Connect with us

Tutorial

10+ Cara Mudah Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Logo LindungiHutan - Green - Square - 1280 x 1280 pixels - PNG

Published

on

gambar emisi gas rumah kaca

Secara sederhana, efek rumah kaca merupakan kondisi di mana panas matahari terjebak di atmosfer bumi dan menyebabkan suhu menjadi hangat. Sedang gas di atmosfer yang dapat menangkap panas matahari disebut sebagai gas rumah kaca.  Untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, kita bisa melakukan berbagai macam cara  antisipatif.

Cara tersebut tentunya bisa kita lakukan dengan mudah dan sederhana. Harapannya, melalui cara yang mudah maka semua orang bisa ikut mempraktikkannya. Bahkan dari rumah sekalipun.

Pada pembahasan kali ini, kita akan mengulas 10+ cara mudah mengurangi emisi gas rumah kaca dari rumah.

Video Edukasi Cara Mudah Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca

  • Jejak karbon adalah ukuran dampak emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktivitas manusia terhadap perubahan iklim, yang mencakup emisi CO2 dan gas lainnya. Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran dan mengambil tindakan untuk mengurangi emisi dengan menggunakan energi lebih efisien, sumber energi terbarukan, dan praktik berkelanjutan lainnya.
  • 10 cara mudah mengurangi emisi karbon rumah kaca: mengurangi kendaraan pribadi, membatasi penggunaan pendingin udara, efisiensi penggunaan listrik, pengelolaan sampah yang baik, kurangi penggunaan plastik sekali pakai, meminimalisir penggunaan kertas, menanam pohon merupakan cara efektif mengurangi emisi gas rumah kaca, menjadi vegetarian, biasakan mendaur ulang sampah, menggunakan pupuk organik, tidak membuang-buang makanan, ikut mengedukasi pentingnya menjaga alam dan lingkungan

1. Mengurangi Kendaraan Pribadi

Seperti kita ketahui bersama, salah satu penyumbang terbesar emisi gas rumah kaca ialah kendaraan. Terlebih dengan banyaknya jumlah kendaraan pribadi yang ada makin menambah parah kondisi. Padahal, pengaruh polusi udara juga dapat menyebabkan pemanasan efek rumah kaca (ERK) yang bakal menimbulkan pemanasan global atau (global warming).

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ada 136,13 juta unit kendaraan bermotor pada 2020. Tercatat pulau Jawa menjadi penyumbang jumlah terbanyak mencapai 81,88 juta unit atau 60,15% dari total nasional.

Untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, salah satu solusi yang bisa dilakukan yaitu dengan cara menggunakan transportasi umum. Transportasi publik yang ada bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Selain dapat mengurai kemacetan, nyatanya dengan menggunakan kendaraan umum bisa mengurangi tingkat polusi udara.

Ada pula cara menarik lainnya yang bisa dilakukan, yaitu dengan menggunakan sepeda untuk ke kantor atau bepergian. Selain sehat dan hemat, aktivitas ini jelas sebagai langkah pengurangan emisi gas rumah kaca

Baca juga: Apa Saja Penghasil Emisi Karbon dalam Kehidupan Sehari-hari?

2. Membatasi Penggunaan Pendingin Udara

Selain kendaraan pribadi, guna mengurangi emisi gas rumah kaca, kamu juga perlu membatasi penggunaan pendingin udara. Pasalnya, pendingin udara membutuhkan sebuah gas yang disebut CFC atau ChloroFluorocarbon.  

Sebenarnya, gas tersebut tidak hanya ada pada pendingin rumah. Barang-barang elektronik semisal lemari es pun menggunakannya. Gas CFC sendiri dimanfaatkan untuk mengembangkan busa dan juga sebagai pelarut dalam membersihkan microchip.

Bahayanya, gas tersebut akan membuat lapisan ozon menipis sehingga sinar matahari langsung diterima bumi tanpa tersaring lapisan ozon.

