Connect with us

Hutanpedia

Pohon Darah Naga, Si Penghuni Pulau Socotra Tempat Kemunculan Dajjal?

Published

on

Pohon-Darah-Naga

Pernahkah kalian mendengar tentang Pohon Darah Naga? Yup, sekilas nama pohon ini memanglah sangat unik. 

Dinamakan “Darah Naga” karena pohon ini mengeluarkan cairan getah yang memiliki warna merah yang intens dan sangat menyerupai darah. Ketika bagian pohon ini disayat, terlihat getahnya yang kemerahan seperti darah mengalir keluar dari luka yang ditimbulkan.

Selain itu, pohon yang memiliki nama ilmiah Dracaena cinnabari ini juga memiliki ciri fisik yang khas. Bagaimana selengkapnya? Yuk simak penjelasan berikut ini!

Taksonomi dan Ciri Ciri Pohon Darah Naga

Dracaena cinnabari memiliki penampilan yang sangat khas, dengan cabang-cabang yang tumbuh menyebar seperti payung. Daunnya berwarna hijau yang terkonsentrasi di ujung cabang, dan kulit batang yang terasa kasar (Adolt & Pavlis, 2004). 

Pohon ini terkenal karena kandungan getahnya yang dikenal sebagai “Dragon’s Blood.” Berikut adalah beberapa ciri-ciri Dracaena cinnabari, yang dikenal sebagai “Dragon’s Blood Tree”:

Kerajaan Plantae
DivisiAngiospermae
KelasMonocotyledonae
OrdoAsparagales
FamiliAsparagaceae
GenusDracaena
SpesiesDracaena cinnabari

Baca juga: 10+ Tumbuhan Endemik Asli Indonesia Lengkap

1. Bentuk Pohon yang Khas

 Dracaena cinnabari memiliki bentuk pohon yang sangat khas, dengan cabang-cabang yang tumbuh menyebar seperti payung atau payung terbalik (Habrova dkk, 2009). Pohon ini memiliki penampilan yang sangat unik dan mudah dikenali.

2. Cabang dan Daun

Daun-daun Dracaena cinnabari tumbuh di ujung cabang-cabang yang terbentuk seperti payung. Daun-daunnya berbentuk seperti pedang dan memiliki warna hijau gelap (Habrova dkk, 2009).

Gambar-pohon-darah-naga
Gambar pohon darah naga atau dikenal juga sebagai Dragon’s Blood Tree

3. Batang Kasar

Batang pohon ini memiliki kulit yang terasa kasar dan berwarna cokelat kemerahan. Batang tersebut sering kali berbentuk seperti botol dengan leher yang sempit.

4. Buah

Buahnya adalah kapsul berbentuk bola yang berwarna hijau ketika muda dan kemudian berubah menjadi merah tua saat matang.

5. Getah

Salah satu ciri yang paling terkenal dari Dracaena cinnabari adalah produksi getah merah yang dikenal sebagai “Dragon’s Blood.” Getah ini diperoleh dengan membuat luka pada kulit batang, dan digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk sebagai pewarna, obat-obatan, dan bahan dalam parfum dan perhiasan.

Gambar getah pohon darah naga
Getah pohon darah naga.

6. Ukuran

Pohon-pohon Dragon’s Blood Tree bisa cukup besar, dengan beberapa individu yang dapat mencapai tinggi lebih dari 10 meter.

7. Akar

Dracaena cinnabari memiliki akar yang sering kali dangkal dan meluas untuk menangkap air hujan yang langka di daerah habitatnya.

8. Perbungaan

Meskipun pohon ini menghasilkan bunga, bunga-bunga tersebut sering kali tidak terlalu mencolok dan tidak sebanding dengan karakteristik lainnya seperti bentuk dan getahnya.

Ciri-ciri morfologis ini membantu pohon ini beradaptasi dengan kondisi lingkungan kering dan berbatu di habitat aslinya di Kepulauan Socotra.

Habitat dan Sebaran Pohon Darah Naga

Dracaena cinnabari merupakan jenis pohon endemik yang hanya ditemukan di wilayah tertentu di belahan dunia ini. Pohon darah naga berasal dari Kepulauan Socotra, sebuah kepulauan di bagian negara Yaman yang terletak di Samudra Hindia (Happy & Verdiana, 2017).

Pohon ini tumbuh pada kondisi iklim kering, berbatu, dan berangin cukup kencang. Pohon ini tumbuh pada topografi yang bervariasi, mulai dari pantai hingga pegunungan yang tandus dan berbatu.

Pohon darah naga
Infografis tentang pohon darah naga oleh LindungiHutan.

Status Kelangkaan

Menurut IUCN red list, Dracaena cinnabari termasuk dalam jenis pohon yang rentan terhadap kepunahan (vulnerable). Kegiatan penebangan kayu, perubahan habitat, hingga pengumpulan getah darah naga yang berlebihan mengakibatkan penurunan populasi yang tidak seimbang.

