Connect with us

Hutanpedia

Pengertian Hutan Homogen dan Heterogen, Ciri-ciri dan Contoh-contohnya

Published

on

hutan homogen dan hutan heterogen

Hutan menurut UU No. 24 Tahun 1999 adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.

Hutan memiliki bermacam-macam karakteristik yang beragam, sehingga dikelompokkan menjadi beberapa jenis.Menurut susunannya hutan dibagi menjadi hutan homogen dan hutan heterogen.

Hutan homogen berasal dari kata homogen, yang menurut KBBI artinya terdiri atas jenis, macam, sifat, watak, dan sebagainya yang sama. Jadi, hutan homogen adalah hutan yang hanya ditumbuhi atas satu jenis pohon saja.

Pohon-pohon di hutan homogen ini seragam dan tentunya hanya terdiri dari satu jenis spesies saja sehingga seperti sengaja ditanami oleh manusia. Umumnya, hutan Homogen merupakan hutan buatan yang bertujuan antara lain untuk reboisasi, penghijauan, atau kebutuhan industri lainnya.

Selain mempunyai jenis pohon yang khas, hutan homogen ini biasanya juga dihuni oleh spesies hewan yang khas. Hewan yang khas yang ada di hutan homogen adalah hewan yang mampu menyesuaikan diri dengan tumbuhan atau pepohonan yang hidup di dalam hutan tersebut. Jenis hewan ini biasanya jumlahnya tidak terlalu beraneka ragam, mengingat pohon yang tumbuh pun juga tidak beraneka ragam.

Sementara hutan heterogen berasal kata heterogen, yang juga menurut KBBI artinya terdiri atas berbagai unsur yang berbeda sifat atau berlainan jenis, beraneka ragam. Hutan heterogen adalah jenis hutan yang terdiri atas berbagai jenis pepohonan. 

Jenis-jenis pohon yang ada di hutan heterogen ini bersifat beragam. Ketika berada di hutan heterogen, dapat ditemukan berbagai macam jenis pohon dan juga berbagai macam ukuran, dan dapat menjumpai warna dari tanaman yang berbeda- beda antara satu dengan lainnya.

Selain pohon hutan heterogen memiliki berbagai macam spesies hewan yang berbeda- beda jenisnya. Lantaran, jenis pohon yang tumbuh di hutan bervariasi, hewan yang hidup di dalamnya pun lebih bervariasi dan banyak jenisnya dibandingkan dengan hutan homogen yang memang mayoritas hanya terdiri atas satu jenis pohon saja.

Baca juga: 10+ Sosok Peduli Hutan dan Lingkungan yang Jarang Muncul

Ciri-Ciri Hutan Homogen dan Heterogen

Untuk memahami jenis hutan, kita perlu mengenali ciri-ciri hutan homogen dan heterogen. Termasuk juga perbedaan di antara keduanya. Berikut ini penjelasan detailnya!

Ciri-Ciri Hutan Homogen

1. Hutan ditumbuhi oleh satu jenis pohon saja

Hanya ditumbuhi satu jenis pohon saja menjadi ciri utama dan ciri yang paling khas dari hutan homogen. Biasanya jenis pohon yang ditanam dan dijadikan sebagai hutan homogen diantaranya adalah pohon jati, pohon pinus, pohon cemara, dan lainnya.

2. Hewan yang hidup di dalam hutan hanya spesies tertentu

Karena jenis pohon yang khas pada hutan homogen, hewan yang dapat bertahan hidup di hutan ini juga hanya beberapa jenis hewan saja. Biasanya hal ini disebabkan jenis makanan yang mereka makan sesuai dengan jenis pohon yang tumbuh.

3. Memiliki tujuan tertentu

Hutan homogen memiliki manfaat tujuan hutan sesuai dengan peruntukannya antara lain sebagai sumber bahan pokok dari konstruksi bangunan, seperti rumah, jembatan, gedung, kapal/perahu. Juga sebagai sumber atau bahan pembuat perabotan rumah tangga/mebel.

Ciri-Ciri Hutan Heterogen

1. Beragam jenis spesies pohon yang tumbuh

Jenis tumbuhan sangat beraneka ragam/heterogen, mulai dari tumbuhan pendek yang hidup di dasar hutan hingga tumbuhan yang berukuran tinggi. Juga ada tumbuhan epifit (tumbuhan yang tumbuh pada pohon bendungan atau kanopi, seperti anggrek) dan Iiana (tumbuhan yang merambat pada tumbuhan lain, seperti rotan).

2. Hewan lebih beragam

Karena jenis tumbuhan yang beragam, hewan yang hidup di hutan heterogen juga ikut beragam jenisnya mulai dari spesies kecil hingga besar.

3.Tujuan dengan manfaat jasa lingkungan

Beberapa manfaat tujuan dari hutan heterogen antara lain adalah sebagai pengatur tata air, sumber dari oksigen atau penghasil oksigen, dapat menyuburkan tanah, mencegah terjadinya tanah longsor, mencegah terjadinya erosi tanah, mencegah terjadinya banjir, sebagai rumah binatang dan juga tumbuh- tumbuhan, dan menyimpan cadangan air tanah.

