Connect with us

Tim Kami

Bersama LindungiHutan, Damar Memulai Kariernya sebagai Pekerja Tetap

Published

on

Perjalanan damar bersama lindungihutan

Berkarier menjadi freelance semakin diminati generasi saat ini. Secara fleksibilitas memang membuat banyak orang tertarik dengan pekerjaan ini. Bisa mengatur waktu sesuai yang kalian inginkan tetapi, tetap bertanggung jawab sesuai dengan waktu yang ada. Terlebih, dalam bekerja tidak dituntut untuk 8 jam di depan layar setiap harinya. 

Bagi kalian yang memiliki keahlian dan minat di bidang IT, desain, hingga content creator menjadi freelancer bisa jadi pilihan yang tepat. Informasi pekerjaan biasanya datang dari kenalan, media sosial, hingga website yang menawarkan pekerjaan di bidang tersebut. 

Dibalik itu semua, banyak kekurangan yang didapat sebagai pekerja freelance, salah satunya proses pembayaran yang tidak sesuai dengan kesepakatan di awal. 

Damar Permadany, pria asal Brebes ini memilih sebagai freelancer setelah dirinya lulus kuliah pada tahun 2020. Dirinya pernah mengerjakan beberapa project selama menjadi freelancer. Setelah menemui berbagai macam client dengan sifat dan karakteristik yang berbeda-beda, ia memutuskan untuk berhenti menjadi freelancer dan mencari pekerjaan di tempat lain.

Hingga suatu hari ia bertemu dengan LindungiHutan, yang saat itu sedang mencari seorang Fullstack Developer. Bagaimana perjalanan Damar hingga bertemu LindungiHutan?

Pengalaman Tak Menyenangkan Menjadi Seorang Freelancer Mempertemukan Damar dengan LindungiHutan

Sebelum bertemu dengan LindungiHutan, Damar Permadany kerap disapa Damar, bekerja sebagai freelancer di bidang IT sesuai dengan background yang ia miliki. Pekerjaan yang didapatkan biasanya berasal dari teman hingga situs/website penyedia pekerjaan freelance.

Permasalahan yang dihadapi Damar adalah client-nya tidak melakukan pembayaran sesuai dengan awal perjanjian yang telah disepakati bersama.

“Ada satu client yang minta dibuatkan web profile dalam 2 minggu. Aku kerjain setelah dia bayar DP. Ketika aku minta pelunasannya, yang aku dapat client itu bilangnya nanti-nanti bayarnya. Ada juga client yang aku dapat dari website, oke lah proyek pertama aman. Setelah itu dia nawarin pekerjaan di luar website. Proyek pertama aman, proyek kedua-kelima itu pelunasannya lama bahkan ada yang gak dilunasi,” Jawab Damar.

Pengalaman yang kurang mengenakkan setelah satu tahun menjadi freelancer, akhirnya ia memutuskan untuk mencari pekerjaan yang tetap dan menjadi jalan ia dipertemukan dengan LindungiHutan melalui LinkedIn pada tahun 2021.


“Aku buka LinkedIn cari lowongan pekerjaan yang sesuai dengan bidangku. Malam hari, aku melihat postingan loker di LindungiHutan, langsung aku coba kirim CV. Beruntung banget sih waktu malam itu, CV ku langsung dikasih feedback oleh Mas Cacip. 2 Hari kemudian aku interview sama Mas Cacip dan akhirnya keterima” Jelas Damar.

Baca juga: Cerita Alma Cantika Arista dan Program Baru LindungiHutan 2023

Seorang Web Developer Dituntut Untuk Selalu Belajar Menghadapi Setiap Tantangan yang Ada

potret damar sedang bekerja
Potret Damar lakukan pekerjaan dari rumah. (Sumber: Damar Permadany).

Bergabungnya Damar di LindungiHutan ia mengemban tanggung jawab sebagai Fullstack Developer hingga saat ini. Namun, ia banyak berfokus di bagian halaman desain website LindungiHutan yang berhubungan dengan user.

“Aku sebagai Fullstack Developer mirip sama mas ulum. Kalau mas ulum fokus ke pembayaran payment gatewaynya, aku lebih fokus ke tampilan websitenya, menambah fitur apa, dan re-design halaman websitenya jadi aku convert desain UI/UX dari Mas Faris ke codinganku. Aku juga nyiapin API selain payment gateway untuk Mas Rizqi sebagai Frontend Developer,” Jelas Damar

Perkembangan website LindungiHutan saat ini sudah lebih baik dibanding sebelumnya. Secara tampilan mudah dibaca, dipahami, dengan perpaduan warna yang sesuai.

