan bakar fosil, pencarian sumber energi terbarukan menjadi lebih mendesak dari sebelumnya. 

Terus meningkatnya suhu bumi yang semakin merugikan hampir seluruh sektor penunjang kehidupan, menyebabkan seluruh pihak berlomba-lomba dalam menemukan inovasi sumber energi substitusi baru yang ramah terhadap produksi karbon di udara.

Biofuel menjadi salah satu energi alternatif yang menjadi perhatian intensif akhir-akhir ini. Berasal dari bahan organik, membuatnya memiliki prospek yang menjanjikan menuju masa depan energi yang lebih bersih dan lebih hijau bagi keberlanjutan lingkungan.

Apa Itu Biofuel?

Biofuel adalah kategori bahan bakar baru dan terbarukan yang dibuat dari bahan organik seperti tanaman, alga, dan limbah organik. Mereka dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif dan substitusi bagi bahan bakar fosil seperti bensin, solar, maupun avtur (Rodionova dkk, 2017). 

Jenis-Jenis Biofuel

1. Biofuel Generasi Pertama

Jenis ini berasal dari tanaman pangan dan minyak nabati, seperti jagung, tebu, dan minyak sawit. Termasuk di dalamnya adalah produk bioetanol, yang biasanya dicampurkan dengan bensin, dan biodiesel, yang dapat dicampur dengan solar (Amy & Sachari, 2012).

2. Biofuel Generasi Kedua

Diproduksi dari bahan baku non-pangan seperti sisa-sisa pertanian (jerami, sekam padi), biomassa kayu, dan tanaman energi khusus (switchgrass, miscanthus) (Amy & Sachari, 2012). Penggunaan bahan-bahan sisa dianggap lebih berkelanjutan lantaran dapat lebih menghindari persaingan dengan produksi pangan.

3. Biofuel Generasi Ketiga

Biofuel ini berasal dari alga dan mikroorganisme lainnya. Jenis ini memiliki potensi tinggi karena laju pertumbuhan mereka yang cepat dan kandungan minyak yang tinggi (Budiman dkk, 2023).

4. Biofuel Generasi Keempat

Dikenal juga dengan biofuel canggih, diproduksi dari organisme yang dimodifikasi secara genetik atau dengan memodifikasi bahan baku yang ada untuk meningkatkan kandungan energi dan efisiensi konversi.

Baca juga: BIOMASSA: Pengertian, Contoh, Manfaat dan Perannya dalam Kehidupan Modern

Gambar biofuel
Infografis tentang biofuel oleh LindungiHutan

Apa Manfaat dari Energi Biofuel?

Biofuel sebagai sumber energi terbarukan yang dihasilkan dari bahan-bahan organik, memiliki berbagai fungsi penting yang berkontribusi pada tujuan energi berkelanjutan dan perlindungan lingkungan.

1. Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca

Salah satu fungsi paling penting dari biofuel adalah pengurangan emisi gas rumah kaca (Devita, 2015). Sebab, jejak karbonnya yang lebih rendah daripada bahan bakar fosil, sehingga saat digunakan, mereka menghasilkan jumlah emisi CO2 yang lebih sedikit. Penggunaan bahan bakar ini dalam kendaraan dan mesin dapat membantu mengurangi dampak pemanasan global.

2. Pengurangan Ketergantungan pada Bahan Bakar Fosil

 Biofuel membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang tidak hanya terbatas dan terus menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Dengan menggunakan alternatif ini, kita dapat meningkatkan keamanan pasokan energi dan mengurangi risiko fluktuasi harga minyak.

3. Pemulihan Energi dari Limbah Organik

Biofuel dapat dihasilkan dari limbah organik, seperti sisa makanan, limbah pertanian, dan limbah industri. Ini memungkinkan kita untuk memanfaatkan sumber daya yang sebelumnya dianggap sampah dan mengubahnya menjadi energi yang berguna.

4. Diversifikasi Sumber Energi

Diversifikasi sumber energi sangat penting untuk mengurangi risiko terhadap ketidakstabilan pasokan energi. Biofuel memberikan alternatif yang lebih berkelanjutan dan dapat diperbarui terhadap sumber energi konvensional.

