Connect with us

Kegiatan

Kompak! Melalui Forum 27-an Organisasi Konservasi dan Restorasi di Indonesia Siap Mewujudkan Perlindungan Hutan Berkelanjutan (2022)

Published

on

Kompak! Melalui Forum 27-an Organisasi Konservasi dan Restorasi di Indonesia Siap Mewujudkan Perlindungan Hutan Berkelanjutan (2022).

Majalengka, 27 Juli 2022. Berkolaborasi dengan empat organisasi lainnya yakni Hutan Itu Indonesia, Yayasan Pilar Tunas Nusa Lestari, Development Dialogue Asia, dan Restor, Forum 27-an yang biasa diselenggarakan setiap bulannya oleh Jatiwangi art Factory kali ini mengambil tema berbeda dari sebelumnya. Tema kali ini adalah ‘Gandeng Tangan Jaga Hutan Indonesia.’ Dengan mengumpulkan organisasi restorasi dan konservasi hutan di Indonesia, kegiatan berlangsung secara hybrid dengan kegiatan offline bertempat di Jebor Hall, Jatiwangi art Factory dan secara daring melalui Zoom.

Christian Natalie, Manajer Program Hutan Itu Indonesia, dalam paparannya menyebutkan, “Lewat lingkar diskusi Forum 27-an ini diharapkan masing-masing organisasi yang turut serta dapat menjadi jembatan satu sama lain dalam memberikan peranan yang berkelanjutan untuk pergerakan membangun partisipasi publik yang masif bagi perlindungan hutan Indonesia.” 

Baca juga: FIM PII Jateng Glear Workshop dan Tanam 750 Mangrove di Semarang

Foto bersama saat kunjungan ke lahan Perhuta, hutan kolektif yang digagas oleh Jatiwangi art Factory di Majalengka
Foto bersama saat kunjungan ke lahan Perhutana, hutan kolektif yang digagas oleh Jatiwangi art Factory di Majalengka

Forum 27-an sebagai Upaya untuk Menggenjot Inisiatif Publik terhadap Perlindungan Ekosistem Hutan

Tujuan lingkar diskusi Forum 27-an untuk mendokumentasikan praktik konservasi dan restorasi hutan berbasis partisipasi publik, sekaligus mempererat inisiatif yang sudah ada dalam perlindungan ekosistem hutan yang telah dilakukan masing-masing organisasi yang terlibat dengan berbagai skema yang dimilikinya. Seperti Perhutana (Perusahaan Hutan Tanaraya), inisiasi yang dibangun oleh Jatiwangi art Factory sebagai salah satu contoh langkah kolektif partisipasi publik menumbuhkan hutan baru seluas 8 hektar di kawasan Jatiwangi. Inisiasi ini tak lain berangkat dari kekhawatiran arus industrialisasi di kawasan wilayah Majalengka sekitarnya.

Ramalis Sobandi, Ketua Yayasan Pilar Tunas Nusa Lestari, menambahkan, “Bagi kami ini adalah satu pengalaman baru dan berharga, sebagai organisasi yang berbasis penelitian perkotaan dan urbanisasi yang tidak memiliki latar belakang kehutanan mengambil peran sebagai jembatan yang menghubungkan aktor akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah dan media untuk sama-sama mengembangkan inovasi yang menjawab keresahan akibat kecepatan urbanisasi yang dirasakan kurang adil dan belum memberikan ruang untuk kelestarian,”

“Perhutana sebagai contoh yang kami anggap sebagai suatu gerakan gotong royong yang berkeadilan dan mengusung kepentingan bersama untuk menjaga kelestarian bagi alam dan manusia.” tutup Ramalis.

Sebagai informasi, Forum 27-an diikuti oleh lebih dari 20 organisasi konservasi dan restorasi di Indonesia. Forum 27-an ini bisa menjadi ajang dalam mentransfer pengetahuan serta peranan yang sudah dilakukan oleh masing-masing lembaga dalam memperkuat metode praktik restorasi dan konservasi yang dimiliki oleh masing-masing organisasi, sehingga tujuan utama perlindungan hutan di Indonesia dapat dilakukan secara gotong royong dan berkelanjutan.  

