Connect with us

Bisnis Lestari

Pentingnya Inovasi Sosial Pada Program CSR Perusahaan

Published

on

Inovasi sosial CSR

Berdirinya suatu operasi bisnis mesti dibarengi dengan tanggung jawab lingkungan dan tanggung jawab sosial. Dengan begitu, pemenuhan tanggung jawab tersebut merupakan sesuatu yang wajib dilakukan oleh suatu perusahaan. Selain untuk mematuhi peraturan yang diberlakukan oleh pemerintah, juga turut menjaga lingkungan hidup dan menjalin hubungan positif dengan masyarakat umum.

Tanggung jawab lingkungan dapat dipenuhi dengan meraih Peringkat Emas pada sertifikasi Penilaian PROPER. Sementara tanggung jawab sosial dapat dilakukan dengan mengimplementasikan berbagai program sesuai konsep CSR (Corporate Social Responsibility). Upaya menunaikan masing-masing dari tanggung jawab tersebut haruslah ditunjang oleh dokumen inovasi sosial yang mumpuni.

Mengapa demikian? Apa keterkaitan antara inovasi sosial dengan PROPER? Dan kenapa CSR perusahaan memerlukan inovasi sosial? Berikut ulasannya di bawah ini.

Apa yang Dimaksud Dengan Inovasi Sosial?

Inovasi Sosial adalah kegiatan menghasilkan gagasan baru yang lebih efektif daripada solusi yang ada sebelumnya, demi menyelesaikan permasalahan atau kebutuhan sosial di masyarakat, mendorong perbaikan kapabilitas dan hubungan sosial, sekaligus pemanfaatan aset dan sumber daya yang lebih baik.

Inovasi Sosial hadir ketika terjadi masalah sosial dan masalah lingkungan yang disebabkan kegagalan pasar, atau saat diperlukan pemecah masalah perihal perubahan di dalam sistem sosial dan perubahan pada kelembagaan, atau juga tatkala muncul ketidakpuasan masyarakat mengenai penggunaan tata cara yang konvensional.

Baca juga: Panduan Meningkatkan Dampak Sosial Positif dalam Pelaksanaan CSR

Mengapa Inovasi Sosial Itu Diperlukan?

Inovasi Sosial merupakan kemampuan untuk menghasilkan dampak positif secara sosial yang ditandai dengan peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan, yang jauh lebih baik dari pendekatan tradisional. Inovasi Sosial menjadi ajang mengimplementasikan solusi mutakhir yang menyajikan konsep, proses, produk baru, atau perubahan pada organisasi.

Inovasi Sosial diharapkan menjawab permasalahan sosial, ekonomi, lingkungan, dan budaya yang dialami masyarakat, dengan menciptakan dampak sosial berupa produk dan layanan baru, proses yang lebih terarah, pasar baru, visi organisasi yang lebih baik, dan model bisnis baru.

Inovasi sosial
Infografis mengenai inovasi sosial oleh LindungiHutan

Karakteristik Inovasi Sosial

Berdasarkan penelitian dari Frank Moulaert, Diana MacCallum, dan Serena Vicari Haddock, Inovasi Sosial terdiri dari 5 karakteristik yang diantaranya:

1. Mengatasi Permasalahan Sosial

Tujuan dari Inovasi Sosial adalah untuk mengatasi permasalahan sosial yang terjadi di kalangan masyarakat. Permasalahan yang dimaksud tentunya bersifat sosial dan berhubungan erat dengan norma dan kelembagaan masyarakat, sehingga berikatan kuat dengan nilai-nilai sosial dan moral.

2. Menciptakan Hubungan Kelembagaan Baru

Inovasi Sosial tidak membedakan sarana dari ujung, melainkan memerlukan kebutuhan dan masalah yang melekat dalam hubungan sosial. Dengan demikian, haruslah melibatkan perubahan hubungan melalui adopsi praktik sosial baru, yakni pengaturan kelembagaan dan bentuk kolaborasi.

Pengembangan proses Inovasi Sosial membutuhkan sumber daya dari sendiri, atau dapat diperoleh melalui kemitraan strategis yang membantu.

3. Meningkatkan Kapasitas Masyarakat

Tujuan utama dari Inovasi Sosial adalah demi meningkatkan kuantitas dan kualitas kehidupan masyarakat sosial. Bahwa efek Inovasi Sosial mampu melampaui pemenuhan kebutuhan karena dapat meningkatkan kapasitas serta kesejahteraan masyarakat.

4. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Seperti yang telah disebutkan di atas, Inovasi Sosial bertujuan untuk meningkatkan kapasitas serta kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan dapat dicapai apabila kebutuhan dasar dari seorang individu seperti sandang, pangan, dan papan terpenuhi.

Juga ketika memiliki akses dari pelayanan dasar seperti air bersih, pendidikan, kesehatan, serta ke pekerjaan yang digaji dan kebutuhan kualitatif terpenuhi melalui lingkungan sehat dan aman sekaligus kemampuan untuk turut serta dalam proses pengambilan keputusan.

