Connect with us

Emisi Karbon

5 Cara Mengurangi Emisi Karbon yang Bisa Kamu Lakukan

Published

on

Cara mengurangi emisi karbon

Artikel di-review oleh Muthi’ah Aini Rahmi. Tim Rnd dan Product LindungiHutan

Emisi karbon yang yang berlebihan dan tak terkendali menjadi penyebab suhu bumi meningkat atau biasa kita sebut sebagai pemanasan global.

Nah, emisi yang dilepaskan tersebut salah satunya berasal dari aktivitas sehari-hari manusia. Lantas, apakah kita harus berdiam diri ‘enggak ngapa-ngapain‘ supaya tidak meninggalkan jejak karbon? Tentu tidak!

Namun, kesadaran akan dampak emisi karbon terhadap bumi bisa mendorong kamu untuk beraktivitas lebih ramah lingkungan.

5 Cara Mengurangi Emisi Karbon yang Kita Hasilkan

Cara berikut ini bisa kamu coba, mengingat semuanya bisa dimulai dari diri sendiri. Karena, kalau bukan kita yang memulai, lalu siapa lagi?

1. Beralih ke Transportasi Umum

Faktanya, penggunaan kendaraan pribadi berbahan bakar minyak menyumbang emisi dalam angka yang cukup besar.

Mengutip dari laman databoks, berdasarkan Laporan Inventarisasi Profil Emisi Gas Rumah Kaca DKI Jakarta yang dirilis Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi pada 2019 menyebutkan bahwa sektor transportasi di Ibu Kota menghasilkan emisi gas rumah kaca dengan kisaran 7,5 juta ton sampai 13,3 juta ton equivalent karbon dioksida (CO2e) per tahun.

Angka tersebut seharusnya menyadarkan kita sekaligus pemerintah, untuk betul-betul menggalakan transportasi umum.

Dengan kita beralih ke transportasi umum, maka volume kendaraan bisa ditekan dan tentunya ini menjadi cara mengurangi emisi karbon yang ada. Bahkan, dibandingkan dengan berkendara sendiri, menggunakan transportasi umum bisa mengurangi emisi CO2 sebesar 45%.

2. Konsumsi Listrik dengan Sadar jadi Cara Mengurangi Emisi Karbon yang Mudah

Mungkin ini terdengar klise, tetapi konsumsi listrik yang berlebihan dan tak terkendali terbukti menyumbang emisi karbon.

Sebagaimana dikutip dari laman databoks, Badan Energi Internasional (IEA) melaporkan total emisi karbon dioksida (CO2) mencapai 33,9 gigaton (Gt) sepanjang 2020. Sebanyak 13,5 Gt di antaranya berasal dari listrik dan pemanas, menjadi yang paling banyak dibandingkan sumber lainnya.

Berangkat dari fakta tersebut, kita tentunya harus lebih bijak dalam menggunakan listrik ke depannya. Selama itu tidak digunakan kamu bisa mencabutnya atau mematikannya.

Oh iya, kalau ada pilihan dan memungkinkan untuk transisi ke energi yang lebih ramah lingkungan kamu juga bisa menggunakannya loh!

Baca juga: Carbon Footprint Scopes 1, 2, dan 3, Contoh serta Cara Menghitungnya

3. Waspadai Sampah Makanan

Selain kendaraan dan penggunaan energi fosil, sampah makanan ternyata juga menghasilkan emisi yang cukup besar loh! Bahkan kadang kala, persoalan ini kerap kita lakukan dan luput disadari.

Konsumsi makanan yang berlebih atau tidak habis membuatnya terbuang dan menjadi sampah makanan. Well, sampah makanan itulah yang menghasilkan emisi!

BTW, kenapa sampah makanan bisa menimbulkan emisi? Jadi, sampah makanan yang menumpuk dan membusuk akan menghasilkan gas metana. Gas tersebut termasuk dalam gas rumah kaca yang bisa menimbulkan pemanasan global dan krisis iklim.

Padahal, berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Indonesia, pada tahun 2018 sebanyak 44% timbulan sampah di Indonesia merupakan sampah makanan. Sementara itu, menurut laporan Bappenas tahun 2021, rata-rata emisi gas rumah kaca dari sampah makanan selama tahun 2000 sampai 2018 di Indonesia sebesar 82,26 Mton Co2ek.

