Connect with us

Hutanpedia

8 Cara Menanam Mangrove Dengan Benar

Published

on

Tutorial menanam mangrove

Hutan mangrove adalah sebuah ekosistem pepohonan tropis yang tumbuh di area sepanjang garis kawasan pantai pesisir yang menahan terpaan pasang surut air laut secara terus-menerus.

Keberadaan hutan mangrove sangat penting bagi kelangsungan lingkungan dan makhluk hidup di sekitarnya. Maraknya kerusakan hutan mangrove akibat alih fungsi lahan atau hancurnya ekosistem dampak dari limbah dan sampah yang bertebaran tentunya tidak bisa disepelekan.

Kegiatan penanaman mangrove adalah solusi untuk menanggulangi ancaman tersebut. Tujuan penanaman mangrove adalah untuk mencegah abrasi dan sedimen terjadi, merawat hunian biota laut, serta melestarikan hutan mangrove yang ternyata efektif menyerap dan menyimpan emisi karbon.

Cara menanam mangrove mungkin sekilas terlihat mudah, tetapi nyatanya memerlukan perencanaan untuk mencapai hasil maksimal di lapangan.

Menurut Henky Irawan (2014), proses menanam mangrove harus dilakukan secara matang, agar hasil yang diinginkan bisa tepat untuk didapatkan. Nah, berikut ini cara menanam mangrove yang dapat Anda ikuti langkah-langkahnya!

1. Pemilihan Lokasi Lahan Penanaman

Lokasi penanaman pohon mangrove dapat dilakukan dan dipilih berdasarkan tujuan yang ingin dicapai. Beberapa tujuan penanaman pohon mangrove di antaranya sebagai penahan sedimen, penguat pematang, penanaman tambak Silvofishery, pemulihan lahan hutan mangrove, atau sebagai rekonstruksi lahan untuk konservasi.

Lokasi penanaman mangrove
Lokasi penanaman mangrove LindugiHutan di pesisir Tambakrejo Semarang

Baca juga: 10+ Manfaat Hutan Mangrove untuk Lingkungan dan Masyarakat

2. Pemetaan Lahan untuk Ditanam

Sebelum dilaksanakan penanaman mangrove, haruslah terlebih dahulu dilakukan pemetaan lahan dengan cara survey secara langsung melalui pengumpulan data berupa waktu pasang surut, jarak surut terendah, jenis sedimen, dan perizinan serta sosialisasi ke masyarakat sekitar.

Selain itu juga bisa dikombinasikan dengan pemetaan secara jauh melalui software seperti Google Map yang memungkinkan untuk melihat lokasi lahan dari atas dan memperkirakan luasnya.

Data yang diperoleh dari pemetaan tersebut akan mempermudah dalam menentukan pola tanam, jarak tanam, penempatan titik patok penanaman mangrove, serta pengelolaan penanaman benih pohon mangrove di lapangan nantinya.

3. Pola Penanaman Benih

Penanaman benih mangrove dapat dilakukan dengan pola penanaman tunggal dengan satu titik patok penanaman hanya diletakkan satu benih mangrove, biasanya hal ini dilakukan untuk penanaman yang rapat.

Gambar bibit mangrove
Gambar benih mangrove

Pola lainnya adalah pola penanaman bertumpuk dengan satu titik patok penanaman lebih dari satu benih mangrove yang ditanam, hal ini biasanya dilakukan pada penanaman yang jarak tanamnya lebar sekitar 4 meter dengan tujuan konservasi atau restorasi lahan.

Gambar bibit mangrove
Bibit mangrove yang siap ditanam

4. Pembuatan Titik Patok Penanaman Benih

Titik patok merupakan langkah yang sangat penting untuk dibuat karena akan memudahkan dan sebagai panduan bagi anggota atau peserta kegiatan nantinya untuk menanam benih dan benih juga akan tertata dengan rapi.

