Connect with us

Hutanpedia

Hutan Musim: Ciri-ciri, Manfaat dan Contoh di Indonesia (Update 2022)

Logo LindungiHutan - Green - Square - 1280 x 1280 pixels - PNG

Published

on

Pengertian hutan musim, ciri-ciri dan contohnya di Indonesia.

Hutan musim merupakan salah satu aspek biosfer bumi yang sangat penting kehadirannya. Karena pohon-pohon di hutan menampung emisi karbon dioksida yang berefek terjadinya pencemaran udara dan ekosistem untuk populasi hewan juga tumbuhan.

Terdapat ribuan flora dan fauna yang bisa ditemukan di hutan dengan keanekaragaman hayatinya. Terlebih lagi, hutan juga bisa ditemukan di iklim dingin dan panas, dataran tinggi maupun rendah.

Hutan tidak hanya tersebar di daerah dengan banyak hutan hujan tropis, namun tersebar di seluruh permukaan bumi. Ada berbagai macam jenis hutan berdasarkan iklim, fungsi, dominasi pepohonan, hasil hutan, status konservasi dan berbagai faktor lainnya.

Berikut ini adalah pembahasan mengenai hutan musim (monsoon forest) yang termasuk dalam klasifikasi hutan berdasarkan sifat musimnya.

Pengertian Hutan Musim

Hutan musim (monsoon forest) adalah jenis hutan yang termasuk dalam ekosistem darat dan berada di daerah yang memiliki iklim muson tropis (musim kemarau dan hujan) yaitu daerah yang memiliki perbedaan musim kering dan musim basah seimbang dan jelas.

Iklim muson tropis tersebut terdapat di wilayah yang memiliki iklim hangat sepanjang tahun dan mengalami musim kemarau selama beberapa bulan. Sehingga memaksa tumbuhan untuk menggugurkan dedauan dan turut serta mempengaruhi populasi makhluk hidup di dalamnya.

Daerah di dunia yang termasuk memiliki iklim hutan musim diantaranya yaitu:

  • Kepulauan Amerika Tengah,
  • Amerika Selatan,
  • Timur Cina,
  • India,
  • Selatan Afrika,
  • Utara Australia,
  • Pasifik termasuk Indonesia.

Di Indonesia, jenis hutan ini banyak berada di pulau Jawa, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

Hutan musim ini tersebar di sekitar garis khatulistiwa di berbagai wilayah seperti Asia Tenggara, Afrika, Amerika dan Australia. Jadi, hutan ini berada di perbatasan antara hutan hujan dan daerah kering.

Selama musim hujan terjadi, hutan musim akan memperoleh curah hujan yang sama, bahkan bisa lebih dibandingkan dengan hutan hujan. Fenomena ini yang menyebabkan tanah di hutan ini hijau, subur, serta tersusun atas epifit (tanaman yang tumbuh pada tanaman lain) dan liana (tanaman kayu).

Ciri-ciri Hutan Musim

Sama seperti jenis hutan lainnya, hutan musim mempunyai ciri-ciri dan karakteristik khusus diantaranya yaitu:

  • Terdapat tumbuhan sejenis atau homogen, misalnya cemara, pinus, maple dan lainnya. Jenis tumbuhan yang terdapat didalamnya didominasi oleh spesies pohon yang menggugurkan daunnya pada musim kering. Karenanya, hutan musim biasa disebut hutan gugur daun.
  • Lapisan kayu pada pepohonan hutan musim sangat tebal, sehingga dapat bertahan ketika musim kemarau.
  • Iklim hangat adalah iklim yang terjadi sepanjang tahun di hutan musim, contohnya adalah hutan yang ada di Indonesia. Umumnya, daerah dengan iklim hangat mengalami musim kemarau lebih lama hingga berbulan-bulan dibanding musim penghujan.
  • Pepohonan yang tumbuh tahan terhadap kekeringan atau daun tumbuhan hijau sepanjang tahun. Tumbuhan yang tahan terhadap kondisi kering termasuk jenis tropofit. Tumbuhan tropofit adalah jenis tumbuhan yang mampu beradaptasi terhadap lingkungan kering dan basah. Ciri tumbuhan tropofit, yaitu akan meranggas ketika musim kemarau dan tumbuh lebat ketika musim penghujan.
  • Didominasi oleh pepohonan dengan ketinggian lebih dari 15-35 meter.
  • Curah hujan cukup rendah jika dibandingkan jenis hutan lain. Rata-rata curah hujan per tahun adalah 1.000 mm hingga 2.000 mm. Sedangkan suhu rata-rata sekitar 21 derajat sampai 32 derajat celcius.
  • Ekosistem hutan berbentuk satu lapisan stratum, yaitu lapisan tajuk dengan tajuk lainnya tidak saling tumpang tindih. Kondisi ini memudahkan sinar matahari masuk ke dalam hutan, sehingga aneka ragam semak dan herba dapat tumbuh dan berkembang lantai hutan.
  • Proses meranggas dan tumbuh pohon-pohon yang ada di dalam hutan dipengaruhi oleh cadangan air di dalam tanah. Jika posisi pohon dekat dengan ekosistem sungai, maka daun akan gugur secara bergantian.
  • Saat musim kemarau berakhir, tumbuhan di hutan musim sebagian besar akan berbunga. Bunga-bunga yang bermekaran ini umumnya berwarna terang dan berukuran besar.
  • Bunga-bunga pohon yang mekar di dalam hutan musim umumnya dapat terlihat dari bagian luar tajuk, sehingga mudah dilihat oleh binatang lain untuk mengambil serbuk sarinya.
  • Ditumbuhi jenis pohon tertentu, seperti pepohonan dari spesies Santalum album, Dalbergia latifolia, Tectona grandis, Acacia leucophloea, Timonius cerysus, Schleieera oleosa, Eucalyptus alba, dan Albizzia chinensis.
  • Biasanya hutan musim dihuni oleh jenis hewan atau fauna, seperti harimau dan monyet dari spesies Macace fascicularis atau monyet ekor panjang.

