Connect with us

Hutanpedia

Pohon Jeruju: Khasiat dan Manfaatnya untuk Lingkungan dan Kesehatan

Published

on

pohon jeruju adalah

Indonesia menyimpan keragaman flora di berbagai jenis habitat yang ada. Salah satu flora yang umumnya ditemukan di Indonesia adalah jenis mangrove. Pohon jeruju atau Acanthus ilicifolius adalah jenis mangrove yang tersebar luas di Asia Tenggara khususnya di Indonesia. 

Jenis ini memiliki banyak manfaat bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Masyarakat Banjar yang berada di wilayah pesisir seringkali memanfaatkan pohon jeruju menjadi bagian dari bahan pangan dan obat-obatan. Lantas, bagaimanakah bentuk dari pohon jeruju dan apa saja manfaatnya? 

Apa itu Tanaman Jeruju?

Jeruju atau Acanthus ilicifolius merupakan tanaman bakau yang berpotensi sebagai obat tradisional untuk berbagai permasalahan atau penyakit. Jenis ini termasuk dalam famili Acanthaceae yang tergolong dalam jenis mangrove sejati (Lubis 2016). 

Gambar pohon jeruju. Sumber: https://commons.wikimedia.org/wiki/Acanthus_ilicifolius

Jeruju termasuk dalam tanaman herba rendah yang terjurai di permukaan tanah, kuat, agak berkayu, dan memiliki ketinggian hingga 2 meter. Memiliki percabangan yang muncul pada bagian-bagian yang lebih tua. Akar udara muncul dari permukaan bawah batang horizontal (Noor et al. 2006).

Daun jeruju memiliki dua sayap gagang daun yang berduri terletak pada tangkai. Permukaan daunnya halus, tepi daun bergerigi atau zigzag seperti gergaji dan secara gradual menyempit menuju pangkal daun. Bentuk daun lanset lebar dengan ujung meruncing dan berduri tajam (Noor et al. 2006). 

Baca juga: Jadi Sumber Pangan Dunia, Iniliah 10 Macam Umbi-umbian Beserta Kandungannya

Mahkota bunga jeruju berwarna biru muda-ungu kembayang dan kadang berwarna sedikit putih. Panjang tandan bunga mencapai 10-20 cm, sedangkan bunganya terdiri dari 5-4 cm. 

Bunga dan daun jeruju. Sumber: https://commons.wikimedia.org/wiki/Acanthus_ilicifolius

Jenis Acanthus ilicifolius seringkali ditemui pada tanah lunak yang berlumpur di sepanjang bantaran sungai dan biasa tumbuh pada kawasan mangrove. Pohon jeruju jenis Acanthus ilicifolius dan Acanthus ebracteatus banyak tersebar di Indonesia dan Thailand. Keduanya berkhasiat sebagai obat-obatan. Jenis ini juga tersebar di berbagai negara seperti India Selatan, Sri Lanka, dan Filipina (Irawanto et al 2015).

Manfaat pohon jeruju

Untuk ekologi atau lingkungan, jenis Acanthus ilicifolius dapat dimanfaatkan sebagai bioindikator dalam pencemaran. Pohon ini menjadi salah satu jenis yang mengalami tekanan apabila terjadi peningkatan pencemaran yang berasal dari limbah industri, domestik, dan limbah lainnya.

Sebagai fitoindikator, jeruju juga digunakan dalam monitoring kualitas sebuah lingkungan yang memberikan informasi mengenai sumber efek apabila kawasan tersebut tercemar (Rahmazsanti et al 2023). 

Menurut Nurfitri et al (2018), jeruju berpotensi menjadi tumbuhan obat sebab bagian-bagian dari tumbuhan ini dapat digunakan secara ilmiah untuk seperti antiosteoporosis, hepatoprotective, antimikroba, anti kanker, antiinflamasi, antidiabetik, analgesik,  antiulcer, dan antinociceptive. 

Tumbuhan jeruju banyak dimanfaatkan sebagai tanaman obat yang berfungsi menjadi antimikroba karena kandungan senyawa yang dimilikinya. Biasanya perlu diekstrak terlebih dahulu.

Berdasarkan penelitian dari Saptiani et al (2012), ekstrak jeruju mempunyai aktivitas antimikroba dengan daya hambat paling baik pada bagian daun di antara buah, bunga, dan batang jeruju.

Senyawa pada ekstrak jeruju mengandung alkaloid, tanin, flavonoid, saponin, dan steroid yang banyak dimanfaatkan sebagai antimikroba (Forestryana dan Arnida 2020).

