Connect with us

Emisi Karbon

5 Proyek Carbon Offsetting di Indonesia

Published

on

Proyek Carbon Offsetting

Berbicara carbon offsetting, barangkali akan terdengar sulit untuk dipahami apalagi jika tidak ada contoh nyatanya. Melansir dari Indonesia Carbon Trading Handbook yang disusun oleh Katadata Insight Center, berikut ini beberapa proyek NBS (Nature Based Solution) dan Energi Terbarukan yang aktif dan teregistrasi.

Proyek tersebut menjadi salah satu upaya industri untuk menyeimbangkan produksi karbon mereka dengan mekanisme carbon offsetting.

5 Proyek Carbon Offsetting
5 Contoh proyek carbon offsetting di Indonesia.

1. Proyek Lahan Gambut Sumatera Merang (Estimasi Pengurangan Emisi GRK 1.338.569 ton)

Hutan Rawa Gambut Merang Kepayang (HRGMK) merupakan hutan rawa gambut alami yang masih tersisa di pantai timur Provinsi Sumatera Selatan. HRGMK berlokasi di Kubah Gambut Merang yang merupakan kubah gambut terbesar di Sumatera Selatan.

Salah satu proyek restorasi lahan gambut di Indonesia dilakukan di Merang, Kabupaten Musi Banyuasin, bernama Sumatra Merang Peatland Project (SMPP) dan menaungi hutan gambut seluas 22.000 hektare. Kawasan tersebut menjadi salah satu yang habis terbakar dalam kebakaran besar tahun 2015 dan hanya menyisakan 6.000 hektare.

SMPP sendiri dikerjakan sejak 2017 oleh dua pihak yaitu Forest Carbon yang berbasis di Jakarta dan Singapura serta PT Global Alam Lestari. Pembiayaan proyek menghabiskan 5,1 juta euro atau sekitar 86 miliar rupiah. Harapannya dapat mengurangi 3,4 juta ton gas CO2 pada 2021.

2. Proyek Keanekaragaman Hayati Rimba Raya (Estimasi Pengurangan Emisi GRK 3.527.171 ton)

Rimba Raya merupakan proyek dari Infinite EARTH yang terletak di Kalimantan Tengah dan menjadi proyek hutan rawa gambut REDD+ terbesar di dunia.  Rimba Raya menghasilkan kredit karbon dari hutan rawa gambut dengan High Conservation Value (HCV) di dalam area penghitungan karbon.

Rimba Raya juga mengembangkan program mata pencaharian di desa-desa sekitar (menangani 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB) untuk menyediakan pendidikan, pekerjaan, dan harapan masa depan.

Baca juga: Program Kerja Keanekaragaman Hayati PT Rimba Raya Conservation

3. Proyek Konservasi dan Restorasi Gambut Katingan Mentaya (Estimasi Pengurangan Emisi GRK 7.451.846 ton)

Salah satu proyek NBS di Indonesia yang menjadi percontohan dalam pengurangan emisi gas rumah kaca berbasis hutan adalah Proyek Katingan Mentaya.

Proyek tersebut merupakan proyek restorasi dan konservasi lahan gambut yang dikelola oleh PT Rimba Makmur Utama di Provinsi Kalimantan Tengah dengan luas 157.875 hektare. Program tersebut menghasilkan rata-rata 7,5 juta kredit karbon bersertifikat setiap tahun, setara dengan emisi 2 juta mobil setiap tahun.

4. Pengelolaan Gas TPA Bantargebang dan Pembangkit Listrik (Estimasi Pengurangan Emisi GRK 708.300 ton)

Pengelolaan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu atau TPST Bantar Gebang merupakan rangkaian dari pembuangan sampah dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah dari DKI Jakarta. Sampah yang masuk ke TPST Bantar Gebang setiap hari antara 5.000 sampai 6.000 ton.