Kenapa sih kita perlu lapisan ozon? Jadi, lapisan ozon merupakan lapisan molekul-molekul ozon yang terdapat di stratosfer. Lapisan ozon mempunyai banyak fungsi, seperti menyerap sinar ultraviolet yang sifatnya tidak baik bagi makhluk hidup dan ekosistem di bumi.

Maka dari itu, guna mengurangi emisi gas rumah kaca, kita harus bijak dalam menggunakan barang-barang elektronik khususnya yang mengandung gas CFC.

mengurangi-emisi-gas-rumah-kaca
Infografis cara mudah mengurangi emisi gas rumah kaca. Oleh LindungiHutan

3. Efisiensi Penggunaan Listrik sebagai Solusi Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Seperti yang dijelaskan pada poin sebelumnya, bahwa dengan meminimalisir penggunaan listrik kita dapat mengurangi emisi gas rumah kaca. Sebab, produksi energi listrik sebagian besar masih menggunakan bahan bakar batu bara.

Padahal, batu bara ketika dipanaskan akan berubah menjadi karbon yang merupakan salah satu jenis gas rumah kaca yang jumlahnya paling besar di atmosfer bumi.

Maka dari itu, kita wajib bijak dalam menggunakan listrik. Berikut beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk menghemat listrik:

  • Matikan lampu dan lepas tusuk kontak alat listrik yang tidak diperlukan
  • Manfaatkan matahari sebagai sumber cahaya pengganti lampu dan panas untuk menjemur pakaian
  •  Manfaatkan fitur Eco-Friendly guna menghemat daya dan timer untuk mematikan alat listrik secara otomatis.
  • Untuk ruangan luas, lebih baik gunakan lampu berdaya rendah di banyak titik, daripada lampu berdaya tinggi di satu titik.
  •  Atur volume suara TV atau speaker. Makin keras volume, makin besar pula daya yang dibutuhkan.

4. Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca dengan Pengelolaan Sampah yang Baik

Perlu diketahui bahwa sewaktu kita membuang makanan dan sampah ke dalam tempat sampah, maka sampah-sampah tersebut akan terkubur di tempat-tempat pembuangannya. Ketika sampah yang paling bawah mengalami pembusukan, terbentuklah gas metana.

Faktanya, gas metana akan merusak lapisan ozon bumi karena  termasuk ke dalam gas rumah kaca yang dapat mengakibatkan perubahan iklim. Selain itu, pembakaran sampah juga dapat menimbulkan gas rumah kaca lain seperti CO2, N2O, NOX, NH3, dan karbon organik.

Sementara itu, menurut laporan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), ada 67,8 ton sampah plastik yang dihasilkan Indonesia pada 2020. Artinya, ada lebih dari 185.000 ton sampah setiap harinya, dan 37,3 persen di antaranya berasal dari aktivitas rumah tangga.

Angkat tersebut seharusnya membuat kita semua lebih sadar bahwa perlu upaya ekstra dalam pengurangan dan pengelolaan sampah. Kita juga harus kreatif guna mencari solusi dari permasalahan tersebut. Misalnya dengan memanfaatkan metode kompos atau bank sampah.

5. Kurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai

Apakah kamu sudah tahu bagaimana proses pembuatan plastik? Ternyata, plastik terbuat dari minyak bumi dengan proses mengubah komponen minyak bumi menjadi molekul kecil yang disebut monomer.

Kegiatan produksi plastik membutuhkan sekitar 12 juta barel bahan baku minyak. Sedangkan untuk mengubah minyak bumi menjadi monomer perlu pembakaran. Metode inilah yang kemudian menimbulkan gas rumah kaca di-emisi ke atmosfer.

Bukan hanya itu, ketika plastik menjadi sampah dan sampai di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), mereka juga menghasilkan gas rumah kaca. Mengingat, plastik tidak bisa terurai secara alami sehingga penanganannya pun biasanya dengan cara dibakar. Sementara itu, proses pembakaran juga menambah emisi gas rumah kaca.

