Connect with us

Lingkungan

Abrasi Adalah: Penyebab, Proses, Dampak dan Cara Mencegahnya (Update 2022)

Logo LindungiHutan - Green - Square - 1280 x 1280 pixels - PNG

Published

on

Pengertian abrasi, ciri-ciri, penyebab, dampak dan cara mengatasi abrasi.

Abrasi adalah fenomena terkikisnya wilayah pantai karena faktor alam hingga aktivitas dari manusia. Abrasi memberikan dampak buruk yang besar bagi lingkungan, sehingga diperlukan langkah untuk mencegah terjadinya kondisi tersebut.

Menurut databoks hingga akhir tahun 2021 terjadi 44 kali bencana abrasi pantai di Indonesia. Walaupun jumlahnya tidak sebanyak bencana lain seperti banjir dan tanah longsor, namun, terjadinya abrasi tidak bisa dipandang sebelah mata.

Pengertian Abrasi

Abrasi merujuk pada gambaran mengenai kondisi pengikisan tanah di wilayah pantai atau pada pesisir. Penyebab utamanya adalah gelombang air dan ombak laut dengan sifatnya yang destruktif. 

Menurut KBBI, abrasi memiliki pengertian ssebagai proses terkikisnya batuan oleh es, air, dan angin yang memiliki sifat merusak.

Berdasarkan UU Nomor 24 tahun 2007, pengertian abrasi adalah proses pengikiran pada pesisir karena adanya gelombang laut yang dapat merusak.

Fenomena pengikisan tanah di pesisir akan menyebabkan berkurangnya wilayah pada daratan pantai. Pengurangan tersebut akan dimulai pada wilayah yang dekat dengan air laut.

Apabila abrasi dibiarkan akan membuat bagian pantai perlahan berkurang dan air laut akan tergenang di beberapa bagian pesisir.

Selain pembahasan secara umum, terdapat beberapa definisi abrasi menurut pendapat dari para ahli yaitu:

  • Prawiradisastra (2003) menjelaskan pengertian abrasi merupakan sebuah proses pengikisan pada pantai, pada umumnya disebabkan oleh gelombang laut.
  • Menurut Damaywanti (2013), abrasi adalah pengikisan pada kawasan pantai dan daratan yang disebabkan oleh arus, gelombang laut, hingga terjadinya pasang surut pada air laut
  • Yuwono (2005) menerangkan definisi abrasi adalah proses pengikisan pada batuan, seperti tebing batu dan dinding yang sering terjadi longsoran dan runtuhan pada material.

Baca juga: Apa itu Pohon Bakau? Penjelasan Lengkap Mangrove yang Bermanfaat Mencegah Abrasi

Penyebab-penyebab Abrasi

Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terdapat dua faktor utama yang menyebabkan terjadinya abrasi di kawasan pesisir yaitu:

1. Faktor Alam

Salah satu penyebab alami yang sering menjadi penyebab erosi tanah di daerah pesisir yaitu pasang surut air laut, gelombang dan arus laut. Kejadian-kejadian alami tersebut mudah dapat mengakibatkan terkikis hingga tergerusnya wilayah sekitar pantai.

Selain itu, salah satu penyebab adalah angin laut. Bahkan di waktu tertentu angin dapat bertiup lebih kencang dari biasanya yang akan mempercepat pengikisan tanah dan peningkatan intensitas ombak.

2. Faktor Manusia dan Buatan

Selain penyebab alami, manusia juga sering memiliki pengaruh terhadap abrasi peissir. Aktivitas atau kegiatan yang dilakukan manusia menjadi penyebab terjadi abrasi seperti kegiatan eksploitasi secara berlebihan terhadap ekosistem di laut seperti terumbu karang, ikan serta mahluk hidup lain.

Ketidakseimbangan tersebut akan membuat gelombang laut lebih mudah  mengarah menuju pesisir pantai sehingga mudah terjadi abrasi.

Aktivitas yang paling berdampak yaitu kegiatan penambangan pasir. Kegiatan penambangan pasir apabila dilakukan secara berlebih akan berdampak pada pasir laut yang terkuras.

Kondisi tersebut berpengaruh terhadap kecepatan serta arah dari air laut yang secara langsung akan menuju kawasan pantai. Air laut akan lebih mudah menuju pesisir pantai apabila tidak terdapat pasir, sehingga abrasi akan semakin mudah terjadi.

Kegiatan manusia lainnya yang juga secara tidak langsung menjadi penyebab abrasi yaitu pendirian pabrik industri, kendaraan bermotor, peningkatan pemukiman hingga kerusakan hutan mangrove yang menjadi penyebab pemanasan global.

