Connect with us

Tim Kami

Chashif Syadzali, Perjalanan Bersama LindungiHutan dan Proses Pengembangan Produk

Published

on

Perjalanan Chashif Syadzali bersama LindungiHutan

Pernah dari kita merasakan suhu di bumi semakin meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Faktanya, hal tersebut menjadi salah satu tanda adanya perubahan iklim. Banyak orang tersadar tentang perubahan iklim yang sedang terjadi, namun memulai tindakan untuk mengatasinya, tidak semua orang bisa lakukan. 

Seperti yang dirasakan Chasif Syadzali atau kerap Cacip pada saat itu. Dirinya merasa panasnya kota yang ia tempati akibat dari perubahan iklim. Saat itu dirinya sedang menjalankan pendidikan di salah satu universitas di Kota Semarang.

Baginya, ia harus melakukan sesuatu yang berdampak bagi lingkungan. Dengan background teknologi informasi yang ia miliki, dirinya memilih untuk mengembangkan sebuah platform yang bergerak pada sektor pelestarian alam dan lingkungan yaitu LindungiHutan. 

Jika kalian pernah mengunjungi website LindungiHutan, ya tentu saja Cacip merupakan orang dibalik itu semua. Melalui fitur-fitur yang ada, beragam kemudahan dapat kita rasakan. Secara tidak langsung, kita turut serta memperbaiki kondisi lingkungan saat ini.

Bagaimana kisah perjalanan cacip bersama LindungiHutan selama ini? Simak perjalanannya berikut ini!

Cerita Awal Berdirinya LindungiHutan, Mengapa Terpikirkan Membuat Platform di Sektor Lingkungan?

Chashif Syadzali atau Cacip merupakan CTO LindungiHutan sejak awal berdiri. Pertemuan Cacip dengan Hario (Founder ) bermula pada bulan September 2016  pada acara himpunan mahasiswa kampus di dekat area kampus. Setelah berbincang singkat, dirinya diajak untuk menjalankan sebuah bisnis di bidang digital bersama, tetapi berjalan sangat singkat karena ide dan eksekusinya tidak berjalan baik.

Satu bulan kemudian, dirinya bertemu kembali dengan Hario. Ia diajak untuk menjalankan sebuah ide bisnis yakni LindungiHutan. Gambaran sederhana kala itu, bisnis tersebut dibuat sebagai wadah penggalangan dana sejenis Kitabisa, tetapi hanya berfokus pada hutan dan lingkungan.

Panasnya Kota Semarang yang dirasakan Cacip saat itu membuat dirinya menerima ajakan Hario untuk mengembangkan LindungiHutan. Sebab, dengan penanaman pohon bisa menghambat laju perubahan iklim yang sedang terjadi. Dirinya menyadari, jika dilakukan seorang diri, tidak akan memberikan dampak yang signifikan untuk perubahan iklim yang terjadi. Baginya, menanam satu pohon secara mandiri belum bisa berdampak besar untuk lingkungan.

“Akhirnya, aku setuju dengan ide mas Hario. Aku support untuk bikin product atau teknologinya yang bisa dipakai orang banyak. Aku kerjain sekitar 1-2 bulan saja. Dua fitur yang aku bikin ada campaign dan donasi,” Tutur Cacip.

Dirinya juga menambahkan 2 fitur yaitu gabung aksi dan penghitung emisi karbon atas permintaan Hario.

“Tapi, Mas Hario minta ditambahkan fitur lain berupa gabung aksi dan penghitung emisi karbon. Kalau di gabung aksi, tujuannya orang lain juga bisa ikut menanam bersama kami, Sedangkan untuk penghitung emisi karbon, kita bisa tau berapa emisi yang diserap oleh pohon-pohon yang didonasikan oleh mereka,” Tambah Cacip.

Masa itu, LindungiHutan memiliki 3 anggota saja, yaitu Hario, Cacip, dan Aini. Hingga, Ben (kini CEO LindungiHutan) sering diajak oleh Hario dalam kegiatan survei dan penanaman pada beberapa bulan awal mulainya LindungiHutan. Kemudian, Ben menjadi bergabung bersama kedua rekannya pada bulan Februari 2017 menggantikan Aini yang mengundurkan diri pada bulan sebelumnya.

Hingga, mereka berhasil mendapatkan juara pertama di ajang Hacksprint 1000 Startup Digital di Kota Semarang.

Baca juga: Divisi Partnership: Siap Membantu Partner Bersama-sama Menghijaukan Indonesia (2022)

Bagaimana Pembagian Peran Awal Berdirinya LindungiHutan? 

