Connect with us

Mitra Hijau

OJK Institute Menanam 1.000 Pohon Mangrove di Pesisir Semarang

Published

on

OJK Institute dan LindungiHutan jalankan program Live Planting.

Otoritas Jasa Keuangan Institute atau OJK Institute adalah salah satu departemen di Otoritas Jasa Keuangan yang memiliki berbagai macam tugas pokok. Tugas pokok OJK Institute tersebut mulai dari mengembangkan kapasitas SDM sektor Jasa Keuangan melalui penyelenggaraan program pelatihan, seminar, dan workshop, kemudian merancang serta mengembangkan standar kompetensi SDM sektor Jasa Keuangan dan melakukan penatalaksanaan Lembaga Sertifikasi Profesi, juga melakukan riset inovatif dan visioner.

OJK Institute mengemban misi guna menghasilkan riset inovatif dan mengembangkan kapasitas Sumber Daya Manusia Sektor Jasa Keuangan yang berorientasi teknologi masa depan dalam rangka mewujudkan sektor jasa keuangan yang tangguh, kontributif, inklusif, dan berkelanjutan.

Selaras dengan penerapan Keuangan Berkelanjutan (Sustainable Finance) dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), OJKI juga berupaya turut serta mewujudkan target SDGs dalam melindungi, memulihkan, dan mempromosikan pemanfaatan berkelanjutan ekosistem darat.

Baca juga: N’PURE Tanam 10.000 Pohon di Bekasi dan Demak untuk Cegah Abrasi

Wujud Dukungan OJK Institute untuk Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)

Kelompok CAMAR menanam mangrove di pesisir Semarang hasil kerjasama OJK Institute dan LindungiHutan.
Proses penanaman bibit pohon mangrove di Pesisisir Tambakrejo, Gayamsari, Kota Semarang oleh perwakilan kelompok CAMAR hasil kolaborasi dengan OJK Institute (Dok: Business Development/LindungiHutan).

Komitmen yang dipegang oleh OJK Institute untuk mendukung SDGs ternyata benar-benar diwujudkannya dalam bentuk upaya penghijauan. OJK Institute berkolaborasi dengan LindungiHutan menginisiasi kampanye alam bertajuk “Live Planting: 1.000 Mangrove OJK Institute untuk Tambakrejo”

Melalui kampanye alam tersebut terkumpul 1.000 pohon Mangrove Rhizophora dan telah ditanam di Pesisir Tambakrejo Kota Semarang pada 30 Juli 2021.

Bersama LindungiHutan, OJK Institute ingin bergerak bersama dalam budidaya 1.000 pohon mangrove guna melindungi garis pantai dari abrasi atau pengikisan. Tumbuhan mangrove sendiri adalah salah satu jenis tumbuhan yang memiliki akar kokoh yang dapat meredam gelombang besar termasuk tsunami. Oleh karena itu, manfaat penanaman mangrove sangat penting sekali untuk mencegah terjadinya bencana alam.

Di samping itu, partisipasi OJKI terhadap pelestarian lingkungan di Pesisir Tambakrejo juga merupakan bukti dukungan atas Tujuan Pembangunan Keberlanjutan SDG’s yaitu dengan:

  • Mencegah degradasi lahan akibat abrasi (SDG’s 15)
  • Mengurangi dampak banjir di pemukiman warga (SDG’s 15)
  • Meningkatkan area tutupan hijau (SDG’s 15)
  • Membantu pengurangan emisi karbon (SDG’s 13)
  • Meningkatkan perekonomian petani dan warga sekitar (SDG’s 1)
  • Menyediakan jam kerja bagi warga sekitar (SDG’s 8)

Aksi nyata yang dilakukan OJKI untuk mencegah lebih lanjut terjadinya kerusakan lingkungan dengan melakukan penanaman mangrove sudah sepantasnya kita apresiasi. Kesadaran akan pentingnya menjaga alam semestinya kita tumbuhkan bersama. Dengan demikian, akan makin banyak pihak-pihak dan orang-orang yang ikut menjaga dan melestarikan alam.