Manfaat Hutan Musim

Sama seperti hutan pada umumnya, hutan musim mempunyai beragam manfaat ekologis, ekonomi dan sosial diantaranya yaitu:

  1. Karena sebagian besar spesies tumbuhan yang berada di wilayah ini sangat kuat sehingga bermanfaat untuk menampung dan menyimpan air tanah.
  2. Mencegah terjadinya bencana banjir dan longsor.
  3. Pencegah penyebab terjadinya erosi tanah dan abrasi.
  4. Selain wilayah hutan musim dikenal sebagai penghasil jenis-jenis sumber daya alam, seperti kayu-kayuan dan hasil hutan lainnya.
  5. Terakhir sebagai penyeimbang iklim bumi dimana hutan musim juga membantu dalam penyerapan karbon dioksida dan mencegah pemanasan global.

Contoh-contoh Hutan Musim di Indonesia

Biasanya, monsoon forest sering ditemukan di negara-negara subtropis yang mempunyai 4 musim. Tapi, keberadaan hutan musim di Indonesia juga tersebar di berbagai tempat diantaranya yaitu:

1. Hutan Musim di Jawa Timur

Kawasan hutan musim di Indonesia yang pertama ada di kawasan Jawa Timur. Hutan musim di Jawa Timur didominasi oleh satu jenis pohon saja yaitu pohon jati (Tectona grandis). Ciri khas hutan ini adalah ketika musim kemarau berlangsung maka hutan ini akan nampak gersang. Kondisi ini tercipta karena pohon jati akan menggugurkan semua daunnya saat musim kemarau.

2. Hutan Musim di Nusa Tenggara

Hutan musim selanjutnya di Indonesia yang memiliki daerah hutan musim cukup banyak adalah daerah Nusa tenggara di provinsi Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.

Bentuk di Nusa Tenggara biasanya didominasi dengan jenis hutan yang jauh lebih tahan terhadap kekeringan. Dan salah satu jenis pohon yang bisa ditemukan di kawasan ini adalah pohon ampupu.

3. Hutan Musim di Sulawesi Selatan

Kawasan persebaran hutan musim di indonesia selanjutnya adalah pada daerah Sulawesi Selatan. Hutan musim di Sulawesi Selatan sedikit berbeda karena jenis flora dan fauna yang hidup di situ berbeda. Dan akan sangat jarang menemui beberapa jenis pohon yang menjadi ciri khas hutan musim.

Untuk kawasan ini didominasi oleh pepohonan berdaun lebih kecil dan meruncing, salah satu jenis pohonnya adalah Eboni dan jenis pohon damar endemik yang cukup terkenal.

4. Hutan Musim di Yogyakarta

Yogyakarta merupakan salah satu kawasan yang cukup terkenal dengan kondisi hutan musimnya. Sama halnya dengan kawasan yang terdapat di Jawa Timur, kebanyakan hutan musim di daerah ini lebih didominasi oleh jenis pohon jati dan sejenisnya.

Namun, pada beberapa daerah kawasan hutan musim di Yogyakarta lebih di dominasi oleh pohon pinus dan cemara. Persebaran kawasan hutan musim yang memiliki jenis berbeda-beda ini dapat dipetakan dan dilihat pada beberapa daerah yang ada di Yogyakarta.

FAQ

Apa Ciri-ciri Hutan Musim (Monsoon Forest)?

Karakteristik dan ciri-ciri hutan musim di Indonesia diantaranya yaitu 1) Pohon-pohonnya memiliki jarak yang tidak terlalu rapat, dan tidak terlalu tinggi hanya 12-35 meter, 2) Jenis vegetasinya sedikit, umumnya terdiri dari satu atau dua saja atau hutan homogen, 3). Pada musim penghujan, hutan musim akan tampak sangat menghijau, dengan daun-daunnya yang lebat. Pembahasan lengkapnya telah kita ulas pada artikel ini.

Apa Saja Manfaat Hutan Musim?

Sama dengan fungsi hutan lainnya, hutan musim memiliki beragam manfaat diantaranya yaitu 1) Mencegah terjadinya bencana alam, seperti longsor dan banjir, 2) Sebagian spesies tumbuhan di kawasan hutan musim merupakan spesies yang sangat kuat, karena mampu bertahan hidup pada musim kemarau sehingga dapat menahan air tanah di musim hujan dan kemarau, 3) Hutan musim menjadi penghasil sumber daya alam berupa hasil hutan kayu dan bukan kayu. Kita telah membahas manfaat lainnya pada artikel ini.

Penulis: Rifdah Qotrunnada

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Rawat Bumi LindungiHutan