5. Penciptaan Lapangan Kerja

Industri biofuel menciptakan peluang lapangan kerja dalam berbagai sektor, termasuk pertanian (penanaman dan pengolahan bahan baku), penelitian, dan pengembangan teknologi serta distribusi.

6. Meningkatkan Kualitas Udara

Pada umumnya, biofuel menghasilkan emisi polutan udara yang lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar fosil. Ini dapat membantu meningkatkan kualitas udara di daerah perkotaan dan mengurangi masalah kesehatan terkait polusi udara.

7. Pengelolaan Limbah Pertanian dan Organik

Biofuel dapat memberikan solusi untuk mengelola limbah pertanian yang umumnya dapat menjadi sumber polusi lingkungan jika tidak dikelola dengan baik.

8. Mendorong Inovasi Teknologi

Pengembangan dan penggunaan biofuel mendorong inovasi dalam teknologi energi terbarukan, termasuk teknologi yang berkaitan dengan produksi, transportasi, dan penggunaan biofuel (Rodionova dkk, 2017).

Baca juga: Perilaku Milenial dan Gen-Z yang Tanpa Sadar Memperparah Krisis Iklim

Cara Membuat Biofuel

Cara membuat biofuel umumnya terdiri dari 4 metode yang paling sering digunakan, berikut penjelasan lengkapnya!

1. Pembakaran Limbah Organik Kering

Metode pertama yang dapat dilakukan adalah pembakaran limbah organik kering seperti limbah buangan rumah tangga, limbah industri, dan pertanian (UII, 2020). Proses pembakaran limbah kering ini akan menghasilkan biofuel dalam bentuk padat, cair, maupun gas.

2. Fermentasi Limbah Basah

 Metode ini melibatkan proses fermentasi limbah basah seperti kotoran hewan tanpa oksigen untuk menghasilkan biogas yang mengandung hingga 60 persen gas metana (UII, 2020). 

3. Transesterifikasi

Metode ini merupakan reaksi kimia yang melibatkan perubahan struktur kimia suatu senyawa dengan memindahkan gugus ester dari satu molekul ke molekul lainnya. Metode ini mengubah minyak nabati atau lemak hewan menjadi biodiesel dan gliserol melalui reaksi transesterifikasi dengan alkohol.

4. Hydrocracking

Metode ini melibatkan proses kimia dengan menggunakan katalis untuk mengubah bahan baku menjadi biofuel (Nugroho dkk, 2014).

Contoh Biofuel

Produk-produk turunan biofuel menjadi semakin populer sebagai produk hijau. Berikut ini beberapa contohnya!

1. Bioetanol

Etanol atau senyawa alkohol yang diperoleh melalui proses fermentasi biomassa dengan bantuan mikroorganisme.

2. Biodiesel

Bahan bakar alternatif pengganti diesel atau solar yang berasal dari minyak nabati berbagai jenis biji-bijian (bio-oil).

3. Biogas

Gas alami yang dihasilkan dari pemecahan bahan organik oleh bakteri anaerob dan digunakan dalam produksi energi.

Baca juga: Tutorial Carbon Offsetting Menggunakan Kalkulator Jejak Karbon Imbangi

Hitung Jejak Karbonmu dan Tebus Bersama LindungiHutan

Dengan menggunakan kalkulator jejak karbon Imbangi, kamu tidak hanya bisa menghitung besar emisi karbon yang dikonsumsi, tetapi juga menebusnya dengan cara menanam pohon. Penasaran bagaimana cara kerjanya?

Pertanyaan yang Sering Ditanyakan tentang Biofuel

Apa yang Dimaksud dengan Biofuel?

Biofuel merupakan bahan bakar terbarukan pengganti bahan bakar fosil. Contohnya adalah biogas, bioetanol, dan biodiesel.

Apa Bahan Dasar Pembuatan Biofuel?

Komoditas pangan seperti jagung, minyak sawit, dan tanaman energi. Selain itu, bahan non-pangan juga bisa digunakan seperti sisa-sisa limbah pertanian dan alga mikroskopis.

Apakah Biofuel Dapat Diperbarui?

Biofuel dapat didapatkan terus menerus apabila kita terus menanam lebih banyak tanaman sebagai bahan bakunya.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Rawat Bumi LindungiHutan