Connect with us

Hutanpedia

Beringin Pencekik: Ciri-ciri, Keunikan dan Manfaatnya (Update 2022)

Logo LindungiHutan - Green - Square - 1280 x 1280 pixels - PNG

Published

on

Artikel lengkap tentang beringin pencekik (Ficus annulata).

Beringin pencekik merupakan salah satu tumbuhan yang mempunyai keunikan yaitu tumbuhan yang hidup menumpang pada tumbuhan lain (epifit). Seiring berjalan waktu, jenis pohon beringin ini mulai mendominasi pohon inangnya sehingga menyebabkan pohon tersebut mati.

Pohon ini sudah terkenal lama oleh masyarakat Indonesia. Dalam kepercayaan dan budaya masyarakat Indonesia, beringin pencekik terkenal dengan tumbuhan yang cukup sakral.

Karena pohon ini sering dikaitkan dengan aspek-aspek spiritual. Walaupun begitu, saat ini kepercayaan tersebut mulai tergerus oleh waktu. 

Klasifikasi Beringin Pencekik

Beringin pencekik atau Ara pencekik mempunyai nama latin Ficus annulata.

Di wilayah-wilayah lain Indonesia pohon ini mempunyai nama yang lebih terkenal, seperti di Kalimantan yang terkenal dengan sebutan Bulu atau Ara Susu, di Sunda dengan sebutan Kiara Bodas atau Kiara Oneng, di daerah Jawa yang lebih terkenal dengan nama Grasak dan juga Bulu. 

KingdomPlantae
SubkingdomTracheobionta
SuperdivisiSpermatophyta
DivisiMagnoliophyta
KelasMagnoliopsida
SubkelasHamamelididae
OrdoUrticales
FamiliMoraceae
GenusFicus
SpesiesFicus annulata Bl.
Tabel klasifikasi taksonomi pohon beringin pencekik (Ficus annulata).

Baca juga: Pohon Cemara Gunung (Casuarina junghuniana): Klasifikasi, Ciri-ciri, Habitat, Persebaran dan Manfaatnya Secara Ekologi dan Ekonomi

Ciri-ciri Beringin Pencekik

Pohon beringin pencekik (Ficus annulata) mempunyai beberapa ciri-ciri morfologi yang dapat kita amati. Beberapa ciri-ciri tumbuhan ini diantaranya yaitu:

A. Batang

Batang pohon beringin pencekik merupakan salah satu keunikan yang dimiliki oleh pohon ini. Sebab batangnya menempel dan membelit batang pohon lain yang menjadi inangnya. Lalu, batang pohon ini menyerap zat dan nutrisi yang terkandung pada pohon inangnya. 

Batang Ficus annulata mempunyai bentuk silindris dan berjenis empulur, yaitu sejenis batang kayu yang tekstur didalamnya berupa jaringan lunak yang agak kering.

Tekstur batang kayunya bersifat kasar dan dapat menghasilkan getah berwarna putih susu. Bagian kayu lainnya yang merupakan kambium pada tumbuhan beringin pencekik berwarna putih dan berlendir pada permukaannya.

B. Akar

Akar beringin pencekik termasuk ke dalam golongan akar tunggang dan berwarna coklat. Akarnya terdiri dari tudung akar, jaringan epidermis, rambut akar, korteks, dan jaringan pengangkut.

Salah satu yang unik dari akarnya terletak pada rambut akarnya yang merupakan modifikasi epidermis yang mempunyai fungsi untuk menyerap nutrisi dari tanah.

C. Daun

Tipe daun beringin pencekik bersifat tunggal karena setiap satu tangkainya hanya terdiri dari satu helai daun saja. Struktur daun Ficus annulata yaitu menyirip, permukaan daun dan tepian yang rata, dan ujung yang meruncing. Daun ini biasanya terdiri dari tangkai, tulang daun dan helaian daun. 

Bentuk daunnya berbentuk jorong, berwarna hijau, dan biasanya setiap helaian daun tumbuhan beringin pencekik berukuran panjang 12 hingga 25 cm dengan luas sekitar 5 hingga 10 cm.

D. Bunga

Beringin pencekik termasuk ke dalam tanaman hermaprodit karena dapat menghasilkan bunga jantan dan juga betina sehingga dapat melakukan penyerbukan sendiri.

Bagian bunga beringin pencekik terdiri dari mahkota bunga berwarna kuning, tangkai, kelopak, benang sari dan putik. Bentuk pada kelopak bunganya berbentuk jorong dan bercangap, sedangkan mahkotanya berbentuk bulat.

E. Buah

Buah beringin pencekik memiliki bentuk bulat dengan ukuran antara 2-4 cm. Buah ini tumbuh pada anggota ujung-ujung dahan yang muncul dari bunga beringin pencekik yang sudah mekar. Warna pada buah berubah-ubah tergantung dari usia buah itu terbentuk. 

