Connect with us

Mitra Hijau

SKINOIA Tanam 503 Pohon Mangrove di Demak, Jawa Tengah

Published

on

Skinoia Sukses Gelar Kampanye Alam dan Tanam 503 Pohon Mangrove di Bedono (2).
SKINOIA dan LindungiHutan menjalin kolaborasi untuk menjalankan program penghijauan. Dengan tajuk 'SKINOIA untuk Hijaunya Bedono, Demak', sebanyak 503 pohon mangrove telah ditanam di pesisir desa Bedono, Sayung, Demak, Jawa Tengah.

Kebutuhan akan konsumsi produk skincare dan kosmetik lokal barangkali sudah bersifat primer. Seiring dengan berjalannya waktu, ada berbagai macam tren yang tentunya berganti-ganti dan digandrungi oleh masyarakat umum.

Sementara itu, saat ini tampaknya masyarakat tengah menyukai produk skincare dan kosmetik berbahan alami. Mengutip dari laman mediaindonesia.com. berdasarkan data Sociolla selama satu tahun terakhir ini ditemukan bahwa brand kecantikan asal Asia terutama dari Jepang dan Korea, serta brand kecantikan berbahan alami memiliki pertumbuhan positif di kuartal ketiga tahun 2021 sebesar 18,36%.

Tentu ini menjadi kabar gembira yang patut kita sambut bersama. Sebab, minat brand kecantikan berbahan alami yang meningkat merupakan tanda bahwa kesadaran masyarakat atas kelestarian alam dan upaya meminimalisir pencemaran semakin tumbuh.

Salah satu brand yang turut meramaikan pasar skincare dan kosmetik di Indonesia yaitu SKINOIA. SKINOIA adalah produk perawatan kulit berbahan dasar alami dari Indonesia yang menggunakan bahan-bahan yang aman dan berefektifitas tinggi. SKINOIA juga mengombinasikan bahan alami dan sains serta teknologi terkini untuk memperoleh hasil yang nyata pada setiap produknya.

Tak bisa dipungkiri, minat konsumen atas produk kecantikan berbahan alami memang tinggi. Sebab konsumen menilai jika produk dengan bahan alami memiliki nilai keberlanjutan karena rendah atas bahan kimia dan efek samping terhadap lingkungan. Di samping itu, selain lingkungan, kesehatan juga menjadi konsen utama, konsumen menghindari produk bermuatan ftalat dan natrium sulfat.

Dalam proses produksinya, produk SKINOIA diformulasikan secara lembut tetapi tetap memberikan hasil yang nyata pada kulit. Bukan hanya itu, brand ini juga mengedepankan keamanan pada setiap produk yang dihadirkan sehingga bahan-bahan yang digunakan pun alami dan berkhasiat. Jadi, selain aman bagi tubuh juga aman bagi lingkungan.

Produk SKINOIA juga bebas dari bahan-bahan seperti Parabean, Mineral Oil, Propylene Glycol, Synthetic Fragrance, SLS/SLES, TEA/DEA, BHA/BHT, animal derivatives, dan EDTA.

Baca juga: Cozmeed dan LindungiHutan Bekerjasama Menjalankan Program Penghijauan di Jawa Tengah

Bersama LindungiHutan, SKINOIA Inisiasi Kampanye Alam “SKINOIA untuk Hijaunya Bedono Demak”

Komitmen SKINOIA dalam menjaga lingkungan ternyata tidak hanya diwujudkan dalam praktik bisnisnya. Lebih jauh, SKINOIA turut serta ambil bagian dalam upaya penghijauan Indonesia dengan ikut menanam pohon.  SKINOIA bertekad untuk menyalurkan sebagian hasil penjualan produknya selama 4 bulan untuk penanaman dan perawatan pohon di Desa Bedono Kabupaten Demak.

Baca juga: UMA PAK Tanam 300+ Mangrove di Kalimantan dan Sulawesi

Bersama LindungiHutan, SKINOIA menginisiasi kampanye alam bertajuk” SKINOIA untuk Hijaunya Bedono, Demak”. Melalui kampanye alam tersebut berhasil terkumpulkan 503 pohon Mangrove Rhizophora yang sudah ditanam di Desa Bedono Kabupaten Demak pada tanggal 23 Januari 2021. Proses penanaman berjalan secara sukses dengan dibantu oleh Mak Jah dan juga peserta gabung aksi yang berjumlah 25 orang.

Kontribusi yang telah diberikan oleh SKINOIA untuk ikut andil dalam melestarikan alam semestinya kita apresiasi bersama. Dengan adanya aksi nyata semacam ini, harapannya bisa menjadi inspirasi dan juga mendorong masyarakat untuk ikut bersama-sama menjaga bumi kita. Perlu kita ingat kembali bahwa persoalan menjaga bumi adalah tanggung jawab kita bersama. Walhasil, seharusnya kita bahu-membahu untuk mewujudkannya.

SKINOIA Menanam 503 Pohon Mangrove di Desa Bedono, Sayung, Demak, Jawa Tengah

Proses penanaman mangrove SKINOIA di pesisir desa Bedono, Sayung, Demak.
Proses penanaman pohon Mangrove di pesisir Desa Bedono, Sayung, Demak, Jawa Tengah oleh mitra penggerak dan peserta gabung aksi (Dok: Business Development/LindungiHutan).

Secara administrasi, Desa Bedono masuk ke dalam Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah. Sejatinya, desa ini memiliki wilayah potensi yang sangat prospektif di bidang perikanan, budidaya laut, dan wisata bahari. Sayangnya, Laut Demak mempunyai risiko daya rusak yang besar.

Mengapa demikian? Sebab, potensi kenaikan air lautnya mencapai 3 cm/tahun dan penurunan muka tanahnya mencapai 25c,/tahun. Hal tersebut membuat daratan Demak terancam tenggelam dalam 10-20 tahun.

Bahkan, dilansir dari laman Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Desa Bedono adalah salah satu desa yang mengalami abrasi paling parah di Kabupaten Demak. Abrasi yang terjadi di Desa Bedono diperkirakan yang terbesar di kawasan pantai utara dan selatan Jawa dan bahkan Indonesia.

Berangkat dari kondisi Desa Bedono yang membutuhkan tindakan restorasi, LindungiHutan bersama SKINOIA melakukan penanaman 503 pohon Mangrove. Dengan adanya hutan mangrove selain berperan sebagai benteng alami juga menyimpan banyak manfaat seperti:

  • Menyediakan nutrisi bagi makhluk hidup
  • Menjernihkan air dan menjaga salinitas garam,
  • Mencegah abrasi dan erosi tanah,
  • Menahan angin kencang dari laut,
  • Menahan proses penimbunan lumpur,
  •  Tempat memijah dan berkembang biak ikan, kerang, kepiting, dan udang,
  • Tempat berlindung, bersarang, dan berkembang biak burung atau satwa lain.

Baca juga: Keina Beauty Hijaukan Bali dengan 320 Pohon Tabebuya

Semoga 503 pohon Mangrove yang ditanam oleh SKINOIA bersama LindungiHutan di Desa Bedono, Demak akan memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat setempat.

Muhamad Iqbal adalah SEO content writer di LindungiHutan dengan fokus pada tulisan-tulisan lingkungan, kehutanan dan sosial.

Sedekah Pohon LindungiHutan