Baca juga: 9 Dampak Kerusakan Hutan bagi Manusia

Contoh Hutan Homogen

Hutan homogen di indonesia dapat ditemukan di Pulau Jawa, Pulau Muna, Sumbawa, Flores, dan lain sebagainya untuk hutan jati, sedangkan hutan pinus banyak terdapat di Pulau Sumatera, dan beberapa di Pulau Jawa, selain itu hutan cemara banyak terdapat di daerah sekitar pantai di wilayah Jawa.

1. Hutan Jati

Hutan jati dominan ditumbuhi oleh pohon- pohon Jati. Hutan jati ini merupakan salah satu hutan homogen yang paling tua di Jawa dan di Indonesia. Hutan jati ini merupakan jenis hutan yang paling baik pengelolaannya. Pohon jati memiliki ciri-ciri :

  • Perakaran dalam dengan tipe tunggang
  • Batang monopodial (hanya memiliki satu batang yang pokok saja)
  • Tipe percabangan adalah arah tegak ke atas
  • Mempunyai tipe daun tunggal
  • Duduk daun berselang- seling

2. Hutan Pinus

Hutan pinus merupakan hutan yang ditumbuhi oleh pohon pinus saja. Pohon pinus mempunyai ciri- ciri seperti tumbuh teratur dengan batang pohon yang tegak dan menjulang tinggi. Pohon pinus ini biasanya digunakan sebagai bahan pembuat kertas. Selain itu, pohon pinus juga sangat bagus dan hutan pinus akan terlihat sangat indah.

Pohon pinus banyak dimanfaatkan hutan pinus ini sebagai tempat wisata karena memiliki pemandangan yang sangat bagus dan suasana yang sejuk.

3. Hutan Akasia

Hutan akasia merupakan hutan yang dominan ditumbuhi pohon- pohon akasia. Pohon akasia termasuk pohon yang sangat indah dengan batang yang tumbuh tegak dan bentuk daun yang menyirip. 

Pohon akasia mempunyai bunga, dan bunga yang dimiliki oleh pohon akasia ini beraneka ragam warna, seperti ungu, putih, dan lain sebagainya. 

Hutan akasia sengaja ditanam oleh manusia untuk kepentingan industri. Hal ini karena pohon akasia mempunyai banyak sekali manfaat. Manfaat dari pohon akasia antara lain:

  • Bahan pokok pembuatan furniture
  • Bahan pembuat hiasan rumah
  • Kayu akasia dapat diolah menjadi parfum
  • Kayu akasia dapat digunakan sebagai hiasan secara alami
  • Kayu akasia dapat diolah menjadi obat- obatan
  • Kayu akasia dapat digunakan sebagai bahan pembuatan konstruksi rumah
  • Kayu akasia dapat diolah menjadi kertas
  • Pohon akasia bisa meningkatkan keseimbangan ekologi, sehingga bisa memperbaiki struktur tanah.

4. Hutan Bambu

Hutan bambu merupakan hutan yang ditumbuhi oleh tanaman- tanaman bambu dan juga jenis rumput- rumputan yang memiliki rongga dan juga ruas di batangnya. Bambu merupakan salah satu jenis tanaman yang mempunyai kecepatan tumbuh yang tinggi. hal ini kerana bambu memiliki sistem rhizoma dependen unik.

Tanaman bambu mempunyai banyak tipe. Bambu mempunyai nama yang bermacam- macam, seperti buluh, aur, dan juga eru. Perkembangan bambu ini lebih cepat ketika berada di tempat- tempat yang mempunyai cuaca dingin dan juga lembab. Banyak ditemui tanaman di daerah dekat aliran sungai tebing, maupun pinggir- pinggir danau.

5. Hutan Cemara

Hutan cemara merupakan salah satu jenis hutan yang mayoritas ditumbuhi oleh pohon cemara. Cemara adalah salah satu pohon yang banyak tumbuh di belahan Bumi bagian selatan, terutama di wilayah tropis. Manfaat lain dari pohon cemara, antara lain:

  • Obat dari penyakit seperti: obat cacing, batuk, sakit otot, dan mengandung vitamin C.
  • Pelindung jalan
  • Mencegah abrasi dan erosi
  • Menyuburkan tanah 
  • Melindungi tanaman
  • Benteng pertahanan terhadap tsunami

Contoh Hutan Heterogen

Hutan heterogen tumbuh di daerah beriklim tropis yang banyak hujannya seperti di Amerika Tengah dan Selatan, Afrika, Asia Tenggara dan Australia Timur Laut pohon pohonnya tinggi dan berdaun lebar. Di Indonesia hutan Heterogen antara lain terdapat di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Papua. 

