Bisnis Lestari
Peran Stakeholder Engagement Dalam Pelaksanaan CSR Perusahaan
Di kala perusahaan mengimplementasikan Corporate Social Responsibility (CSR) pada suatu program, tentunya akan melibatkan para pemangku kepentingan.
Sebagai sikap tanggung jawab terhadap sosial dan lingkungan, tidak mengherankan apabila program CSR perusahaan akan melibatkan stakeholder yang berperan ataupun yang terdampak oleh kegiatan tersebut.
Istilah keterlibatan pemangku kepentingan, atau yang lebih dikenal dengan Stakeholder Engagement merupakan aspek penting yang harus diperhatikan perusahaan dalam perencanaan strategis untuk melaksanakan program CSR.
Alasannya tidak lain adalah karena program CSR secara esensial ditujukan untuk bermanfaat dan dapat diterima dengan baik oleh para stakeholder, sekaligus demi menunjukkan dampak positif bagi kinerja perusahaan. Maka dari itu, agar lebih mudah untuk dipahami, berikut LindungiHutan mengulas secara lengkap mengenai Stakeholder Engagement dan peranannya dalam CSR perusahaan.
Baca juga: Konsep Piramida CSR Caroll, Pengertian, dan Tingkatannya
Daftar Isi
Pengertian Stakeholder Engagement
Stakeholder Engagement adalah skema yang dapat diikuti oleh perusahaan untuk mendengarkan, berkolaborasi, atau menginformasikan (atau kombinasi dari ketiganya) kepada para stakeholder yang berhubungan.
Skema tersebut dijalankan melalui proses yang meliputi identifikasi, pemetaan, dan prioritas dari para stakeholder untuk menentukan taktik terbaik berkomunikasi yang efektif sambil memanfaatkan sumber daya yang tersedia dengan sebaik-baiknya.
Stakeholder Engagement membantu perusahaan untuk secara proaktif mempertimbangkan kebutuhan dan keinginan seluruh stakeholder yang berpengaruh dan terpengaruh oleh perusahaan, yang dapat menumbuhkan hubungan, kepercayaan, keyakinan, dan dukungan untuk inisiatif utama perusahaan.
Jika dilakukan dengan baik, Stakeholder Engagement dapat mengurangi potensi risiko dan konflik dengan para stakeholder, termasuk perihal ketidakpastian, ketidakpuasan, ketidaksesuaian, ketidakterlibatan, dan resistensi terhadap perubahan.
Jenis-Jenis Stakeholder
Stakeholder merupakan sekelompok orang tertentu yang memiliki peran, berpengaruh, ataupun terpengaruh oleh pengambilan keputusan perusahaan. Lebih lanjut, stakeholder sendiri terdiri dari dua jenis yang dilihat dari posisi dan kepentingannya, yakni sebagai berikut:
1. Stakeholder Internal
Merupakan orang-orang yang menjadi bagian internal suatu perusahaan, dan berhubungan langsung dengan proses pengambilan keputusan, pembuatan kebijakan, serta pelaksanaan program dan proyek perusahaan. Contoh dari jenis stakeholder ini termasuk pemilik dan petinggi perusahaan, pemegang saham, dan karyawan.
2. Stakeholder Eksternal
Merupakan seluruh pihak yang tidak berkaitan langsung dengan bagian internal perusahaan, tetapi memiliki andil dalam menyampaikan masukan, pendapat, dan keinginan yang dapat memengaruhi keputusan yang diambil perusahaan.
Contoh dari jenis stakeholder ini termasuk konsumen produk dan jasa perusahaan, pemasok yang memenuhi kebutuhan dari bisnis perusahaan, pemerintah yang menetapkan kebijakan yang harus diikuti perusahaan, dan masyarakat umum yang terdampak dari proses bisnis perusahaan.
Baca juga: 6 Tahapan Penilaian PROPER yang Harus Diketahui
Manfaat Stakeholder Engagement
Beberapa manfaat yang bisa didapatkan dengan mengimplementasikan Stakeholder Engagement dalam CSR perusahaan di antaranya:
- Menambah kepercayaan di seluruh komunitas yang terlibat dan terpengaruh dalam proyek perusahaan.
