Connect with us

Bisnis Lestari

Green Economy Adalah: Konsep dan Implikasinya dalam Pembangunan Berkelanjutan

Published

on

green economy adalah

Konsep pembangunan kini harus berdampingan dengan kelestarian dan keberlanjutan. Semua aspek mesti diperhatikan untuk mencapai kesejahteraan yang merata dan tentunya bertanggung jawab.

Maka dalam rangka mewujudkan pembangunan berkelanjutan, kita mesti mengadopsi model ekonomi yang hijau. Apa maksudnya? Simak penjelasan lengkap mengenai green economy atau ekonomi hijau!

Apa yang Dimaksud dengan Green Economy?

Ekonomi hijau atau green economy adalah model ekonomi yang bertujuan untuk mengurangi risiko lingkungan dan kelangkaan ekologi, sekaligus mencapai pembangunan berkelanjutan.

The United Nations Environment Program (UNEP) mendefinisikan ekonomi hijau sebagai mekanisme yang menghasilkan peningkatan kesejahteraan manusia sekaligus mengurangi risiko lingkungan dan kelangkaan sumber daya ekologi secara signifikan.

Sederhananya, konsep ini menekan pada produksi emisi karbon yang lebih rendah dan mengakomodisai semua kelompok sosial dengan baik. Tujuannya untuk mengurangi polusi dan emisi karbon dengan meningkatkan efisiensi sumber daya dan konsumsi energi.

Baca juga: Pentingnya Ekonomi Sirkular dan Implementasinya di Berbagai Negara

Green economy menjadi solusi inovatif untuk bersama-sama mengatasi ketidaksetaraan kesejahteraan masyarakat. Ini adalah suatu model/konsep ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan manusia dan aspek sosial, sambil secara efektif mengurangi risiko pencemaran lingkungan.

Dalam proses penerapannya, ekonomi hijau akan memperhatikan aspek keseimbangan 3P atau People, Profit, dan Planet. Artinya roda perekonomian semestinya tidak semata-mata hanya mengutamakan keuntungan tetapi juga memanusiakan manusia yang terlibat di sana serta mengutamakan kelestarian dan keberlanjutan lingkungan dalam prosesnya.

5 Prinsip-Prinsip Green Economy

Pada dasarnya tujuannya sederhana dan jelas, jalannya roda perekonomian semestinya memberikan kesejahteraan kepada semua orang dan lapisan tanpa harus melanggar batasan ekologis bumi.

1. Kesejahteraan

Sebuah bentuk ekonomi hijau harus menciptakan kesejahteraan yang sesungguhnya, berkelanjutan, dan bersama-sama melampaui kekayaan moneter semata guna memprioritaskan pembangunan manusia, kesehatan, kebahagiaan, pendidikan, dan kebersamaan.

2. Keadilan

Menekankan keadilan, kesetaraan, kekompakan masyarakat, keadilan sosial, dan dukungan terhadap hak asasi manusia terutama hak-hak minoritas yang terpinggirkan. Green economy menekankan transisi yang adil dan melayani kepentingan semua warga negara, termasuk generasi yang akan datang.

3. Planetary boundaries

Ekonomi hijau sadar betul bahwa semua keberhasilan manusia bergantung pada dunia alam yang sehat. Untuk itu, semua harus berjalan dalam fungsi dan batasan alam, serta melindungi keanekaragaman hayati, tanah, air, udara, dan model ekosistem lainnya.

Baca juga: Planetary Boundaries, Fakta bahwa Apa yang Manusia Lakukan Perlu Dibatasi demi Bumi yang Lestari

4. Efisiensi dan cukup

Green economy bersifat rendah karbon, beragam, dan bersirkulasi. Sebab, tantangan ekonomi terbesar kita adalah menciptakan kemakmuran dalam batas-batas planet dan menyelaraskan insentif ekonomi dengan biaya sebenarnya bagi masyarakat.

5. Tata kelola baik

Dalam prosesnya, green economy menuntut lembaga-lembaga yang mengutamakan akuntabilitas, metric yang relevan, pengetahuan lokal, dan nilai baik lainnya. Kehidupan sipil memberikan prioritas pada partisipasi publik, dialog sosial, persetujuan yang didasarkan pada informasi, transparansi, dan akuntabilitas.

