Connect with us

Tim Kami

Nasikhul Ulum: Full Stack Developer LindungiHutan dan Fitur-fitur yang Pernah Ia Kerjakan

Published

on

Ulum fullstack developer lindungihutan

Mungkin dari kalian pernah mendukung sebuah aksi penghijauan dengan cara ikut berdonasi di website LindungiHutan. Bagi kalian yang pernah berdonasi beberapa tahun yang lalu dan sekarang, tentu merasakan perbedaannya.

Berbeda dari yang sebelumnya, kita tidak perlu repot mengirimkan bukti donasi kita kepada admin. Donasi yang kita kirimkan, langsung tercatat otomatis di dalam sistem.

Semua itu adalah bukti dari kerja keras yang dilakukan Nasikhul Ulum dan tim IT di LindungiHutan. Lantas, siapakah dia? Dan bagaimana ceritanya? Simak artikelnya di bawah ini!

Cerita Ulum Bergabung Bersama LindungiHutan 

Pria asal Surabaya ini, mengetahui LindungiHutan bermula dari salah satu grup lowongan pekerjaan di telegram. Saat itu, dirinya melihat Cacip (CTO) membagikan sebuah lowongan pekerjaan di bidang IT ini. Sebelumnya, Ulum pernah bekerja sebagai web programmer pada salah satu perusahaan konsultan IT di Surabaya. 

Sewaktu ditanya mengapa tertarik di LindungiHutan, Ulum mengaku salah satunya karena sistem kerjanya seperti yang ia impikan selama ini. Kebetulan, saat itu dirinya sedang mencari pengalaman baru dari pekerjaan yang sebelumnya, sehingga ia memutuskan mengambil kesempatan untuk bergabung dengan LindungiHutan.

“Yang buat aku tertarik itu sistem kerjanya bisa WFH (Work From Home) dan itu juga menjadi salah satu impianku bisa bekerja dari rumah. Selain itu, aku juga pengen tau LindungiHutan seperti apa, aku penasaran gimana sistem web dan alur bisnisnya. Aku belum pernah ngerjain proyek yang donasi gitu,” Tutur Ulum.

Hingga pada bulan Oktober 2021, ia resmi bergabung bersama LindungiHutan sebagai Back End Developer dan seiring berjalannya waktu dirinya beralih menjadi Fullstack Developer.

Seperti Apa Jobdesk dan Alur Kerja Seorang FullStack Developer?

Istilah di dunia programming memang terdengar asing di telinga. Ketika kita berbicara tentang website, kerap kali mendengar tentang Front End Developer, Back End Developer, dan Fullstack Developer. Nah, apa sih artinya? 

Fullstack Developer adalah seorang yang bertanggung jawab memperbaiki front end dan back end dari sebuah aplikasi. Front end (client-side), yaitu tentang apa yang user/pengguna lihat dari tampilan sebuah website. Sedangkan, back end (server-side) sistem yang ada di balik layar yang mengolah server dan database.

Perjalanan awal karir Ulum sebagai seorang Back End Developer, ia memegang tanggung jawab pada fitur donasi. Ia bercerita bahwa dahulu sistem pembayaran di LindungiHutan belum terintegrasi secara otomatis, sehingga tidak cukup efektif dan efisien.

“Jadi aku yang nge-handle payment gatewaynya agar pembayarannya tercatat otomatis ke sistemnya. Dulu sebelum ada payment gateway, sistemnya masih manual. Jadi si user mau donasi ke LindungiHutan transfer dulu kan ke bank. Setelah itu, user harus nge-capture donasinya dia dan dikirim ke admin. Lalu, di cross check manual oleh admin kemudian diupdate ke sistemnya,” Tutur Ulum. 

Selama di LindungiHutan, tidak menutup kemungkinan dirinya mengerjakan dari segi tampilan dan dari segi logic bisnisnya, alias sebagai Fullstack Developer. Contohnya, saat dirinya mengerjakan fitur notifikasi.

“Kalau Front End aku ngerjain fitur notifikasi sekaligus mengolah halaman untuk webnya LindungiHutan. Jadi, admin bisa share notifikasi ke semua user/campaigner/farmer. Di Back End biasanya aku provide API buat akses Mas Rizqi (rekan kerja Front End Developer),” Jelas Ulum.

Walaupun sebagai Fullstack Developer, Ulum berfokus lebih banyak sebagai pada sistem yang ada di balik layar. Pekerjaan sebagai Back End Developer kerap datang dari kendala yang dialami oleh user, baik itu donatur, campaigner, atau mitra yang melakukan transaksi di website LindungiHutan. 

Baru-baru ini beberapa kasus datang dari donatur yang sudah melakukan pembayaran namun statusnya masih belum terkonfirmasi.

“Pertamanya aku googling dulu untuk mengatasi ini. Kalau ada masalahnya ada di payment gatewaynya bisa dibantu sama service centernya. Kalau masalah dari pihak ketiga, biasanya kita cari solusi ke forum-forum. Biasanya kalau belum ada jalan keluar, aku tanya ke Mas Cacip, terus diakali dulu pakai metode yang lain, yang penting fungsinya bisa jalan dulu,” Jawab Ulum.

Baca juga: Ratna Farida: Startup Mana yang Memberikan Self Development Seperti di LindungiHutan?

Bagaimana Pengalaman Kerja dan Harapan Ulum Untuk LindungiHutan

Bagi Ulum, dirinya merasa senang bekerja di LindungiHutan sebab ia mendapat pengalaman dan ilmu baru yang tidak didapatkan dari pekerjaan sebelumnya.

“Senangnya, disini aku dapat pengalaman dan ilmu baru tentang setting API dan full pakai laravel. Di tempat kerja sebelumnya aku belum pernah dapet ilmu ini. Dari sisi web sistem aku bisa tau alur bisnis untuk donasi-donasi gitu,” Terang Ulum.

Menariknya, dari sistem yang ia kerjakan, dirinya mengatakan juga lebih banyak tahu mengenai tanaman sejak ia bekerja disini. 

“Aku dulu gak care soal tanaman. Semenjak di sini, aku dapat beberapa ilmu baru soal nama-nama tanaman dari web yang aku kerjain. Salah satunya aku jadi lebih tau mangrove itu seperti apa,” Jelas Ulum.

Bagi Ulum, lingkungan kerja di LindungiHutan menyenangkan. Ia merasakan timnya solid dan semua orang di LindungiHutan senang diajak bercanda bersama.

“Tim IT ini timnya solid. Jadi kalau ada yang nemuin kendala, yang lain juga diusahaain untuk membantu, gak yang individualis. Saat meet juga, dari divisi lain banyak yang suka bercanda. Aku suka di lingkungan yang gak melulu serius gak spaneng. Jadi waktunya serius ya serius becanda ya becanda,” Ungkap Ulum.

Terakhir, ia juga menambahkan harapannya untuk LindungiHutan.

“Harapanku LindungiHutan semakin maju, tebarkan aura positif untuk lingkungan sekitar, lebih barokah, dan membawa kemaslahatan bagi orang lain dari segi lingkungan,” Pungkas Ulum.

Ana Salsabila adalah Junior SEO Content Writer di LindungiHutan yang berpengalaman dalam penulisan artikel tentang lingkungan dan kehutanan.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sedekah Pohon LindungiHutan