Oleh sebab itu, ada baiknya selama membeli dan mengonsumsi makanan dilakukan dengan tidak berlebihan. Jangan sampai kemudian menimbulkan sisa makanan dan sampai harus membuangnya. Perlu upaya pemanfaatan sisa bahan pangan layak konsumsi sebagai salah satu cara mengurangi emisi karbon.

4. Reduce, Reuse, Recycle (3R) Merupakan Salah Satu Cara Mengurangi Emisi Karbon

Konsep yang cukup sederhana ini sejatinya bisa mengurangi timbunan sampah sekaligus merupakan cara mengurangi emisi karbon. Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang dapat mengakibatkan sampah, reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan, dan recycle berarti mendaur ulang sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat.

Konsep reuse, recycle, dan reduce efektif untuk mengurangi emisi karbon dari sampah. Prinsip-prinsip ini diterapkan dalam program pengelolaan sampah seperti Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) dan konsep Zero Waste. Program TPST, seperti TPST 3R Mulyoagung Bersatu bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dengan menerapkan prinsip-prinsip 3R dan mengurangi emisi metana (CH4) dari sampah.

Nah, cara ini bisa kamu coba di rumah masing-masing. Barangkali ada beberapa barang yang sebenarnya masih bisa digunakan dan barang-barang yang dapat didaur ulang. Untuk lebih jelasnya kamu bisa melihat di YouTube dan media sosial tentang bagaimana cara memanfaatkan barang bekas menjadi guna pakai.  

5. Cara Mengurangi Emisi Karbon dengan Kalkulator Jejak Karbon Imbangi dan Carbon Offset

Cara mengurangi emisi karbon terakhir yang bisa dilakukan yaitu dengan menghitung jejak karbon yang kamu hasilkan. Sebab, dengan menghitung besar emisi yang dihasilkan, kita bisa meminimalisir aktivitas yang menyebabkan emisi berlebih.

Lantas bagaimana cara menghitungnya? Kamu bisa gunakan kalkulator jejak karbon Imbangi LindungiHutan.

Coba Imbangi GRATIS di Sini!

Kamu bisa mencoba kalkulator jejak karbon Imbangi GRATIS untuk menghitung besar konsumsi emisi karbon yang dihasilkan. Terdapat berbagai macam kategori perhitungan yang dapat dicoba

Kalkulator-jejak-karbon-Imbangi-

Baca juga: 5 Kelebihan Kalkulator Jejak Karbon Imbangi by LindungiHutan

Dengan menggunakan Imbangi kamu bisa mengkalkulasi faktor emisi berbagai macam aktivitas (transportasi, peralatan listrik, bahan bakar) dan lama penggunaan/jarak tempuh serta frekuensi penggunaan.

Selain itu, melalui Imbangi pula kamu bisa melakukan carbon offsetting sebagai upaya untuk menebus jumlah karbon yang dikeluarkan dengan cara menanam pohon.

Itulah 5 cara mengurangi emisi karbon yang bisa kamu lakukan sekarang juga. Buat kamu yang ingin mencobanya, tetap semangat dan senantiasa konsisten ya! Percayalah apa yang kamu lakukan berdampak baik bagi bumi dan lingkungan!

LindungiHutan Menanam Lebih Dari 800 RIBU Pohon di 50 Lokasi Penanaman Bersama 500+ Brand dan Perusahaan

FAQ

Apa itu emisi karbon?

Pengertian emisi karbon atau carbon emission adalah gas yang dikeluarkan dari hasil pembakaran segala senyawa yang mengandung karbon seperti CO2, solar, bensin, dan bahan bakar lainnya. Fenomena emisi karbon merupakan proses pelepasan karbon ke lapisan atmosfer bumi.

Bagaimana cara mengurangi emisi karbon?

Beralih ke transportasi umum, konsumsi listrik dengan bijak, minimalisir sampah makana, 3R, gunakan kalkulator jejak karbon Imbangi.

Mengapa perlu mengurangi emisi karbon?

Mengurangi emisi karbon penting karena menyelamatkan bumi dari perubahan iklim yang merusak dan mempengaruhi kesehatan manusia secara langsung melalui polusi udara, sambil mengurangi ketergantungan pada energi fosil yang terbatas dan mendorong keberlanjutan sumber daya alam.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Rawat Bumi LindungiHutan