Pemanasan global membuat suhu di bumi menjadi meningkat sehingga menyebabkan mencairnya es pada wilayah kutub dan volume air laut menjadi meningkat yang berdampak pada abrasi hingga bencana lainnya.

Baca juga: Green Marketing Adalah: Pengertian, Prinsip, Tujuan dan Manfaatnya

Mekanisme dan Proses Abrasi

Proses dan mekanisme terjadinya abrasi karena alam yang terjadi ketika hembusan angin yang kuat pada permukaan laut dan berakibat pada gelombang laut yang menerjang bibir pantai dengan kencang. Gelombang kuat dan ombak tinggi dapat membuat tanah menjadi bergetar hingga batuan penahan pasir dan sedimen tanah akan terlepas dari wilayah daratan.

Kegiatan penambangan pasir dapat berpengaruh besar pada abrasi pantai, bukan hanya di lokasi penambangan namun dapat mempengaruhi wilayah lainnya dengan pasir yang berkurang akan mempercepat gelombang laut menerjang bibir pantai.

Lalu, kerusakan pada hutan pantai dan vegetasi mangrove dapat mengurangi tingkat kepadatan tanah dan sedimen berpasir sehingga daratan pesisir mudah tergerus.

Dampak Abrasi

Pengikisan tanah di daerah pantai dan pesisir mempunyai beragam dampak negatif diantaranya yaitu:

1. Habitat Flora dan Faunan Terganggu

Dengan terjadinya abrasi akan membuat hilangnya habitat atau tempat tinggal flora dan fauna laut seperti ikan bandeng, kepiting bakau, udang-udangan dan berbagai jenis hewan lainnya yang tinggal di hutan pesisir.

Akibatnya hewan-hewan tersebut harus berpindah tempat. Namun, di habitat yang baru belum tentu mereka dapat bertahan hidup dengan baik dan tentu apabila tingkat kematian ikan meningkat dapat merusak ekosistem laut.

2. Pengurangan Wilayah Pantai dan Pesisir

Terjadinya gelombang laut yang kuat dapat menjadikan hantaman keras pada kawasan pantai, serta mengkikis bebatuan hingga tanah. Sehingga membuat bebatuan dan tanah terpisah dari daratan dan tergenang di perairan.

3. Kerusakan Hutan Mangrove

Hutan mangrove bermanfaat untuk mengurangi resiko terjadinya banjir rob hingga terjadinya abrasi. Namun, jika abrasi sudah tidak terkendali maka hutan bakau tidak akan berfungsi seperti seharusnya. Kejadian itu kerap terjadi pada saat badai dan ketika keseimbangan pada ekosistem laut rusak.

Baca juga: Apa itu Blue Carbon? Pengertian, Asal dan Manfaat Karbon Biru

Cara Mencegah Abrasi

Walaupun fenomena-fenomena alami seperti angin pantai, pasang surut air laut dan gelombang merupakan keniscayaan. Namun, kita dapat mencegah abrasi dengan melakukan beberapa langkah berikut:

1. Penanaman Hutan Bakau

Tanaman Mangrove seperti pohon api-api putih memiliki fungsi sebagai batasan wilayah laut dengan kawasan pantai dengan aka nya yang kuat dan dapat menahan gelombang air laut.

Selain itu, vegetasi pantai yang terjaga dan lestari dapat mengurangi dampak tsunami, angin laut, hingga dampak dari pengikisan tanah dan erosi pantai.

2. Pembuatan Pemecah Gelombang Air Laut

Pembangunan sarana pemecah gelombang air laut ini bertujuan untuk meredam ombak yang datang, sehingga potensi mengurangi potensi pengikisan. Namun, pembangunan pemecah ombak (breakwater) yang kuat membutuhkan dana yang besar.

3. Melestarikan Terumbu Karang

Pelestarian terumbu karang bertujuan untuk menjaga ekosistem pada daerah pesisir dan laut. Karena terumbu karang biasa digunakan sebagai tempat tinggal ikan laut dan bahkan mengurangi gelombang laut.

Selain cara di atas, diperlukan dukungan dari pemerintah dalam hal pembuatan peraturan yang lebih ketat terutama dalam pelarangan eksploitasi penambangan pasir tanpa menghiraukan lingkungan sekitar.

FAQ

Apa itu Abrasi?

Abrasi adalah proses pengikisan tanah, pasir dan sedimen di kawasan pantai dan pesisir akibat berbagai penyebab yang merusak dan mengganggu ekologi, aktivitas sosial-budaya dan masyarakat sekitar.

Penulis : Rionaldo Andira Lesmono

Editor : Tasqiya Ratnasari

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Rawat Bumi LindungiHutan