Baca juga: Tanaman Catnip, Klasifikasi, Ciri-Ciri, dan Manfaatnya

Manfaat Pohon Darah Naga

Pohon darah naga memiliki beragam manfaat, terutama terkait dengan penggunaan getah merahnya. Berikut beberapa manfaat utama dari pohon ini:

1. Pewarna Alami

Getah pohon jenis ini telah digunakan sebagai pewarna alami dalam berbagai aplikasi, termasuk cat, tinta, dan pewarna tekstil (Al-Awthan & Bahattab, 2021). Warna merah yang dihasilkan oleh getah ini sangat menarik dan tahan lama.

2. Obat Tradisional

Getah pohon ini juga digunakan dalam obat-obatan tradisional untuk pengobatan luka, infeksi kulit, dan masalah pernapasan (Al-Awthan & Bahattab, 2021). Sebab, sifatnya yang antiseptik dan anti-inflamasi dapat membantu dalam pengobatan beberapa kondisi kesehatan.

3. Parfum dan Kosmetik

Getah pohon ini digunakan dalam pembuatan parfum, kosmetik, dan produk perawatan kulit karena aroma khasnya dan kemampuannya untuk memberikan warna dan tekstur yang unik pada produk-produk ini (Al-Awthan & Bahattab, 2021).

4. Kayu Bernilai Tinggi

Kayu pohon ini juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan telah digunakan dalam pembuatan furnitur dan barang-barang tangan lainnya.

5. Nilai Ekologi

Selain manfaat manusia, pohon ini memiliki nilai ekologi karena berkontribusi pada keseimbangan ekosistem di habitat alaminya. Pohon ini menyediakan habitat untuk beberapa spesies satwa liar dan membantu menjaga kondisi tanah yang sehat.

Meskipun pohon ini memiliki manfaat ekonomi dan penggunaan tradisional yang penting, tetapi tak kalah penting pula melindungi spesies ini dan menggunakan sumber dayanya dengan berkelanjutan untuk memastikan kelangsungannya di alam liar. Oleh karena itu, upaya konservasi dan pelestarian terhadap pohon jenis ini menjadi penting.

Legenda Apa yang Melekat Dengan Pohon Dragon’s Blood?

Setelah mengetahui karakteristik dan manfaat dari pohon ini, ternyata pohon ini juga menyimpan cerita unik yang melekat di dalamnya. Konon, beberapa kalangan masyarakat menghubungkan pulau Socotra yang merupakan habitat alami pohon darah naga tempat dajjal muncul (Happy & Verdiana, 2017).

Pulau Socotra digadang-gadang sebagai tempat persembunyian dajjal. Cerita tersebut mencuat lantaran keunikan ekosistem yang ada di pulau ini sangatlah identik yang tidak ditemukan di tempat lain. Mulai dari pohonnya yang mengeluarkan darah berwarna merah seperti darah, hingga adanya hutan kemenyan. 

Eksistensi ekosistem yang dinilai cukup unik dan aneh tersebutlah yang menjadi pokok-pokok asumsi pulau Socotra dan pohon darah naga tempat dajjal bersembunyi.

Baca juga: Pohon Sosis, Tak Hanya Buahnya yang Unik, Manfaatnya juga Tak Main-Main

Bersama LindungiHutan Wujudkan Aksi Mudah Lestarikan Hutan dan Alam

Sampai saat ini LindungiHutan telah menanam lebih dari 700.000 pohon di lebih dari 40 lokasi yang ada di Indonesia. Kami menjalin kerja sama dengan Mitra Petani setempat sebagai pihak yang melakukan penanmana pohon, pengelolaan daerah penghijauan, hingga melakukan monitoring perkembangan pohon. LindungiHutan berkomitmen untuk menciptakan keberlanjutan melalui aksi-aksi penghijauan kami!

Pertanyaan yang Sering Ditanyakan Seputar Pohon Darah Naga

Pohon Darah Naga Dimana?

Pohon ini tumbuh endemik di pulau Socotra, Yaman.

Mengapa Pohon Darah Naga Memiliki Daun Berlapis Lilin?

Lapisan lilin pada daun berfungsi untuk menyimpan air dan menahannya untuk kemudian disalurkan ke seluruh bagian pohon.

Pohon Apa yang Ada di Pulau Socotra?

Pohon darah naga atau biasa dikenal dengan sebutan pohon dragon’s blood.

Apakah pohon darah naga langka?

Menurut IUCN red list, Dracaena cinnabari termasuk dalam jenis pohon yang rentan terhadap kepunahan (vulnerable).

Penulis: Bilal Adijaya

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Rawat Bumi LindungiHutan