Connect with us

Bisnis Lestari

5 Bentuk CSR (Corporate Social Responsibility) dan Langkah Memulainya!

Published

on

Bentuk CSR

CSR adalah konsep manajemen bisnis yang mendorong kepemimpinan eksekutif untuk berkontribusi pada tujuan-tujuan sosial, menekankan peningkatan pentingnya dalam tata kelola perusahaan. 

Mulai dari produsen hingga perusahaan teknologi, organisasi sedang mencari cara untuk bertanggung jawab atas dampak sosial dan lingkungan mereka. Jelajahi lebih lanjut untuk memahami berbagai bentuk CSR, dampaknya, dan strategi implementasi yang efektif. 

Apa yang Dimaksud dengan CSR?

Menurut laman United Nations Industrial Development Organization, Corporate Social Responsibility atau CSR adalah sebuah konsep manajemen di mana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dan lingkungan dalam operasi bisnis mereka dan interaksi dengan para pemangku kepentingan.

Program CSR yang berdampak adalah program yang secara nyata dan berkelanjutan memberikan manfaat positif bagi masyarakat dan lingkungan. Program ini tidak hanya memberikan bantuan sesaat, tetapi juga memberdayakan masyarakat dan menciptakan perubahan jangka panjang.

Baca juga: Laporan CSR, Panduan, Langkah-Langkah, Pembuatannya, dan Best Practice-nya

Bentuk-bentuk CSR

1. CSR Lingkungan

CSR terhadap lingkungan melibatkan komitmen organisasi terhadap keberlanjutan dan operasi yang ramah lingkungan, dengan mengutamakan praktik yang meminimalkan dampak lingkungan. Semakin banyak perusahaan yang memprioritaskan pengurangan jejak karbon, emisi gas rumah kaca, serta penggunaan sumber daya berkelanjutan. 

Selain berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan, perusahaan juga dapat mendorong karyawan untuk terlibat dalam aksi lingkungan. Contoh program CSR lingkungan meliputi penanaman mangrove, restorasi terumbu karang, pembersihan pantai, dan konservasi penyu di Indonesia.

2. CSR Pendidikan

Program CSR yang berfokus pada pendidikan bertujuan untuk meningkatkan tingkat pendidikan formal di komunitas. Bentuk program ini biasanya berupa beasiswa pendidikan yang mencakup jenjang dari sekolah menengah pertama hingga tingkat universitas. 

Program-program ini tidak hanya membantu individu yang berpartisipasi tetapi juga berkontribusi pada pembangunan sumber daya manusia yang lebih baik di masyarakat secara keseluruhan. 

3. CSR Kesehatan

Program CSR yang berfokus pada kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Program kesehatan ini berperan penting dalam mendukung kesejahteraan masyarakat, mencegah penyakit, dan meningkatkan kualitas hidup. 

Inisiatif jangka pendek dapat mencakup pemeriksaan kadar gula darah dan kolesterol serta konsultasi kesehatan singkat. Sementara itu, upaya jangka panjang mungkin melibatkan perbaikan sanitasi dan akses terhadap fasilitas kesehatan. 

4. CSR Sosial dan Kemanusiaan 

Perusahaan dapat menyumbangkan waktu atau uang mereka untuk berbagai tujuan, seperti memerangi kemiskinan, memberikan bantuan medis, atau membantu orang-orang yang terkena dampak bencana alam seperti badai dan banjir. 

Program-program ini tidak hanya memberikan bantuan langsung kepada individu dan komunitas yang membutuhkan, tetapi juga membantu memperkuat ikatan sosial dan meningkatkan reputasi perusahaan sebagai entitas yang peduli dan bertanggung jawab.

5. CSR Ekonomi

CSR Ekonomi mengacu pada kewajiban perusahaan untuk beroperasi dengan cara yang secara finansial berkelanjutan sambil juga berkontribusi pada kesejahteraan ekonomi komunitas dimana perusahaan beroperasi. 

Contoh-contoh CSR ekonomi meliputi investasi di komunitas lokal melalui inisiatif pengembangan ekonomi, mendukung bisnis kecil dan lokal dengan mengutamakan sumber produk dan layanan dari mereka, serta menyumbang kepada organisasi amal. 

Baca juga: 5+ Alternatif Kegiatan CSR yang Bermanfaat bagi Lingkungan

Langkah-langkah Memulai Program CSR

Berikut adalah langkah-langkah untuk memulai program CSR:

1. Analisis Kebutuhan dan Tantangan

Analisis kebutuhan dan tantangan merupakan langkah awal yang penting dalam program CSR. Perusahaan perlu memetakan isu sosial, lingkungan, dan ekonomi di sekitar perusahaan dengan menggunakan data internal dan eksternal. 

Selanjutnya, perusahaan perlu mengidentifikasi peluang untuk berkontribusi dan memberikan dampak positif yang signifikan dan berkelanjutan. 