Baca juga: Sederet Manfaat Daun Sembukun bagi Kesehatan, walau Menyengat tetapi Berkhasiat

Bahkan di China, manfaat tanaman jeruju banyak digunakan sebagai obat tradisional diuretik, asma, diabetes, pembersih darah, sakit punggung, diabetes, leukemia, tumor ganas, alergi, penyakit syaraf, gigitan ular, dan pembengkakan limpa (Bandaranayake, 2002; Saranya et al., 2015; Sardar et al., 2018). 

Sementara menurut penelitian dari Nusaibah et al (2021), jeruju berpotensi sebagai bahan aktif dari krim anti jerawat yang terbukti memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri penyebab jerawat.

Terlebih, kandungan antioksidan yang tinggi membuat pohon jeruju memiliki potensi sebagai kosmetik anti aging dan obat untuk menurunkan kolesterol. Antioksidan tersebut juga dapat bersinergi dengan aktivitas toksisitas yang tinggi sebagai obat kanker. 

Perbanyakan Tanaman Jeruju

Upaya perbanyakan jeruju dapat dilakukan melalui penyediaan bibit tumbuhan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang diinginkan secara seragam. Menurut Yudhoyono dan Sukarya 2013, Acanthus ilicifolius dapat diperbanyak dari stek batang (vegetatif) dan biji.

Menanam jeruju menggunakan biji dapat langsung disebar dalam bak tanam berisi tanah dan genangan air setinggi 1 cm dari permukaan tanah. Biji yang kering berwarna coklat akan mengapung kemudian mengembang dan kulitnya akan mengelupas.

Setelah itu, biji akan tegak dan muncul bakal akar diikuti dengan perkembangan kotiledon yang membutuhkan waktu sekitar 1 minggu. Berdasarkan penelitian dari Irawanto et al (2015), proses perkembangan biji dan perkecambahan selama 6 bulan, dari 30 biji hanya menyisakan 3 bibit saja.

Perbanyakan jeruju menggunakan biji harus memerlukan material yang banyak dan waktu yang lebih lama. Oleh karena itu, perbanyakan stek dapat menjadi alternatif cara dalam memperbanyak tanaman jeruju.

Stek batang pada jenis Acanthus ilicifolius optimal apabila diambil pada tengah barang dengan diameter 0,7-1,2 cm dengan sepanjang 12-15 cm. Pertumbuhan dengan stek ini hanya membutuhkan waktu 3 bulan dengan tinggi sekitar 30 cm dan jumlah daun sebanyak 8-10 helai. Sehingga, perbanyakan bibit jeruju menggunakan teknik stek lebih efektif dibanding menggunakan biji. 

Upaya Pelestarian Pohon Jeruju

Melihat pencemaran lingkungan yang meningkat secara signifikan menyebabkan kerentanan pada populasi pohon jeruju. Untuk memastikan kelestarian pohon tersebut, kita melakukan aksi dan tindakan bersama yang berfokus pada upaya perlindungan dan pelestarian pohon jeruju.

Seperti contoh melindungi habitat dan memperbanyak regenerasi pohon jeruju. Dengan begitu, kita dapat menjaga keberlanjutan sekaligus menjaga lingkungan dari kerusakan.

Baca juga: Simak Hasil Publikasi Ilmiah LindungiHutan di Widyantara

FAQ

Buah jeruju untuk apa?

Buah jeruju dapat dimanfaatkan untuk mengatasi luka bakar, obat cacing, hepatitis, dan obat batuk

Apa khasiat jeruju?

Jeruju berpotensi menjadi tumbuhan obat sebab bagian-bagian dari tumbuhan ini dapat digunakan secara ilmiah untuk seperti antiosteoporosis, hepatoprotective, antimikroba, anti kanker, antiinflamasi, antidiabetik, analgesik,  antiulcer, dan antinociceptive.

Di mana tanaman jeruju tumbuh?

Di lahan basah seperti daerah tepi sungai, pantai, dan tempat lainnya yang memiliki tanah berlumpur dan berair payau.

Apakah buah jeruju bisa dimakan?

Buah jeruju dapat langsung dimakan tanpa diolah terlebih dahulu.

LindungiHutan Menanam Lebih Dari 800 RIBU Pohon di 45+ Lokasi Penanaman yang Tersebar di Indonesia!

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Rawat Bumi LindungiHutan