Selain 5 prinsip di atas, UNDESA atau United Nations Department of Economic and Social Affairs dalam A Guidebook to Green Economy, membagi prinsip dalam masing-masing 3 fokus atau dimensi:

1. Ekonomi

  • Mengakui modal dan nilai-nilai alam
  • Menciptakan lapangan kerja yang layak dan ramah lingkungan
  • Diintegrasikan ke dalam model pembangunan dan pertumbuhan ekonomi
  • Mempromosikan efisiensi sumber daya dan energi
  • Menginternalisasikan eksternalitas

2. Lingkungan

  • Melindungi keanekaragaman hayati dan ekosistem
  • Berinvestasi dan melestarikan modal alam
  • Mengakui dan menghormati batas-batas planet dan batas ekologi
  • Memajukan tujuan kelestarian lingkungan internasional seperti SDGs

3. Sosial

  • Pengurangan kemiskinan, kesejahteraan, mata pencarian, perlindungan sosial dan akses terhadap layanan penting
  • Secara sosial inklusif, demokratis, partisipatif, akuntabel, transparan, dan stabil
  • Adil, adil, dan adil

Baca juga: Apa Itu Doughnut Economics dan 7 Prinsip Pelaksanannya

Manfaat Ekonomi Hijau

Bukan tanpa alasan konsep green economy diusulkan sebagai upaya menjaga keberlanjutan bumi. Lebih jauh, ia membawa banyak manfaat dari berbagai sisi:

1. Manfaat ekonomi

  • Mengurangi kemiskinan dan kesenjangan
  •  Peningkatan pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja
  • Peningkatan pelatihan dan keterampilan
  • Pengembangan pasar dan spesialisasi baru
  • Peningkatan produktivitas dan peningkatan komoditas serta hasil pertanian
  • Peningkatan keamanan energi
  • Peningkatan daya saing dan neraca perdagangan

2. Manfaat sosial

  • Mengurangi kemiskinan dan kesenjangan
  • Mengurangi kesenjangan sosial
  • Peningkatan lapangan kerja
  • Peningkatan pelatihan dan keterampilan
  • Pelayanan publik yang lebih baik
  • Peningkatan hasil kesehatan

3. Environmental benefit

  • Pengelolaan aset alam yang berkelanjutan dan sumber daya
  • Mengurangi gas rumah kaca dan emisi lainnya
  • Adaptasi yang lebih baik terhadap perubahan iklim dan ketahanan terhadap bencana alam
  • Peningkatan kualitas lingkungan

Penerapan Ekonomi Hijau di Indonesia

Penerapan ekonomi hijau di Indonesia mengusung konsep pengembangan rendah karbon. Ini dilakukan dengan proyek-proyek pengembangan yang bertujuan mengurangi emisi karbon agar memberikan dampak baik langsung pada ekonomi dan standar hidup masyarakat.

Kebijakan baru dalam green economy juga dapat ditemukan dalam penerapan pajak karbon. Di mana perusahaan dikenai pajak karena dampak negatifnya terhadap lingkungan. Meskipun kebijakan ini baik untuk lingkungan, tetapi bisa berdampak serius pada dunia bisnis karena mendorong perusahaan untuk menggunakan alat produksi yang ramah lingkungan meskipun lebih mahal.

Sementara itu, bentuk implementasi kebijakan yang pro green economy pada level internasional antara lain dalam bentuk (Sukarmi dan Qurbani: 2023):

  • Perjanjian perdagangan multilateral dan bilateral untuk jalur barang dan jasa yang berhubungan dengan lingkungan,
  • Bantuan internasional untuk mendukung penerapan green economy,
  • Aktivasi pasar karbon global,
  • Pengembangan pasar global untuk servis ekosistem
  • Pengembangan dan transfer teknologi yang ramah lingkungan, dan
  • Koordinasi internasional dalam implementasi paket stimulus green.

Baca juga: No Ribet, No Repot! Pengalaman Arkadia Works Kolaborasi Penanaman Bersama LindungiHutan

Komitmen LindungiHutan dalam Mendukung Konsep Green Economy

Tahukah Anda LindungiHutan telah menanam lebih dari 800 RIBU pohon di 45+ lokasi penanaman yang tersebar di Indonesia. Dalam prosesnya kami menggandeng ratusan kelompok masyarakat setempat dari proses hulu hingga hilir penanaman.

LindungiHutan berkomitmen untuk tidak hanya memberikan manfaat ekologis tetapi juga sosial dan ekonomi yang bisa dirasakan masyarakat setempat.

LindungiHutan Menanam Lebih dari 800 RIBU di 50 Lokasi Bersama 500+ Brand dan Perusahaan

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jalin kerja sama CSR CorporaTree