Dalam melakukan analisis ini, perusahaan perlu mempertimbangkan visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan untuk memastikan program CSR selaras dengan identitas dan tujuan perusahaan.

2. Melibatkan Pemangku Kepentingan

Perusahaan perlu melibatkan karyawan, manajemen, komunitas lokal, dan organisasi terkait dalam proses perencanaan dan pelaksanaan program CSR.

Masukan dan saran dari para pemangku kepentingan ini sangat penting untuk memastikan program CSR dirancang dengan efektif dan relevan.

Selain itu, membangun hubungan dan kolaborasi dengan pemangku kepentingan juga penting untuk membantu dalam pelaksanaan dan keberhasilan program CSR.

Perusahaan perlu menjunjung tinggi prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam berkomunikasi dengan semua pihak yang terlibat.

3. Menyusun Strategi

Perusahaan perlu menetapkan tujuan dan sasaran program yang jelas, terukur, dan dapat dicapai (SMART). Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, and Time-bound)yang memastikan program dapat diukur dan dievaluasi.

Perusahaan perlu mengembangkan rencana aksi untuk menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, timeline pelaksanaan, anggaran yang diperlukan, dan sumber daya yang dibutuhkan.

Perusahaan perlu menetapkan indikator kinerja utama (KPI) untuk memantau kemajuan program. KPI ini akan digunakan untuk mengukur dampak program dan membuat penyesuaian yang diperlukan untuk meningkatkan efektivitasnya.

4. Implementasi dan Monitoring

Perusahaan perlu membentuk tim internal yang kompeten untuk mengelola dan melaksanakan program. Tim ini harus menjalin komunikasi yang efektif dengan semua pihak yang terlibat, termasuk pemangku kepentingan internal dan eksternal.

Monitoring dan evaluasi program CSR harus dilakukan secara berkala. Data dan informasi yang dikumpulkan melalui monitoring dan evaluasi ini akan digunakan untuk menilai efektivitas program dan membuat perbaikan yang diperlukan.

5. Pelaporan dan Transparansi

Perusahaan perlu secara rutin memantau dan mengevaluasi kemajuan program CSR menggunakan data kuantitatif dan kualitatif. Hasil monitoring dan evaluasi ini kemudian dituangkan dalam laporan CSR tahunan yang komprehensif. 

Laporan ini harus memuat informasi tentang tujuan, sasaran, kegiatan, hasil, dan dampak program. Laporan CSR ini kemudian dipublikasikan di website perusahaan, media sosial, dan platform komunikasi lainnya untuk menginformasikan kepada publik tentang program CSR perusahaan.

Contoh Bentuk CSR Lingkungan

PT Honda Trading Indonesia (HTI) menunjukkan komitmen terhadap pelestarian lingkungan dengan menginisiasi program penanaman mangrove di Desa Sukawali, Kabupaten Tangerang. Kolaborasi dengan LindungiHutan memungkinkan HTI untuk menanam 1.500 mangrove pada 27 Februari 2024, melibatkan Kelompok Tani Remaja Tanjung Burung sebagai mitra penggerak. 

Lokasi penanaman dipilih karena potensi mangrove yang besar, meskipun mengalami penurunan akibat alih fungsi lahan dan abrasi air laut. 

Penanaman mangrove ini diharapkan tidak hanya memperbaiki lingkungan, tetapi juga memberikan dampak ekonomi dan sosial positif bagi masyarakat setempat. 

Selain mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan, program ini juga bertujuan untuk mengurangi degradasi pantai, menjaga keseimbangan ekosistem laut, dan meningkatkan kualitas udara, sekaligus memenuhi berbagai target Sustainable Development Goals (SDGs), seperti mengurangi emisi karbon, mencegah degradasi lahan, dan meningkatkan area tutupan hijau.

Baca juga: CSR Berbasis Lingkungan Solusi Bisnis Berkelanjutan bagi Perusahaan

LindungiHutan Menanam Lebih Dari 800 RIBU Pohon di 50 Lokasi Penanaman Bersama 500+ Brand dan Perusahaan

FAQ

Bagaimana cara menerapkan etika bisnis dan tanggung jawab sosial dalam perusahaan?

Ciptakan kode etik, pedoman, dan budaya perusahaan yang menjunjung tinggi etika dan tanggung jawab sosial.

Apa itu implementasi etika bisnis dalam perusahaan?

Implementasi etika bisnis dalam perusahaan adalah penerapan prinsip-prinsip etika bisnis dalam kegiatan sehari-hari perusahaan.

Apa hubungan antara etika dan tanggung jawab sosial perusahaan?

Etika bisnis merupakan landasan bagi tanggung jawab sosial perusahaan. Perusahaan yang beretika akan menjalankan tanggung jawab sosialnya dengan baik.

Apa saja yang harus dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam menjalankan tanggung jawab sosial?

Merumuskan program CSR yang selaras dengan visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan.

Penulis: Fida Afra’ Effendi

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Rawat Bumi LindungiHutan