5. Penentuan Jarak Tanam

Jarak tanam dalam proses penanaman mangrove dapat dibedakan tergantung tujuan, di antaranya sebagai berikut:

  • Sebagai penahan sedimen: Jarak tanam biasanya antara 50 cm hingga 1 m dengan kerapatan ini, maka pohon mangrove akan tumbuh berdempetan sehingga dapat mencegah abrasi dan menahan sedimen di lokasi tersebut.
  •  Sebagai penguat pematang: Jarak tanam biasanya antara 50 cm hingga 1 m agar pohon mangrove yang tumbuh dapat menahan tanah pematang agar tidak mudah longsor atau terkikis air.
  •  Sebagai tambak silvofishery: Jarak tanam biasanya antara 1 m hingga 2 m di atur sesuai dengan pola di dalam tambak agar tidak mengganggu proses pemanenan nantinya. Pohon mangrove berperan dalam penyerapan nutrien di dasar tambak, tempat berlindung organisme yang dibudidayakan, serta dapat menekan keberadaan mikroba pengganggu karena daun mangrove yang gugur ke dasar tambak mengandung zat antimikroba yang akan terlarut dalam air tambak nantinya.
  • Sebagai rekonstruksi lahan mangrove: Jarak tanam dalam penanaman antar-titik tanam berjarak 2 m hingga 4 m. Jarak tanam ini dilakukan agar pohon mangrove dapat tumbuh dengan baik dan bertahan dalam waktu yang lama untuk kemudian menghasilkan benih lagi secara alami yang akan tumbuh di lokasi tersebut di masa yang akan datang.

6. Penanganan Benih Sebelum Ditanam

Sebelum melakukan penanaman di lokasi, benih harus disesuaikan dengan iklim, lingkungan, dan kondisi melalui cara menyiram atau merendam benih di perairan lokasi tempat penanaman nantinya. Tujuannya agar benih bisa beradaptasi dengan baik saat ditanam.

7. Teknik Penanaman Benih

Penanaman benih dilakukan dengan cara menggali lubang sedikit lebih lebar dari ukuran polybag benih dan kedalamannya dapat menutupi hingga batang benih setidaknya terbenam hingga 5 cm.

Cara menanam mangrove

Untuk sedimen lumpur dan lumpur berpasir, sebaiknya plastik polybag benih harus dilepas agar akar dapat tumbuh dengan baik dan dapat beradaptasi dengan kondisi di alam.

Selain itu, supaya pangkal batang serta akar tidak busuk karena terlalu lembap oleh air yang terperangkap dalam polybag.

Untuk sedimen pasir plastik polybag biasanya tidak dilepas karena sifat pasir yang poros dan agar akar masih lembap oleh air yang terperangkap dalam polybag.

Gambar menanam mangrove
Cara menanam mangrove dan menggunakan ajir

Penanaman mangrove dikatakan berhasil apabila pohon mangrove menunjukkan daun-daun yang tampak hijau segar dan adanya pertumbuhan pucuk daun baru. Sebaliknya, penanaman mangrove dikatakan gagal apabila mangrove yang ditanam mati, ditunjukkan oleh daun dan batang yang mengering, menguning, sebagian layu, dan tidak adanya pertumbuhan pucuk baru.

8. Manajemen dalam Penanaman Benih

Pengaturan sistem manajemen yang baik dapat mempermudah pekerjaan di lapangan dan mengoptimalkan waktu penanaman. Oleh karena itu, pengelolaan pada saat pelaksanaan kegiatan menanam mangrove dipisah menjadi kelompok yang terdiri dari tim penanganan benih, tim penanda patok titik tanam, tim pembawa benih ke titik penanaman, tim penanam benih, dan tim evaluasi.

Baca juga: 5 Rekomendasi Lokasi Menanam Mangrove

Ayo Menanam Mangrove Bersama LindungiHutan

LindungiHutan adalah sarana yang tepat untuk membersamai perusahaan Anda dalam melakukan kegiatan menanam mangrove. Kami berkomitmen untuk mengutamakan keberhasilan program penanaman mangrove yang bermanfaat dan sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.

Monitoring pohon mangrove
Proses monitoring pohon dilakukan secara berkala oleh LindungiHutan di lokasi penanaman mangrove

Untuk itu, kami melibatkan kelompok petani setempat dalam penyediaan bibit, penanaman, hingga monitoring. Kami ingin pohon yang ditanam terpantau dengan baik pertumbuhannya sehingga bisa memberikan manfaat sebagaimana mestinya nanti.

LindungiHutan hingga saat ini telah menanam lebih dari 700 RIBU pohon di 45+ lokasi penanaman yang tersebar di Indonesia.

Penulis: Prabu Haryo Pamungkas

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Survey LindungiHutan