Baca juga: Carousell Indonesia dan LindungiHutan Menanam 500+ Mangrove di Kota Semarang

OJK Intitute Bantu Selamatkan Pesisir Tambakrejo, Kota Semarang dari Ancaman Abrasi

Tambakrejo adalah sebuah desa yang terletak paling utara di Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Kawasan ini rawan terdampak banjir terutama jika air laut sedang pasang. Tambakrejo juga kerap dikenal sebagai desa nelayan.

Sebab, sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai nelayan. Berbagai macam hasil tangkapan laut diperoleh para nelayan Tambakrejo untuk dijual langsung dalam keadaan segar maupun telah diolah.

Penanaman mangrove hasil kerjasama OJK Institute dan LindungiHutan di Semarang.
Kelompok CAMAR sedang menanam mangrove hasil kerjasama OJK Institute dan LindungiHutan di pesisir utara Kota Semarang, Jawa Tengah (Dok: Business Development/LindungiHutan).

Akan tetapi, laut yang selama ini menjadi tumpuan pencaharian nelayan Tambakrejo untuk menafkahi keluarganya, kini justru berbalik mengancam masa depan mereka. Lantaran, posisi Tambakrejo yang berada di wilayah pesisir membuatnya acap kali terdampak abrasi pantai. Ombak Laut Jawa secara perlahan mengikis daratan Tambakrejo dan mengancam tempat tinggal para nelayan tersebut.

Bahkan akibat dari bencana abrasi ini, muncul fenomena unik sekaligus memprihatinkan yaitu adanya sebuah makam yang tenggelam secara perlahan. Makam yang terletak di pinggiran pantai tersebut, terkepung air laut dan terendam hingga menyisakan sebagian nisannya saja. Akses jalan kaki dari perkampungan menuju tempat pemakaman juga sudah terendam air. Walhasil, peziarah yang ingin berkunjung ke makam harus melewati terlebih dahulu genangan air yang berisikan sampah.

Kondisi yang memprihatinkan di Pesisir Tambakrejo ini membuat OJKI bersama LindungiHutan mengambil langkah penanaman 1.000 pohon mangrove Rhizophora sp. sebagai upaya restorasi lingkungan. Penanaman ini dirasa cukup efektif karena mangrove memberi banyak manfaat bagi pesisir pantai.

Baca juga: Hafizah ghazali Tanam 5000+ Mangrove di Pesisir Semarang

Akar mangrove memiliki kemampuan untuk menahan dan mengendapkan lumpur sehingga mampu menahan laju ombak yang menerjang daratan. Akar tersebut juga bisa menahan sampah yang berada di laut, sehingga akan menyelamatkan Pesisir Tambakrejo dari abrasi dan permasalahan sampah.

Semoga kerja sama antara OJK Institute dengan LindungiHutan, dapat mewujudkan baik keberlanjutan ekosistem darat maupun keberlanjutan warga Tambakrejo, Tanjung Mas, Semarang Utara, Kota Semarang. Selain itu, inisiatif OJKI untuk ikut dalam upaya penyelamatan lingkungan juga diharapkan akan menginspirasi banyak pihak.

Jalin Kerjasama untuk Mendukung Upaya Pencapaian SDGs dan Meningkatkan Kepercayaan Publik

LindungiHutan menggandeng 30+ penggerak penghijauan, petani bibit tanaman hutan dan masyarakat sekitar untuk mempermudah upaya penghijauan dan penanaman pohon yang mudah, transparan dan memberikan dampak berkelanjutan.

Muhamad Iqbal adalah SEO content writer di LindungiHutan dengan fokus pada tulisan-tulisan lingkungan, kehutanan dan sosial.

Rawat Bumi LindungiHutan