Connect with us

Mitra Hijau

PT Nichias Sunijaya Jalankan Program CSR Tanam 1.000 Mangrove di Tangerang

Published

on

PT Nichias Sunijaya ajak LindungiHutan jalankan program CSR lingkungan di Tangerang.

PT Nichias Sunijaya berdiri pada 22 Maret 1995 dan telah memiliki 3 pabrik produksi di Cikampek, Jawa Barat. Nichias CORPORATION sendiri didirikan di Jepang pada tahun 1896 sebagai pelopor di bidang isolasi termal kemasan dan bahan gasket.

Dalam menjalankan praktik bisnisnya, PT Nichias Sunijaya selalu mematuhi standar komunitas dan bekerja sama dengan komunitas yang dilayani. Perusahaan juga akan berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan.

Selain itu, PT Nichias Sunijaya senantiasa menjaga rasa saling percaya dan terus tumbuh bersama.

PT Nichias Sunijaya Inisiasi Program CSR ‘Give Back to The Earth for the Bright Future’ Bersama LindungiHutan

Direksi dan perwakilan management PT Nichias Sunijaya ikut menanam bibit mangrove.
Perwakilan PT Nichias Sunijaya ikut terlibat dalam kegiatan penanaman mangrove ‘Give Back to The Earth’ di muara sungai Cisadane (Dok: Business Development/LindungiHutan).

Sebagai bentuk komitmen perusahaan terhadap upaya-upaya pelestarian lingkungan dan CSR tahun 2022 PT Nichias Sunijaya menggandeng LindungiHutan mengadakan kampanye alam bertajuk ‘Give Back to The Earth for the Bright Future’. Melalui kampanye alam tersebut, PT Nichias Sunijaya sukses menanam 1.000 pohon mangrove di kawasan muara Cisadane, Desa Muara, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten pada 29 Juli 2022.

Aksi nyata PT Nichias Sunijaya untuk mau terlibat dalam program penghijauan Indonesia sudah sepatutnya kita apresiasi bersama. Selain menjadi kewajiban sebuah perusahaan untuk melaksanakan program CSR-nya, inisiasi kampanye alam ini diharapkan bisa menjadi inspirasi banyak pihak.

Dengan demikian, akan makin banyak pihak dan masyarakat yang ikut menjaga dan melestarikan alam. Mari wujudkan bumi yang hijau dan sehat kembali!

Baca juga: Kontribusi Happyfit Indonesia Lestarikan Ekosistem Mangrove di Kepulauan Seribu

Kondisi Ekologi Muara Sungai Cisadane di Kabupaten Tangerang

Tim LindungiHutan dan perwakilan PT Nichias Sunijaya mendengarkan penjelasan mitra penggerak.
Perwakilan tim LindungiHutan dan PT Nichias Sunijaya mendengarkan penjelasan mitra penggerak terkait fungsi dan manfaat mangrove untuk lingkungan dan masyarakat sekitar lokasi penanaman pohon (Dok: Business Development/LindungiHutan).

Desa Muara, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Banten adalah titik bermuaranya sungai Cisadane ke Laut Jawa. Daerah ini merupakan daerah pesisir dan memiliki beberapa pulau kecil hasil dari endapan sungai. Sejak dahulu, Muara Cisadane ditumbuhi tanaman-tanaman pesisir, termasuk mangrove.

Namun, beberapa orang mengubah daerah tersebut menjadi pertambakan. Hal tersebut menyebabkan rusaknya ekosistem mangrove dan menimbulkan abrasi. Belum lagi, keberadaan sampah juga menjadi hal yang perlu mendapat perhatian khusus.

Bermula dari sampah yang hanyut terbawa air sungai, sebuah daratan kecil yang tadinya kosong dan hanya dihuni tanaman mangrove kini berubah menjadi pulau sampah. Selama bertahun-tahun, sampah dari wilayah sekitar Sungai Cisadane, Tangerang tersangkut dan membentuk semacam pulau kecil.

Sampah-sampah tersebut kemudian menumpuk dan mengeras layaknya tanah. Kondisi ini makin diperparah mengingat tidak adanya upaya penanggulangan yang dilakukan. Walhasil muara sungai juga mengalami pendangkalan. Bahkan, ‘pulau sampah’ tersebut makin meluas lantaran adanya endapat sampah di dasar sungai dan laut hingga membuat tempat tersebut dapat dipijak.

Baca juga: Exacoat x LindungiHutan Menanam 3.500 Mangrove di Semarang, Jawa Tengah

Berkaca pada kondisi tersebut maka, PT Nichias Sunijaya bersama LindungiHutan mengadakan penanaman mangrove sebagai upaya restorasi dan konservasi lingkungan.

Selain itu, partisipasi kampanye alam di daerah muara sungai Cisadane turut mendukung pembangunan berkelanjutan (SDG’s) dengan:

  • Mencegah degradasi lahan akibat abrasi (SDG’S 15),
  • Mengurangi dampak banjir di pemukiman warga (SDG’S 15),
  • Meningkatkan area tutupan hijau (SDG’S 15),
  • Membantu pengurangan emisi karbon (SDG’S 13),
  • Meningkatkan perekonomian petani dan warga sekitar (SDG’S 1),
  • Menyediakan jam kerja bagi warga sekitar (SDG’S 8).

Mengapa PT Nichias Sunijaya dan LindungiHutan Menanam Mangrove?

Pohon bakau dipilih sebagai pohon yang ditanam lantaran menyimpan banyak manfaat. Seperti kita ketahui, keberadaan hutan mangrove bisa menjadi benteng alami yang melindungi kawasan pesisir. Untuk lebih lanjutnya, berikut manfaat hutan mangrove baik untuk lingkungan dan masyarakat setempat:

  • Menjaga garis pantai agar tetap stabil. Melindungi pantai dan sungai daerah erosi dan abrasi.
  • Menahan angin kencang dari laut,
  • Menahan proses penimbunan lumpur,
  • Menjaga wilayah penyangga dan menyaring air laut menjadi air tawar di daratan,
  • Mengolah limbah beracun, menghasilkan oksigen, dan menyerap karbon dioksida.

Semoga inisiasi penanaman PT Nichias Sunijaya bisa membawa kebaikan-kebaikan bagi lingkungan dan masyarakat setempat.

Baca juga: Pigeon Indonesia Lakukan Kampanye Penghijauan di Tangerang

Implementasi Program CSR Lingkungan yang Mudah dan Berkelanjutan Bersama LindungiHutan

PT Nichias Sunijaya merupakan salah satu mitra hijau yang mempercayakan implementasi program CSR dan bakti lingkungan bersama LindungiHutan. Selain menanam pohon, kami juga menjalin kerjasama dengan 30+ kelompok masyarakat peduli hutan di berbagai daerah.

Muhamad Iqbal adalah SEO content writer di LindungiHutan dengan fokus pada tulisan-tulisan lingkungan, kehutanan dan sosial.

Rawat Bumi LindungiHutan