Connect with us

Emisi Karbon

10 Cara Praktis Mengurangi Sampah Makanan, Bisa Mulai Dari Diri Sendiri!

Published

on

Cara praktis tangani sampah makanan.

Sampah makanan sudah menjadi perbincangan di berbagai negara, Indonesia juga tidak terlepas dari isu tersebut. Berdasarkan data Kementan RI, 2019, tercatat Indonesia termasuk peringkat kedua penghasil food waste terbesar di dunia setelah Arab Saudi, dengan estimasi sebesar 300 kg limbah makanan per kapita setiap tahun.

Disadari atau tidak, tindakan membuang makanan ke tempat sampah dapat berkontribusi menyumbang kenaikan suhu bumi. Menurut IPCC (2007), timbunan limbah makanan di tempat pembuangan akhir akan terkonversi menjadi metana yang berpotensi pada pemanasan global 21 kali lebih besar dari CO2.

Bahaya sampah makanan.
Fakta bahaya sampah makanan.

Dampak sampah makanan juga menimbulkan bau menyengat dan tidak sedap. Hal ini disebabkan adanya kandungan amonia dan asam organik volatil lainnya di dalam limbah tersebut.

Contoh sampah makanan dapat mudah kita temukan, terutama saat selesai memasak dan menyantap hidangan. Sisa bahan-bahan masakan di dapur atau porsi makanan yang berlebih dapat menjadi limbah apabila kemudian dibuang begitu saja.

Penyebab sampah makanan tentu tak terlepas dari perilaku masyarakat, seperti terbiasa membuang makanan atau memang belum tahu saja cara mengatasi limbah tersebut lebih lanjut. Oleh karena itu, dibutuhkan pendekatan yang berwawasan lingkungan agar membantu mengurangi kehadiran sampah organiknya dewasa ini.

Pengelolaan sampah makanan di Indonesia telah tertuang secara tertulis ke dalam berbagai regulasi. Selain itu, imbauan untuk menggalakkan hidup minim sampah dan menghabiskan makanan juga gencar dilakukan oleh pemerintah.

Lantas, cara praktis apa saja yang dapat kita lakukan untuk meminimalisir sampah makanan? Berikut, 10 perilaku yang bisa kita terapkan untuk mengurangi limbah makanan mulai dari diri sendiri!

Baca juga: 5 Cara Mengurangi Emisi Karbon yang Bisa Kamu Lakukan

Bagaimana Cara Mengatasi Sampah Sisa Makanan?

1. Berpikir ulang sebelum membuang makanan

Semasa kecil mungkin di antara kita pernah diingatkan orang tua, agar tidak membuang-buang makanan supaya makanannya tidak menangis. Setelah dipikir kembali, ternyata nasihat tersebut punya tujuan agar kita bersyukur atas hidangan yang disediakan.

Sebab, banyak orang di luar sana yang belum tentu bisa makan sementara kita dengan mudahnya menyia-nyiakannya. Alasan lainnya karena dampak lingkungan yang ditimbulkan.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa timbunan limbah makanan dapat berkontribusi meningkatkan suhu bumi. Bau busuk yang keluar dari sampah organik tersebut juga dapat mengganggu indra penciuman.

Oleh karena itu, tindakan apapun yang dilakukan semestinya dipertimbangkan secara matang untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan. Begitu pula dengan keinginan untuk membuang sampah makanan, maka kita tetap harus ingat dampak dari setiap tindakan yang dilakukan.

2. Hindari belanja hanya karena kejar diskon

Salah satu kebiasaan yang perlahan harus diubah, yakni berbelanja sesuatu hanya karena mengejar diskon. Barang yang diincar, seperti halnya makanan bisa jadi belum tentu benar-benar dibutuhkan.

Dalam praktiknya, ketika melihat potongan harga keputusan kita untuk membeli sesuatu akan lebih menggunakan perasaan daripada logika. Sebab, kita akan merasa bahwa kesempatan membeli produk makanan dengan harga yang dibandrol murah merupakan kesempatan “emas”.