Diskusi lingkar forum 27-an di ruangan sinematografi Jebor Hall, Jatiwangi art Factory
Diskusi lingkar forum 27-an di ruangan sinematografi Jebor Hall, Jatiwangi art Factory

Local Lead RESTOR, Annisa Satwika, mengatakan, “RESTOR dapat menjadi jembatan (hub) bagi organisasi, pemerintah, maupun gerakan masyarakat dalam menunjukkan usaha atau aksi yang sudah dilakukan yang berhubungan dengan restorasi alam seperti penanaman, dan konservasi hutan, dan melalui momen diskusi Forum 27-an ini diharapkan bisa membangun sinergisitas bersama antarorganisasi karena aksi restorasi maupun perlindungan hutan lebih baik dilakukan secara gotong royong.”

Selain diskusi, Forum 27-an juga menghadirkan pameran inovasi penjagaan hutan secara daring yang dapat diakses melalui http://bit.ly/pameranadopsihutan, diikuti oleh 13 organisasi, yakni Bappeda Jabar, Carbon Ethics, Forum Konservasi Leuser, Hutan itu Indonesia, KKI Warsi, Lindungi Hutan, Perhutana, Restor, Rimba Raya, Trees4Trees, WeCare, WRI Indonesia, dan Yayasan ASRI.

Baca juga: Webinar Relawan Ke-1: Penanaman Mangrove untuk Mitigasi Perubahan Iklim

Bagi Indonesia, Perhutana dan langkah kali ini menjadi catatan penting bergeraknya para pihak untuk mencoba membangun hutan kolektif yang sekaligus menjawab tantangan yang bersifat lokal contohnya ketahanan pangan, regional yaitu keseimbangan antara pengembangan metropolitan segitiga rebana  lalu pengembangan Majalengka yang berbasis desa serta dilakukannya pengumpulan data, metode, dan pengetahuan untuk menumbuhkan, serta  menjaga hutan yang telah berlangsung di Indonesia. Tahap berikutnya adalah mendukung Perhutana untuk kepastian, legalitas dan dukungan perencanaan Perhutana, serta menguatkan jejaring yang lebih luas untuk perwujudannya.

Tentang Hutan Itu Indonesia

Hutan Itu Indonesia (HII) adalah gerakan terbuka yang percaya pada kekuatan pesan positif untuk menumbuhkan rasa cinta kepada hutan Indonesia melalui cara yang unik, menyenangkan dan dilakukan secara kolaboratif. Berdiri sejak 22 April 2016 di Jakarta, HII memiliki misi untuk meningkatkan kesadaran publik, khususnya anak muda Indonesia di perkotaan yang tinggal jauh dari hutan, tentang kekayaan hutan Indonesia, dan berkontribusi dalam upaya menjaga hutan. Informasi lebih lanjut bisa mengunjungi https://hutanitu.id/.

Tentang LindungiHutan

LindungiHutan adalah platform penggalangan dana dan kerja sama untuk konservasi hutan Indonesia. Hingga saat ini, LindungiHutan terus berkontribusi terhadap kelestarian hutan dengan aktif melakukan kegiatan yang mencakup penggalangan dana untuk hutan, aktivitas penghijauan, kolaborasi dengan mitra, UMKM, dan perusahaan dalam acara penanaman pohon, pemberdayaan Penggerak atau mitra penghijauan lapangan di berbagai daerah, serta edukasi masyarakat terkait hutan dan alam.

Mulai langkah pertamamu untuk Menghijaukan Indonesia

Ratusan mitra bisnis dan perusahaan, puluhan ribu pengguna, dan puluhan mitra petani, serta masyarakat sekitar hutan percaya dengan LindungiHutan sebagai salah satu solusi untuk kegiatan penghijauan di berbagai daerah. Maulai ambil langkahmu hanya dengan RP10 RIBU/POHON bersama kami!

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Rawat Bumi LindungiHutan