1. Hutan Hujan Tropis

Hutan hujan tropis banyak kita temui di Indonesia karena memang Indonesia yang beriklim tropis. Hutan yang berada di daerah tropis memiliki curah hujan yang tinggi dan melimpah berkisar 2000 hingga 4000 mm per tahunnya. Hutan hujan tropis ini mempunyai suhu rata- rata sekitar 25 hingga 26 derajat Celcius. Dengan tingkat kelembapan rata- rata 80%.

Hutan hujan tropis ini mempunyai macam- macam jenis pohon dan pohon- pohon yang ada di hutan hujan tropis ini rata- rata memiliki ketinggian sekitar 30 meter. Pohon di hutan hujan tropis ini bervariasi ukurannya. Salah satu ciri yang paling khas dari hutan hujan tropis ini adalah adanya kanopi yang bisa menutupi tanah yang ada di hutan tersebut. 

Karena kanopi ini sifatnya menutupi, maka iklim mikro yang tercipta di dalam hutan akan berbeda dengan keadaan luarnya. Di dalam hutan akan mengalami sedikit cahaya, tingkat kelembapan yang lebih tinggi dan juga tingkat suhu yang rendah.

Baca juga: 10+ Tumbuhan Hutan Hujan Tropis Indonesia dan Ciri-Cirinya

2. Hutan Musim

Hutan musim merupakan hutan yang berada di wilayah yang mempunyai musim kemarau cukup panjang. Hutan musim ini bisa dikatakan sebagai hutan yang terdapat pada suatu daerah yang mempunyai suhu udara cukup tinggi dan mempunyai perbedaan musim hujan serta musim kemarau yang cukup jelas.

Tumbuhan yang hidup di hutan musim ini merupakan tumbuhan yang mempunyai kemampuan adaptasi di musim kemarau dan musim hujan serta tanah dalam kekeringan. Hutan musim yang hidup di wilayah beriklim tropis ini mempunyai ciri- ciri antara lain sebagai berikut:

  • Pohon yang tumbuh jarang
  • Ketinggian pohon di antara 12 hingga 30 meter
  • Daun berguguran pada musim kemarau dan akan kembali bersemi ketika musim hujan
  • Contoh pohon yang hidup di hutan musim ini diantaranya adalah pohon jati, pohon pinus, dan pohon cemara.

3. Hutan Gugur

Hutan gugur merupakan sebutan bagi hutan yang ditumbuhi pepohonan yang menggugurkan daunnya ketika musim gugur. Hutan gugur ini umumnya berada di daerah yang mempunyai empat musim atau daerah yang mempunyai iklim sub tropis, tetapi ada juga yang berada di wilayah tropis. 

Hutan gugur ini mempunyai nama lain yaitu hutan musim tropika atau hutan monsun. Hutan gugur merupakan hutan yang mempunyai iklim hangat sepanjang tahun, tetapijuga mengalami musim kering atau kemarau panjang selama beberapa bulan.

Meskipun hutan ini dicurahi hujan hingga beberapa ratus milimeter setiap tahunnya, tetapi musim kering akan memaksa banyak tumbuhan menggugurkan daunnya. Gugurnya daun ini akan mempengaruhi kehidupan makhluk hidup yang ada di dalam hutan tersebut.

Beberapa tumbuhan yang ada di hutan gugur ini antara lain bunga sakura, pohon oak, pohon basswood, pohon maple, pohon pinus, pohon cemara, pohon jati, pohon angsana, bambu, palem, pakis, dan juga pohon eucalyptus.

4. Hutan Rawa

Hutan rawa ini juga merupakan salah satu jenis hutan yang berada di dekat rawa. Tumbuh dan berkembang di daerah yang digenangi oleh air tawar. Hutan rawa biasanya juga terdapat di daerah di belakang hutan payau atau hutan mangrove. 

Hutan ini juga terbentuk di daerah- daerah yang berada di dekat aliran aliran sungai apabila ada hujan yang selalu tergenang. Hutan rawa dapat dibagi lagi menjadi beberapa jenis, antara lain adalah hutan rawa gambut, hutan rawa air tawar, rawa tanpa hutan.

Beberapa ciri yang dimiliki oleh hutan rawa antara lain adalah:

  • Berada di daerah yang selalu tergenang air tawar
  • Tidak dipengaruhi oleh iklim
  • Tegakan hutan yang selalu hijau
  • Pohon- pohon yang hidup tingginya bisa mencapai lebih dari 40 meter
  • Tumbuhan yang tumbuh adalah tumbuhan yang mempunyai akar lutut dan tunasnya terendam oleh air
  • Mempunyai air yang asam dan bagian dasar pada rawa terdapat banyak gambut
  • Terdapat di tempat yang mempunyai sungai-sungai besar

Baca juga: Simak Hasil Publikasi Ilmiah LindungiHutan di Widyantara

LindungiHutan Menanam Lebih Dari 800 RIBU Pohon di 50 Lokasi Penanaman Bersama 500+ Brand dan Perusahaan

Penulis: Ridha Rizkiana

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Unduh annual report LindungiHutan