Nah, demi mengurangi emisi gas rumah kaca, diperlukan sikap bijak menggunakan plastik, antara lain:

  • Kurangi penggunaan kantong plastik dengan membawa dan menggunakan tas kain setiap kali berbelanja
  • Apabila sudah menggunakan atau mendapat kantong plastik, gunakan kembali untuk keperluan lain
  • Dur ulang sampah plastik menjadi bahan baku sekunder, misalkan pot tanaman atau vas bunga
  • Hindari membeli makanan dan minuman bungkusan. Bawalah tempat makan dan minum sendiri

Baca juga: Tutorial Menghitung Emisi dengan Kalkulator Jejak Karbon Imbangi

Sudahkah Menghitung Jejak Karbonmu Hari Ini?

Menggunakan kalkulator jejak karbon Imbangi, kamu bisa menghitung besar emisi karbon dari penggunaan kendaraan, listrik, dan peralatan elektronik lainnya

Kalkulator jejak karbon Imbangi.

6. Meminimalisir Penggunaan Kertas

Cara selanjutnya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yaitu dengan membatasi penggunaan kertas. Sebab, bahan baku pembuatan kertas ialah pohon. Dengan begitu, makin banyak produksi kertas semakin banyak pula pohon yang ditebang.

Padahal, keberadaan pohon berperang penting dalam menghasilkan oksigen dan melindungi bumi kita dari peningkatan suhu udara. Kemudian, karbon yang diserap di dalam jaringan tumbuhan kayu dapat berguna bagi kehidupan.

7. Menanam Pohon Merupakan Cara Efektif Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Alih-alih menebang, justru kita harus sering-sering melakukan penanaman pohon. Dengan adanya pohon maka risiko terjadinya global warming akan berkurang. Karena, pohon-pohon yang kita tanam akan menetralisir CO2  di udara.

Untuk mengingatkan kembali, jika pohon atau tanaman secara umum melakukan proses fotosintesis. Mereka akan menyerap karbondioksida dan menukarnya dengan oksigen. Itulah kenapa kita seringkali merasa segar dan fresh ketika berada di alam yang penuh pohon dan tumbuhan.

Oleh sebab itu guna mengurangi emisi gas rumah kaca, kita harus mau menanam tanaman Tidak peduli sekecil apapun dan di mana kamu menanamnya, tanaman akan memberikan manfaat. Entah itu tanaman hias, bunga, buah, atau apotek hidup sekalipun.

8. Menjadi Vegetarian

Selama ini emisi mungkin selalu dikaitkan dengan pembangkit energi, transportasi, dan bangunan. Akan tetapi, sektor pertanian dan produksi makanan juga menyumbang sekitar setengah karbondioksida yang dilepaskan ke atmosfer.

Oleh sebab itu, menjadi vegetarian merupakan salah satu solusi mengurangi emisi gas rumah kaca. Penelitian menunjukan bahwa dengan beralih ke diet vegetarian atau mengurangi konsumsi daging dapat membantu merubah keadaan emisi gas rumah kaca dalam jumlah yang besar.

Perlu kamu ketahui, jika jumlah ternak di dunia telah menjadi penyebab utama dalam emisi gas rumah kaca. Mengingat hewan dan lubang lumpur besar di peternakan besar turut menghasilkan gas metana. 

Jadi, buat kamu yang tertarik dengan pola hidup vegan, boleh banget ikut mencobanya! Selain mendapat manfaat kesehatan, lingkungan pun ikut terjaga.

9. Biasakan Mendaur Ulang Sampah

Cara ini efektif guna mengurangi emisi gas rumah kaca. Meskipun acap kali sampah dipandang sebagai sesuatu yang tak bernilai, tetapi sebenarnya ada manfaat tersembunyi di sana. Sebelum memutuskan untuk membuang barang ke tempat sampah, coba pertimbangkan lagi apakah masih bisa dimanfaatkan. Jika iya, maka jangan buru-buru membuangnya.