Pada mulanya berwarna hijau pada usia muda, lalu akan berubah menjadi kuning seiring berjalannya waktu kemudian akan menjadi berwarna merah jambu ketika sudah pada tahap matang yang optimal. Buah beringin pencekik pada dasarnya termasuk ke dalam jenis buah buni yaitu jenis buah-buahan yang lapisan kulit terluarnya bersifat lunak.

Keunikan Beringin Pencekik

Pohon beringin pencekik merupakan salah satu tumbuhan khas Indonesia yang mempunyai keunikannya sendiri. Keunikan ini dapat terlihat dari hidupnya yang menumpang pada pohon lain.

Seiring berjalannya waktu, beringin pencekik akan terus menyerap nutrisi pada pohon inangnya dan besar kemungkinan pohon tersebut akan mati.

Cara Ficus annulata tumbuh juga terkesan unik, kehidupannya dimulai dari biji yang dibawa oleh satwa liar seperti monyet dan burung. Lalu biji tersebut jatuh di sela-sela pohon kemudian tumbuh dan mulai menjadi parasit yang menempel pada pohon tersebut.

Pada usia muda, beringin pencekik memenuhi kebutuhan hidupnya hanya dengan menghisap nutrisi dari pohon inangnya. 

Setelah itu, akar-akar sulurnya tumbuh ke bawah untuk mencapai tanah yang secara tidak langsung membelit batang pohon inangnya. Fenomena pertumbuhan inilah yang mengganggu pertumbuhan pohon inangnya karena semua nutrisi yang diperlukan diserap sepenuhnya oleh beringin pencekik.

Terlebih sinar matahari yang tertutupi oleh rimbunnya akar-akar sulur Ficus annulata dapat mengganggu proses fotosintesis tanaman inangnya.

Pohon inang yang sudah mati akan membusuk dan menghilang. Rongga kosong yang terlihat karena menghilangnya batang pohon inang menjadi salah satu keunikan yang dapat terlihat dari kehidupan beringin pencekik.

Baca juga: Apa itu Tumbuhan Api-api? Klasifikasi Avicennia marina, Ciri-ciri, Habitat dan Manfaatnya

Habitat dan Persebaran

Persebaran beringin pencekik secara alami dapat ditemukan di seluruh hutan tropis pada ketinggian 600 meter di atas permukaan laut. Biasanya pohon ini sering ditemukan di area-area yang dekat dengan permukaan laut, pegunungan, dan lereng bukit. Adapun Beringin Pencekik juga sering ditemukan di Cagar Alam maupun Taman Nasional. Secara geografis, Beringin pencekik dapat ditemukan di hampir seluruh wilayah Indonesia dengan 

Manfaat Pohon Beringin Pencekik

Walaupun pohon ini terkenal dengan keberadaannya yang cukup sakral, beringin pencekik mempunyai beragam manfaat yang besar kepada makhluk hidup lainnya.

Secara alami, beringin pencekik memberikan banyak manfaat kepada satwa-satwa liar yang tinggal disekitar pohon ini seperti burung dan monyet.

Karena tumbuhan beringin pencekik (Ficus annulata) dapat memproduksi buah dalam jumlah yang banyak, dalam waktu yang relatif cepat berbuah sepanjang musim tanpa dipengaruhi curah hujan. Sehingga satwa liar lainnya tidak akan merasa kesulitan dalam mencari makanan.

Daun dan akar beringin pencekik juga memberikan manfaat pada kesehatan dengan mengolahnya menjadi obat-obatan. Daun yang sudah diolah dengan cara merebusnya selama 15 menit dan diminum secara langsung dapat menyembuhkan penyakit seperti; influenza, batuk rejan (pertussis), radang usus akut, malaria, disentri, kejang panas, dan radang saluran napas (bronkitis).

Selain itu, akar gantung beringin pencekik dapat membantu menyembuhkan penyakit lepra, pilek, dan obat anti kanker.

Tapi, efektivitas dan kemanjuran bagian-bagian tumbuhan ini untuk pengobatan tradisional dan jamu memerlukan penelitian lebih lanjut.

Beringin pencekik juga memberikan manfaat kepada alam. Akar yang menggantung dan rimbun tersebut dapat menyimpan persediaan air yang cukup banyak.

Sehingga lingkungan disekitarnya dapat memiliki cadangan air tanah yang besar dan dapat dimanfaatkan untuk konservasi air dan tanah.

Baca juga: 10+ Manfaat Reboisasi dan Penghijauan Hutan Kembali untuk Lingkungan dan Masyarakat

Penulis: Andhika Pramudya

Editor: Tasqiya Ratnasari

Sedekah Pohon LindungiHutan