5. Keberlanjutan

Inovasi Sosial bertujuan meningkatkan peluang jangka panjang bagi individu dan komunitas, atau menghasilkan sarana yang lebih efisien, efektif dan berkelanjutan bagi masyarakat untuk menghadapi berbagai tantangan.

Baca juga: Pentingnya Menerapkan Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Kriteria Penilaian Inovasi Sosial

Berdasarkan Peraturan Menteri Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KHLK) Nomor 1 Tahun 2021, Inovasi Sosial memiliki 6 aspek penilaian dan total 15 kriteria, yang dijabarkan di bawah ini:

1. Kebaruan (5 Poin)

Kriteria pada aspek penilaian ini melihat bahwa apakah (1) Inovasi Sosial merupakan hal baru yang diterapkan atau dengan cara atau hal-hal baru di sektor terkait. Juga (2) apakah memiliki unsur orisinal dan unik atau tidak.

2. Unsur Core Competency (6 Poin)

Aspek penilaian ini menilai kriteria jika (3) Inovasi Sosial mentransfer pengetahuan atau keterampilan core competency, (4) dikembangkan berdasarkan hasil analisis interpretasi penilaian dampak daur hidup, dan (5) memiliki unsur sensitivitas serta daya responsif terhadap kondisi krisis di masyarakat akibat bencana.

3. Status Inovasi Sosial (9 Poin)

Merupakan aspek penilaian dengan kriteria (6) Keberlanjutan, (7) Scaling/Replikasi, dan (8) Perubahan Sistemik.

4. Efektifitas (Menggunakan SROI Sebagai Alat Ukur) (10 Poin)

Melalui SROI, aspek penilaian ini mengukur kriteria berupa (9) Efektifitas menyelesaikan masalah atau kebutuhan sosial, dan (10) Komponen Penyusun yang mencakup pengalaman, transparansi, kualitas, kompetensi, spesialisasi, dan reputasi.

5. Menjawab Kebutuhan Sosial; dan Meningkatkan Kapasitas Sosial (Menggunakan SROI Sebagai Alat Ukur) (20 Poin)

Pada aspek penilaian yang, kriteria yang di asesmen adalah (11) Dapat menyelesaikan kebutuhan atau permasalahan sosial, serta (12) meningkatkan kapasitas masyarakat untuk bertindak antara lain dengan menciptakan peran dan hubungan baru, mengembangkan aset dan kemampuan dan/atau menggunakan aset dan sumber daya dengan lebih baik. Lalu dengan menggunakan SROI, akan diukur kriteria (13) Komponen Laporan yang bermula dari Ruang lingkup dan identifikasi stakeholder, Pemetaan outcome dari setiap stakeholder, Penetapan indikator dan nilai dari setiap outcome, Fiksasi dampak, lalu Pelaporan SROI.

6. Penilaian Dewan Pertimbangan (50 Poin)

Kriteria pada aspek penilaian terakhir ini meliputi (14) Penilaian dewan pertimbangan Proper mengenai efektifitas inovasi sosial, kemampuan inovasi menjawab kebutuhan sosial dan kemampuan inovasi, serta (15) meningkatkan kapasitas sosial penilaian terhadap aspek penilaian efektifitas, menjawab kebutuhan sosial dan meningkatkan kapasitas sosial.

Baca juga: Panduan Program Penghijauan untuk CSR Perusahaan

Hubungan Antara Inovasi Sosial Dengan CSR, PROPER, dan SROI

Perusahaan yang ingin menunjukkan komitmennya terhadap pengelolaan lingkungan hidup, akan berupaya mendapatkan Peringkat Emas berdasarkan Penilaian PROPER. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka perusahaan membutuhkan dokumen Inovasi Sosial yang memuat program CSR unggulannya sebagai upaya mendapatkan peringkat tertinggi.

Pendekatan SROI dapat digunakan sebagai metode untuk memahami dan mengukur dampak atas nilai-sosial, ekonomi, dan lingkungan yang dihasilkan oleh program CSR dari dokumen Inovasi Sosial tersebut. Perhitungan SROI dilaksanakan sesuai dengan aspek penilaian 5 dengan kriteria 13 berdasarkan Permen KHLK Nomor 1 Tahun 2021. Oleh karena itu, dokumen Inovasi Sosial sangat diperlukan dalam CSR perusahaan untuk menunjang PROPER.

Menjalankan Program CSR Berdampak dan Berkelanjutan Bersama LindungiHutan?

LindungiHutan telah menanam lebih dari 700 RIBU pohon di 50 lokasi penanaman yang tersebar di Indonesia. Kami juga melibatkan kelompok masyarakat setempat dalam berbagai proses seperti penanaman, pengelolaan, hingga monitoring pohon. Kami ingin program CSR yang dijalankan benar-benar berdampak, tepat sasaran, dan tentunya berkelanjutan.

Penulis: Prabu Haryo Pamungkas

Rawat Bumi LindungiHutan