Alhasi, tanpa berpikir panjang kita membeli produk makanan yang ditawarkan. Dikhawatirkan, produk yang sudah dibeli akan menjadi sampah makanan karena hanya dibiarkan menumpuk hingga kedaluwarsa atau bahkan tidak tahu cara mengolahnya lebih lanjut.

3. Buat daftar belanja

Cara mengurangi limbah makanan yang perlu dilakukan berikutnya, yakni membuat daftar belanja. Usahakan untuk membuat daftar tersebut sebelum pergi ke pasar maupun pusat perbelanjaan lainnya. 

Dengan membuat daftar belanja maka kamu dapat memprioritaskan bahan-bahan makanan yang dibutuhkan dan menghindari pembelian makanan yang tidak perlu. Terutama membeli bahan makanan yang sudah kamu miliki di rumah. 

Pada akhirnya, membuat daftar belanja sangat efektif untuk mengurangi potensi limbah makanan yang dihasilkan. Sebab, saat berbelanja kita tidak tergoda untuk membeli barang lain yang sebenarnya tidak dibutuhkan.

4. Terapkan aturan FIFO

Pernah mendengar istilah FIFO? Istilah tersebut merupakan cara kita untuk mengatur tata letak makanan dengan lebih bijak. 

Kamu bisa terapkan aturan FIFO dengan cara menempatkan makanan yang baru dibeli di bagian belakang lemari es, sehingga bahan-bahan makanan yang sudah lama tersimpan dapat digunakan lebih dahulu.

Dengan menggunakan metode penataan yang tepat dapat membantu kamu melacak persediaan bahan makanan yang dimiliki. Jika masih tersedia maka tidak perlu membelinya, begitu sebaliknya. 

Selain itu, cara kamu meletakkan barang baru di belakang dan memindahkan barang lama ke depan juga dapat menghindari pembusukan makanan. Sebab, ada target untuk menghabiskan terlebih dahulu makanan lama sebelum beralih pada produk yang baru dibeli.

Cara atasi sampah makanan.
10 langkah atasi sampah makanan.

5. Bekukan sisa makanan

Cara mengurangi sampah makanan berikutnya, yakni dengan membekukan makanan. Sebab, upaya tersebut membuat produk awet sehingga mencegah terjadinya pembusukan.

Upaya membekukan makanan sangat efektif untuk memperpanjang masa simpan bahan makanan. Mulai dari aneka buah, sayur, daging, hingga beberapa hidangan olahan.

Tentunya, penyimpanan makanan di lemari es harus menyesuaikan jenis makanannya. Seperti halnya sayuran, pastikan menjaga suhu udara lemari es di bawah 5° C (41° F) untuk menjaga kesegaran makanan tersebut.

Menghindari menempatkan buah yang mengandung gas ke dalam kulkas juga harus diperhatikan, seperti apel, pisang, dan tomat karena mempercepat pembusukan. Sedmentara untuk daging mentah, kamu bisa tempatkan di wadah yang tertutup dan pisahkan dari makanan lain sebelum masuk ke lemari es.

6. Kreatif mengolah sisa makanan

Kreativitas mengolah sisa makanan juga menjadi kunci mengurangi limbah makanan di tempat pembuangan akhir. Dalam hal ini, jika menemui sisa sayuran yang sudah sedikit layu atau tidak segar tidak perlu langsung membuangnya. 

Sisa sayur masih dapat dikonsumsi dan tidak menjadi sampah, apabila kamu bisa mengolahnya lebih lanjut. Seperti, kamu bisa menambahkan sisa sayuran tersebut ke dalam sup maupun hidangan lainnya.

Bukan hanya sayur, ternyata banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengolah sisa bahan makanan lainnya menjadi hidangan lezat. Seperti, sisa nasi yang masih segar untuk diolah menjadi nasi goreng atau nasi uduk, sisa daging menjadi sate atau abon, dan banyak lagi. So be creative!

