Connect with us

Bisnis Lestari

Pemetaan Sosial (Social Mapping): Pengertian, Tujuan, dan Langkahnya

Published

on

Mengenal pemetaan sosial

Permasalahan di masyarakat memang bersifat kompleks. Sesekali, solusi ditawarkan belum tentu bisa menyelesaikan permasalahan yang sedang terjadi. 

Sedari awal, pemetaan sosial dilakukan untuk membantu masyarakat dalam menyelesaikan masalah. Entah sedang dihadapi, maupun potensi yang muncul kemudian hari. Nah, berikut penjelasan mengenai pemetaan sosial, tujuan, dan langkah-langkahnya!

Apa Itu Pemetaan Sosial?

Pemetaan sosial atau social mapping adalah langkah awal sebelum dilaksanakan program pemberdayaan masyarakat, misalnya CSR (Corporate Social Responsibility).

Beberapa ahli berpendapat terkait pengertian pemetaan sosial atau social mapping, antara lain: 

1. McMurtry

Mendefinisikan pemetaan sosial adalah sebuah penggambaran masyarakat berupa data dan informasi mengenai profil dan masalah sosial di sekitarnya.

2. Chamber

Pemetaan sosial adalah metode mengumpulkan dan memvisualisasikan data serta informasi, mencakup kebutuhan dan masalah yang sedang dihadapi oleh masyarakat saat ini.

3. Gunawan

Mengartikan pemetaan sosial adalah kegiatan yang dilakukan untuk memahami kondisi sosial di masyarakat.

Sederhananya, social mapping juga dapat diartikan sebagai social profiling atau pembuatan profil masyarakat, mencakup berbagai aspek kehidupan di lingkungan masyarakat, seperti ekonomi, sosial, budaya, kelembagaan, dan lainnya.

Baca juga: Kenali Prinsip-Prinsip CSR dalam Pelaksanaanya!

Apa Tujuan dari Pemetaan Sosial?

Kegiatan pemetaan sosial merupakan kegiatan dasar yang penting dilakukan. Social mapping biasanya bertujuan untuk mengetahui kebutuhan, potensi sumber daya lingkungan, kondisi sosial masyarakat agar tepat sasaran. Terlebih, alokasi dana dan sumber daya manusia yang digunakan dapat dikelola seefektif dan seefisien mungkin.

Tak hanya itu, pemetaan sosial digunakan untuk mengenal stakeholder di masyarakat, mengidentifikasi dan menganalisis potensi konflik yang terjadi di lingkungan masyarakat.

Dilansir dari studocu, pemetaan sosial bertujuan untuk:

  • Indikator masalah beserta jangkauan fasilitas sosial dalam upaya penguatan
  • Peta digitasi dan peta tematik yang berguna untuk pengembangan desa
  • Acuan dasar dalam penyusunan rencana program kerja 
  • Prioritas rencana program penguatan berdasarkan jenis masalahnya
  • Alokasi rencana program penguatan
  • Langkah awal pengenalan lokasi dan kondisi masyarakat
  • Pengetahuan terhadap kondisi sosial masyarakat
  • Acuan dasar dalam mengetahui perubahan sikap dan perilaku masyarakat
Pemetaan sosial adalah
Infografis pemetaan sosial/social mapping oleh LindungiHutan

Bagaimana Cara Melakukan Pemetaan Sosial

Dilansir dari laman E-learning Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, ada 5 langkah dalam pemetaan sosial masyarakat, antara lain:

1. Memilih dan menentukan objek analisis

Dalam memilih dan menentukan objek, biasanya perusahaan memilih sesuai dengan latar belakang, visi dan misi perusahaan atau organisasi. Objek yang dipilih, dianalisis berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang sebelumnya sudah ditelusuri perusahaan.

2. Pengumpulan data atau informasi penunjang

Data dan informasi termasuk dalam hal esensial dalam pemetaan sosial. Data dan informasi didapat dari dokumen, media massa, hingga kegiatan observasi secara langsung maupun tidak langsung. 

Pengumpulan data dan informasi ini, termasuk profil desa dan masalah sosial yang sedang dihadapi masyarakat. Sebagai contoh, data geografi desa, data demografi, data lain yang berhubungan dengan karakteristik desa, tingkat pengangguran, interaksi antar masyarakat, keamanan wilayah, kesadaran tentang lingkungan, dan sebagainya.

3. Identifikasi dan analisis masalah

Dari data dan informasi yang telah didapat, tahap selanjutnya adalah identifikasi dan analisis masalah. Cara mudah dalam memetakan masalah adalah dengan mengelompokkan data dan informasi ke dalam beberapa aspek (ekonomi, sosial, budaya, politik, agama, dan sebagainya). Dengan begitu, mempermudah kita untuk menarik garis keterkaitan antar aspek.

4. Mengembangkan persepsi

Pada tahap ini muncul konsekuensi dari objek masalah yang sudah diidentifikasi dan dianalisis. Sehingga, diperoleh strategi atau rancangan dalam menyelesaikan masalah.

5. Menarik kesimpulan

Penarikan kesimpulan adalah tahap akhir dalam pemetaan sosial. Kesimpulan yang didapat yaitu tentang akar masalah, pihak yang terlibat, pihak yang diuntungkan dan dirugikan, akibat yang muncul, serta tindakan yang dapat dilakukan sebagai solusi dari masalah.