Barang-barang plastik seperti ember, kemasan cat dinding, botol bekas minuman, dapat dikreasikan menjadi pot tanaman yang  cantik. Begitu juga dengan pakaian, apabila sudah tidak digunakan tetapi masih layak dipakai maka kamu bisa menyumbangkannya kepada yang membutuhkan.

Pokoknya, memanfaatkan barang-barang di sekitarmu semaksimal mungkin sebelum membuangnya ke tempat sampah. Bahkan, kamu bisa memanfaatkan daun, sisa-sisa makanan, maupun sayuran sebagai pupuk kompos. Itulah mengapa penting untuk memisahkan sampah organik dan non organik. Karena, pemanfaatan antara keduannya berbeda.

Baca juga: Mending Belanja Online atau Belanja Langsung? Besar Mana Emisinya?

10. Menggunakan Pupuk Organik, Langkah untuk Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca!

Ternyata dengan menggunakan pupuk organik mampu mengurangi emisi gas efek rumah kaca lho! Penggunaan pupuk seperti (NH4), 2SO4, dan urea secara intensif turut berperan dalam pembentukan gas CH4 atau metana dari lahan sawah.

Sebagai gantinya, lebih baik menggunakan pupuk berbahan dasar ammonium seperti sulfat-amonium ((NH3)2 SO4) yang tetap dapat menjaga produktivitas tanaman tetapi rendah emisi metan.

Kamu juga bisa menggunakan pupuk organik lainnya, seperti kompos. Selain hemat juga ramah lingkungan tentunya. Mengenai proses pembuatannya pun simpel dan juga bahannya mudah ditemukan di lingkungan sekitar.

11. Tidak Membuang-buang Makanan juga Usaha Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Food Waste atau sampah makanan  merujuk kepada makanan siap konsumsi dan memenuhi gizi seimbang tetapi terbuang percuma. Sedangkan keberadaan sampah makanan menghasilkan gas metana.

Sampah makanan yang terbuang kemudian menumpuk dan tertimbun di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Saat kondisinya mulai membusuk dan terdegradasi, gas metana akan dilepaskan ke lingkungan. Sedangkan gas metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang turut berdampak pada pemanasan global.

 Oleh sebab itu, untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, kita perlu menghilangkan kebiasaan buruk dalam hal makanan. Seperti tidak menghabiskannya atau membeli tanpa memakannya.

12. Ikut Mengedukasi Pentingnya Menjaga Alam dan Lingkungan

Terakhir, langkah mengurangi emisi gas rumah kaca yang dapat kamu lakukan ialah dengan ikut mengedukasi pentingnya menjaga alam dan lingkungan. Bagaimanapun juga kesadaran akan pentingnya menjaga alam perlu disebarkan ke semua orang.

Cobalah meluangkan waktu untuk memberi informasi seputar lingkungan serta bagaimana cara kita menghormati alam. Media sosial tentu akan sangat membantu dalam hal ini. Selain itu, mengikuti kegiatan sosial atau menjadi relawan juga bisa kamu lakukan. Kamu bakalan mendapat pengalaman berharga dan juga kontribusi nyata dalam menjaga lingkungan.

Demikian 12 cara mudah mengurangi emisi gas rumah kaca dari rumah yang bisa kita lakukan bersama. Sebab kalau bukan kita yang melakukan siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Maka, inilah saatnya kita memberikan aksi nyata dalam menjaga kelestarian alam dan lingkungan!

Baca juga: Mending Belanja Online atau Belanja Langsung? Besar Mana Emisinya?

Hitung Jejak Karbonmu, Tebus Bersama LindungiHutan

Bukan hanya menghitung konsumsi jejak karbon melalui carbon calculator Imbangi, tetapi kamu juga bisa melakukan offsetting atau menebusnya dengan menanam pohon!

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sedekah Pohon LindungiHutan