Pengelolaan TPST Bantar Gebang merupakan kerja sama industrialisasi antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan PT Godang Tua Jaya dan PT Navigat Organic Energy Indonesia (NOEI). Pengelolaan sampah di TPST Bantar Gebang dilakukan oleh PT Godang Tua Jaya dari pemilahan, produksi olahan, sampai penanganan limbahnya.

Sementara itu, PT NOEI mengelola energi listrik yang dibangkitkan oleh tenaga sampah sampai penjualan ke PLN. TPST Bantar Gebang menghasilkan energi listrik dari gas metan sampah sebesar 3 Megawatt (MW) dari rencana yang akan dihasilkan sekitar 26 MW tahun 2023. Energi listrik yang dihasilkan dari TPST Bantar Gebang ini menggunakan sanitary  landfill.

Baca juga: Apa itu Carbon Offset (Tebus Karbon)? Manfaat, Skema dan Cara Menghitungnya (Update 2023)

5. Pembangkit Listrik Tenaga Air Sipansihaporas 50 MW Sumatera Utara (Estimasi Pengurangan Emisi GRK 185.392 ton)

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sipansihaporas merupakan proyek dengan kapasitas 50 megawatt yang dibangun dalam kawasan hutan lindung di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Proyek tersebut ditargetkan mampu memproduksi energi sebesar 203,6 GWh per tahun ini, dipastikan menjadi andalan listrik wilayah Sumatera Utara dan Provinsi Aceh.

Mengingat letaknya yang berada di hutan lindung, perihal menjaga keseimbangan lingkungan dan kebutuhan air PLTA menjadi fokus utama. Salah satunya dengan melakukan penanaman pohon setiap tiga bulan sekali dengan jenis terbanyak mahoni. Adapun, setidaknya dalam sekali penanaman terdapat 1.000 bibit ditanam.

Hitung Jejak Karbon dengan Imbangi, Lakukan Carbon Offsetting Bersama LindungiHutan

Selain contoh proyek karbon di atas, perusahaan Anda juga bisa melakukan pengurangan emisi melalui skema carbon offsetting dengan menanam mangrove bersama Kami.

LindungiHutan merupakan salah satu startup yang memiliki fokus dalam penanaman dan pelestarian ekosistem mangrove. Kami menjalin kerja sama dengan Mitra Petani di berbagai lokasi penanaman yang ada di Indonesia.

Maka dari itu, sangat memungkinkan bagi kami untuk membantu perusahaan Anda melakukan carbon offsetting. Terlebih, mangrove menjadi salah satu ekosistem yang efektif dalam menyerap dan menyimpan karbon.

Melalui kalkulator jejak karbon Imbangi, perusahaan Anda dapat menghitung jumlah emisi yang dihasilkan dari berbagai jenis aktivitas. Baik itu konsumsi listrik, penggunaan barang elektronik, hingga mobilitas kendaraan bermotor.

Cara menggunakannya juga mudah, Anda hanya perlu memasukkan data yang diperlukan sesuai dengan kategori perhitungannya dan total jumlah emisi yang dihasilkan akan diketahui. Setelah itu, Anda bisa melakukan carbon offsetting dengan menanam pohon di lokasi penanaman yang ada.

Baca juga : Tutorial Kalkulator Jejak Karbon “Imbangi” Buatan LindungiHutan

Segera coba kalkulator jejak karbon Imbangi GRATIS dan lakukan carbon offsetting bersama LindungiHutan!

Hitung Jejak Karbonmu, Lakukan Carbon Offsetting Bersama Kami!

Penting bagi perusahaan untuk menghitung emisi karbon yang dihasilkan, karena hal ini dapat membantu memahami dampak aktivitas terhadap lingkungan. Menggunakan kalkulator jejak karbon Imbangi, Anda bisa menghitung besaran jejak karbon yang dihasilkan dan melakukan carbon offsetting bersama kami.

Muhamad Iqbal adalah SEO content writer di LindungiHutan dengan fokus pada tulisan-tulisan lingkungan, kehutanan dan sosial.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sedekah Pohon LindungiHutan