Baca juga: Mengenal Konsep Masyarakat Madani, Karakteristik dan Perwujudannya

3 Metode Pengumpulan Data dan Informasi Pemetaan Sosial

Sebenarnya pengumpulan data dan informasi sudah sedikit disinggung pada poin di atas. Karena data dan informasi merupakan hal penting dalam pemetaan sosial, Yuk kita bedah satu persatu, cara mengumpulkan data dan informasi yang tepat berdasarkan The World Bank (2004)!

1. Survey Formal (Formal Surveys)

Pengumpulan informasi mengenai survei biasanya tertuju pada sasaran kelompok tertentu dan melibatkan orang yang relatif banyak. Ada 5 metode yang biasa dilakukan di survei, antara lain:

  • Multi-Topic Household Survey, biasa dikenal sebagai Living Standards Measurement Survey (LSMS) atau pengukuran standar hidup. Survey ini mengumpulkan data seperti pengeluaran, pendidikan, pekerjaan, sumber pendapatan, dan lainnya.
  • Core Welfare Indicators Questionnaire (CWIQ). Meneliti perubahan sosial yang terjadi misalnya kepuasan terhadap layanan sosial.
  • Client Satisfaction Survey. Mengetahui kepuasan pelanggan terhadap sebuah pelayanan pemerintah (pelayanan publik).
  • Citizen Report Card. Survei ini dilakukan oleh LSM dalam mendapatkan informasi kemudian dipublikasikan secara luas.

2. Metode Penilaian Cepat (Rapid Appraisal Methods)

Cara ini cukup mudah dilakukan. Karena cepat dan biaya yang murah. Metode penilaian cepat meliputi:

  • Key Informant Interview. Metode ini dilakukan secara terbuka kepada individu yang dinilai memiliki pengetahuan dan pengalaman terkait kondisi wilayahnya.
  • Community Group Interview. Wawancara ini dilakukan secara terbuka kepada semua anggota kelompok.
  • Focus Group Discussion (FGD). Informan yang dipilih berdasarkan kesamaan latar belakang. Melibatkan 8-12 anggota. 
  • Direct Observation. Pengamatan langsung terhadap kondisi masyarakat setempat. Metode ini digunakan dalam mencari informasi terkait kondisi ekonomi, sosial, dan geografis. 
  • Mini-Survey. Penyebaran pertanyaan dalam kuesioner secara tertutup. Pemilihan responden dipilih secara acak. Biasanya melibatkan 50-75 responden.

3. Metode Partisipatif (Participatory Methods)

Berbeda dengan metode survey dan penilaian cepat. Menggunakan metode ini tidak memerlukan daftar pertanyaan secara rinci, hanya garis besarnya saja. Metode partisipatif terbagi menjadi 4, antara lain:

  • Stakeholder analysis. Metode ini ditujukan kepada peserta dan anggota suatu organisasi sosial tertentu  mengenai apa yang terjadi di lingkungannya. Metode ini dipakai untuk menentukan permasalahan dan kebutuhan suatu organisasi atau kelompok masyarakat.
  • Participatory rural appraisal. Salah satu metode pemetaan sosial yang menghasilkan sesuatu secara komprehensif. Dengan metode ini mengajak masyarakat ikut berpartisipasi secara langsung dalam sebuah kegiatan. 
  • Beneficiary assessment. Tujuan dari metode ini untuk mengidentifikasi hambatan atau masalah, merancang strategi, dan menerima kritik serta saran untuk kualitas pelayanan yang lebih baik.
  • Participatory monitoring and evaluation. Metode ini mengajak masyarakat serta stakeholder dalam mengidentifikasi dan menganalisis masalah, kemudian mengumpulkan rekomendasi atau saran untuk perbaikan.

Baca juga: Penanaman Mangrove: Ide Program CSR Lingkungan yang Berdampak

Pemetaan sosial dapat diibaratkan sebagai pondasi ketika kita akan membuat bangunan. Dalam melakukan pemetaan sosial, tentunya tidak bisa dibuat asal-asalan. 

Semoga dengan adanya pemetaan sosial dapat membantu masyarakat dan memenuhi apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.

FAQ

Sebutkan 5 langkah pemetaan sosial masyarakat?

Memilih dan menentukan objek analisis, pengumpulan data atau informasi penunjang, identifikasi dan analisis masalah, mengembangkan persepsi, menarik kesimpulan

Apa tujuan pemetaan sosial?

Tujuan utama dari pemetaan sosial adalah untuk mengetahui kebutuhan, potensi sumber daya lingkungan, kondisi sosial masyarakat, mengenal stakeholder di masyarakat, mengidentifikasi dan menganalisis potensi konflik yang terjadi di lingkungan masyarakat.

Jalankan Program CSR Perusahaan Anda dengan Berdampak dan Berkelanjutan Bersama LindungiHutan

Kenapa bersama LindugiHutan? Hingga saat ini kami telah menanam +600.000 pohon di 40+ lokasi penanaman di Indonesia. LindungiHutan juga telah dipercaya oleh ratusan brand dan perusahaan untuk bersama-sama menjalankan program CSR dengan mudah, transparan, dan berdampak.

Ana Salsabila adalah Junior SEO Content Writer di LindungiHutan yang berpengalaman dalam penulisan artikel tentang lingkungan dan kehutanan.

Sedekah Pohon LindungiHutan