“Awal berdirinya LindungiHutan, setiap yang berkaitan dengan bisnis dikerjakan Hario sebagai CEO (Chief Executive Officer), pemasarannya dikerjakan Ben sebagai CMO (Chief Marketing Officer), dan product menjadi tugasku sebagai CTO (Chief Technology Officer),” Tutur Cacip.

Pembagian peran dan tanggung jawab dalam pekerjaan memang penting. Sebab, mempermudah dalam mencapai goals suatu perusahaan. 

Menurut Cacip, perusahaan akan susah berkembang apabila hanya memfokuskan pada tugas masing-masing pada saat itu. Sumberdaya yang terbatas, membuat dirinya harus bisa melakukan apapun tergantung yang perusahaan butuhkan. 

“Namanya juga startup, jadi kita kekurangan sumber daya manusia. Perusahaan kita gak akan bisa maju kalau hanya mengkotak-kotakkan peran atau tugas. Okelah, menurut title aku seorang CTO, tetapi ketika perusahaan butuh aku di bisnis ya aku akan lakukan itu. Aku juga pernah ikut berjejaring di beberapa event.” Terang Cacip.

Jika Ada Request Baru Mengenai Fitur, Gimana Proses Hingga Eksekusinya?

Biasanya fitur baru di landing page dibuat berdasarkan permintaan dari tim LindungiHutan. Seringnya, mereka menyampaikan kepada Cacip dengan beberapa kalimat sederhana, kemudian ia membuat coretan sebelum mulai mengeksekusinya.

Jika ada fitur baru seharusnya dianalisis, divalidasi, dan menghitung seberapa besar dampaknya bagi perusahaan. Namun, berbeda dengan Cacip. 

Prinsip yang selama ini ia pegang, dengan membuat produk seminimum mungkin. Dengan begitu, semakin cepat menunjang bisnis yang ia jalankan. 

“Kalau ngoding, bisanya secepat mungkin aku selesaikan, karena fitur ini bisa jadi apa yang konsumen butuhkan. Biasanya juga langsung launching. Jadi ya semakin cepat menunjang bisnis,” Tutur Cacip.

Bagi Cacip, fitur baru yang ada di LindungiHutan bisa dimanfaatkan dahulu. Adanya error pada fitur tersebut, ia bisa perbaiki seiring dengan berjalannya waktu. 

Ia juga menambahkan, insight dari customer, menjadi bahan dalam mengembangkan fitur-fitur yang selama ini ia buat. 

Baca juga: Hadirnya LindungiHutan sebagai Bukti Melakukan Kebaikan Itu Mudah

Secuil Kisah yang Pernah Dirasakan Cacip Selama di LindungiHutan

Dalam mengerjakan fitur di LindungiHutan, Cacip mengaku dirinya banyak menjalani proses pembuatan fitur yang berat. Tapi, dirinya menyiasati dengan membuat MVP (Minimum Viable Product) terlebih dahulu. Dengan fitur dasar yang ia buat, tetap mempunyai nilai guna yang tinggi.

“Kalau ditanya Fitur yang aku rasa berat dan makan waktu lama, jawabannya itu pasti ada dan aku bisa bilang banyak Tapi setiap fitur yang aku bikin, aku biasa buat MVP-nya dulu. Jadi, di depan aku develop dulu fiturnya, setelah itu aku perbaiki yang kecil-kecilnya. Yang penting fitur itu bisa berfungsi dulu,” Jawab Cacip.

Walaupun, Cacip banyak menghabiskan waktunya di product, membuat dan menghabiskan banyak waktu, pikiran, serta tenaga untuk mengembangkan website di LindungiHutan, ternyata ia pernah mengisi posisi sebagai customer service

Sampai suatu ketika, ia mendapat ucapan terima kasih dari customer atas kerja kerasnya yang telah ia lakukan.

“Waktu aku jadi admin, ada salah satu customer ngucapin terima kasih karena dia bisa ngerayain ulang tahun dengan kegiatan yang lebih bermanfaat dan caranya mudah tinggal bikin kampanye aja. Disitu aku merasa seneng banget, yang aku rasain itu seperti kerja kerasku selama ini bisa bermanfaat dan aku merasa terbayarkan dengan itu,” Pungkas Cacip.

Ana Salsabila adalah Junior SEO Content Writer di LindungiHutan yang berpengalaman dalam penulisan artikel tentang lingkungan dan kehutanan.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Unduh annual report LindungiHutan