“Dulu aku masuk, desain websitenya masih alakadarnya. Makin kesini user experience-nya lebih baik, lebih mudah bacanya, kontras warna dan layoutnya lebih baik dan selalu diperbaharui,” Tutur Damar.

Tidak ada pekerjaan yang tidak mendapat tantangan. Hal itu yang dialami oleh Damar dalam mengerjakan pekerjaannya. Baginya, tantangan seorang web developer berbeda-beda ketika dirinya mengerjakan suatu fitur yang baru.

“Kalau ngoding itu ada aja sih tantangannya. Misal bikin suatu fitur, ada ilmu yang harus kita pelajari lagi. Sulit, tapi masih bisa dipelajari dan ada jalan keluarnya. Contohnya waktu ngitung emisi, codingnya susah dan rumit. Kalau menghitung rumus itu ada variabel yang harus dihitung, mengambil variabel nya itu susah karena ada update atau yang lainnya. Nah, untuk menggabungkan antar rumus perhitungan itu sulit,” Ungkap Damar. 

Se-Fleksible Itu Bekerja di LindungiHutan Menurut Damar

Keuntungan pertama bekerja di LindungiHutan menurut Damar adalah bisa bekerja dari rumah alias WFH dan menjadi salah satu alasan mengapa Damar tertarik bekerja di startup ini.

“Di LindungiHutan bebas ngerjain kerjaan kapan aja. Memang se-flexible itu. Dan yang penting itu tanggung jawabnya diselesaikan dengan baik,” Tutur Damar.

Dia mengaku memiliki jam produktif sendiri untuk mengerjakan pekerjaan yang menurutnya sulit dan rumit. Sebab, seorang programmer dituntut untuk memiliki ketelitian dalam mengerjakan coding yang dibuatnya.

“Kalau ngoding itu, enaknya dikerjain malam hari, aku lebih fokus ngerjainnya. Aku pernah ngerjain task pada waktu siang dan merasa sulit, tricky, rumit. Lalu aku kerjakan pada malam hari dan ternyata lebih cepat, gak lama untuk ketemu solusinya,” Ungkap Damar.

Beragam cerita tentang dunia pekerjaan biasa saling diungkapkan ketika kita sedang nongkrong bersama teman-teman. Nilai positif dan negatif lingkungan pekerjaan yang selalu menghiasi setiap orang dalam bekerja.

“Kalau weekend aku bisanya ketemu sama teman-temanku. Ada yang kerja di rumah dan di kantor. Mereka banyak cerita kalau lingkungan kerjanya kurang nyaman dan aku nggak menemukan hal itu di LindungiHutan. Disini ngalir aja kalau ada kendala ya disampaikan anggap aja itu tantangan buat kita belajar,” Jelas Damar.

Dibalik Agenda Rutin di LindungiHutan, Menyimpan Tujuan Penting Untuk Seluruh Karyawannya

Setiap dua minggu sekali, di LindungiHutan memang selalu ada agenda untuk setiap karyawannya bercerita tentang apa yang pernah mereka alami dan apa yang dapat dipelajari dari kejadian tersebut. Agenda itu bertujuan untuk saling mengenal satu sama lain sebab mayoritas karyawan LindungiHutan bekerja secara WFH.

“Kalau di tim product/IT setiap Senin kita harus cerita apa kita lalui minggu lalu, apalagi di meet besar seluruh karyawan. Setiap minggu aku ngapain ya biar ada cerita, aku harus bikin cerita apa ya,” Ungkap Damar.

Semakin kesini Damar mulai menyadari bagaimana pentingnya kedekatan secara internal seluruh karyawan di LindungiHutan.

“Tapi aku ngerasa kalau gitu terus aku nggak bisa berinteraksi maksimal kalau ketemu sama orang lain, meskipun kerja online kita juga harus berinteraksi dengan orang lain. Kita juga lebih saling mengenal, punya teman kerja, dan merasakan punya kantor walaupun kita bekerja dari rumah,” Tambah Damar.

Baca juga: Pesisir Tambakrejo Semarang, Cikal Bakal Lokasi Penanaman LindungiHutan

Damar menyebut dirinya sebagai pribadi yang pemalu jika berhadapan dengan orang banyak. Namun dengan kegiatan internal di LindungiHutan, ia bisa lebih belajar untuk berkomunikasi dengan banyak orang.

“Bisa dibilang aku pemalu. Untuk ngobrol berdua atau bertiga masih aman, tapi kalau udah orang banyak kadang aku merasa gemetar. Tetapi makin kesini mulai terbiasa ketika aku ngomong didengarkan oleh banyak orang. Aku jadi belajar cara berkomunikasi supaya ucapan aku bisa ditangkap dan dipahami dengan baik oleh orang lain,” Pungkas Damar.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sedekah Pohon LindungiHutan