7. Sulap sisa makanan jadi pupuk kompos

Kalau sisa makanan tidak bisa lagi diolah lebih lanjut, mengolahnya menjadi pupuk kompos merupakan alternatif yang tepat. Sisa-sisa bahan makanan seperti ampas teh dan kopi dapat terurai sehingga bisa menjadi pupuk kompos untuk tanaman.

Memperhatikan sisa makanan yang akan dijadikan kompos juga menjadi catatan penting. Sebab, tidak semua bisa diolah menjadi kompos sehingga jangan lupa untuk memilahnya terlebih dahulu. 

Agar mempermudah pengumpulan sampah organik, kamu bisa meletakkan composting bag di halaman belakang dengan akses ke dapur yang mudah. Begitu selesai memotong sayur dan bahan-bahan lain, kamu bisa langsung memasukkannya dalam wadah yang sudah disediakan. 

8. Sulap sisa makanan jadi tanaman

Tahukah kamu, bahwa beberapa jenis sayuran dapat ditanam kembali? Kabar ini tentunya bisa dijadikan alternatif untuk mengurangi makanan sisa agar tidak terbuang.

Beberapa sayuran yang bisa ditanam kembali antara lain ada wortel, daun minat, kubis, seledri, dan daun bawang. Cara yang bisa dilakukan, yakni hanya perlu memangkas bagian bawah batang sayuran tersebut lalu letakkan di dalam mangkung.

Berikan air secukupnya hingga bagian bawah sayuran terendam. Tunggu selama beberapa hari dan ketika akar mulai muncul tanaman siap ditanam di tanah.

9. Sumbangkan makanan yang masih layak konsumsi

Cara mengurangi sampah makanan selanjutnya, yakni dengan menyumbangkan makanan yang masih layak konsumsi. Baik kepada orang yang membutuhkan atau kepada organisasi nirlaba yang bergerak dalam memerangi masalah limbah makanan.

Dalam praktiknya, kamu dapat menghubungi organisasi sosial atau panti asuhan terdekat untuk mengetahui apakah ada yang membutuhkan bantuan makanan. Jika terkonfirmasi ada maka kamu dapat menyalurkan makanan yang masih layak konsumsi kepada mereka. 

Berdonasi makanan adalah cara yang baik untuk membantu sesama serta mengurangi sampah makanan. Selain itu, tindakan tersebut juga merupakan cara efektif untuk memanfaatkan makanan yang masih layak secara optimal, sehingga tidak terbuang sia-sia.

10. Pilih porsi makanan sesuai kebutuhan

Mengetahui berapa porsi makanan yang dapat kamu habiskan, ternyata dapat membantu mengurangi sampah makanan. Sebab, hidangan yang dikonsumsi dapat dihabiskan sehingga tidak meninggalkan  sisa makanan.

Jika kamu sedang berada di restoran atau rumah makan yang mungkin menyediakan berbagai ukuran porsi makanan. Jangan lupa untuk memilih porsi hidangan yang tepat sesuai kebutuhan. 

Selain itu, apabila ada bahan makanan tertentu yang tidak kamu sukai, sampaikanlah pada pihak restoran atau rumah makan sebelum melakukan pemesanan. Upaya tersebut dilakukan lagi-lagi untuk menghindari terjadinya limbah makanan. 

Baca juga: 5 Kalkulator Jejak Karbon yang Bisa Kamu Coba

Gambar kalkulator jejak karbon.

Berapa Jejak Karbon yang Kamu Hasilkan dari Sampah Makanan?

Penasaran berapa jejak karbon yang kamu hasilkan? Coba dulu kalkulator jejak karbon Imbangi! kamu bisa menghitung besar emisi karbon dari penggunaan kendaraan, listrik, dan peralatan elektronik lainnya.

Penulis: Yemita Gea

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Rawat Bumi LindungiHutan