- Meningkatkan kepastian dan laju dari kemajuan perusahaan.
- Membantu memahami lebih jelas tentang resistensi yang masih harus dihadapi oleh perusahaan.
- Memperkuat manajemen risiko yang dimiliki oleh perusahaan.
Kategori Pemetaan Kelompok Stakeholder Engagement
Melalui pemetaan kelompok stakeholder terlebih dahulu, perusahaan dapat mengembangkan rencana untuk terlibat dengan cara yang paling sesuai untuk masing-masing kelompok stakeholder tersebut.
Hal ini akan membantu perusahaan untuk memanfaatkan sumber daya sebaik-baiknya dengan tidak terlalu banyak berkomunikasi dengan kelompok yang tidak memerlukan tingkat perhatian yang sama dengan kelompok yang memiliki minat dan pengaruh yang lebih tinggi, dan dengan memastikan untuk melibatkan kelompok yang memiliki minat dan pengaruh yang lebih tinggi secara lebih mendalam.
Kategori berdasarkan minat dan pengaruh dari kelompok stakeholder tersebut dipecah menjadi 4 kategori yang menyarankan sikap dari perusahaan, yaitu:
1. Minat Rendah dan Pengaruh Rendah
Karena kelompok stakeholder ini memiliki minat dan pengaruh yang rendah, perusahaan cukup melakukan komunikasi satu arah mengenai informasi penting.
2. Minat Rendah dan Pengaruh Tinggi
Meskipun kelompok stakeholder ini masih memiliki minat yang rendah terhadap komunikasi reguler dari perusahaan, penting untuk memantau kelompok ini secara teratur, memberi mereka informasi tentang informasi penting, dan mengantisipasi minat atau kebutuhan yang mungkin mereka miliki.
3. Minat Tinggi dan Pengaruh Rendah
Walaupun kelompok stakeholder ini mungkin tidak terlalu berpengaruh, disarankan bagi perusahaan untuk melakukan komunikasi yang teratur dan kuat serta mempertimbangkan komunikasi dua arah dengan kelompok yang memiliki ketertarikan tinggi ini.
4. Minat Tinggi dan Pengaruh Tinggi
Merupakan kelompok stakeholder yang mengemban peranan kunci bagi perusahaan, sehingga perusahaan membutuhkan lebih banyak sumber daya untuk dilibatkan secara efektif. Dengan ketertarikan dan pengaruh yang tinggi, kelompok ini haruslah menjadi prioritas perusahaan yang akan membutuhkan taktik komunikasi dua arah yang teratur dan kuat untuk membuat kelompok ini puas.
Baca juga: Penanaman Mangrove, Ide Program CSR Lingkungan yang Berdampak
Peranan Stakeholder Engagement dalam CSR Perusahaan
Dalam hal perencanaan strategis, pelibatan stakeholder sangatlah penting. Penting bagi para stakeholder untuk memahami mengapa perusahaan Anda ada, apa tujuan dan bagaimana cara mencapainya.
Selain itu, penting bagi kelompok stakeholder kunci untuk selaras dan mendukung arah strategis perusahaan Anda. Alhasil, mereka dapat menjadi pendukung dalam mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan perusahaan.
Oleh karena itu, Stakeholder Engagement penting untuk dimasukkan ke dalam proses perencanaan strategis program CSR perusahaan, dengan memperhitungkan risiko dan biaya dari kegagalan. Kegagalan dapat berdampak buruk terhadap tanggung jawab sosial yang terikat pada perusahaan, dan menyebabkan kerugian secara sosial dan finansial.
Masukan dari seluruh kelompok stakeholder yang dihasilkan oleh konsep Stakeholder Engagement dapat membantu penciptaan program CSR perusahaan yang lebih efektif.
Jalankan Program CSR Perusahaan Anda dengan Tepat Sasaran dan Berdampak Bersama LindungiHutan
Penulsi: Prabu Haryo Pamungkas