Connect with us

Wilayah

Hutan Kota Munjul Jakarta Timur: Menjaga Tetap Lestari dan Asri

Published

on

Gambar Hutan Kota Munjul.

Ruang Terbuka Hijau atau RTH di provinsi DKI Jakarta memang sangat penting keberadaannya. Selain sebagai pusat kerindangan di tengah banyaknya bangunan, RTH juga dapat menghasilkan cukup banyak oksigen hasil dari penyerapan karbon dan emisi gas lainnya. Salah satu RTH yang ada di Jakarta yaitu Hutan Kota Munjul.

Secara keseluruhan, total luas hutan kota yang tersebar di DKI jakarta per tahun 2019 menjadi 185,54 ha. Dalam kurun waktu 4 tahun, hutan kota Jakarta mengalami peningkatan luas sebanyak 32,78 ha. Semula luas hutan kota Jakarta 149,76 ha di tahun 2015. Dengan luas wilayah DKI Jakarta yakni 66,233 ha, maka dapat dikatakan bahwa selama 4 tahun, hutan kota DKI Jakarta mengalami peningkatan 8,195 ha pertahun dengan sebaran yang terdapat di beberapa wilayah.  

Jalan-Jalan di Hutan Kota Munjul, Jakarta Timur

Hutan Kota Munjul merupakan salah satu hutan kota di bawah naungan Pemprov DKI Jakarta yang berada di Kecamatan Cipayung Kota Jakarta Timur. Hutan Kota Munjul memiliki fungsi utama sebagai hutan kota konservasi dan juga berfungsi sebagai kawasan resapan air.

Hutan Kota Munjul dilengkapi dengan fasilitas jogging track, toilet, hingga gazebo sebagai tempat peristirahatan ketika pengunjung lelah menjelajahi hutan. Ada pula danau yang cukup luas dapat menjadi destinasi pengunjung ketika berkunjung ke Hutan Kota Munjul.

Tak hanya lengkap secara fasilitas, hutan kota ini juga menjadi tempat penanaman benih-benih pohon yang nantinya bisa ditanam untuk hutan kota lainnya. Hal lain yang menarik dari Hutan Kota Munjul yaitu terdapatnya area baru Hutan Kota Bambu.

Baca juga: Desa Sukawali Kabupaten Tangerang, Kampung Bahari Nusantara dan Kondisi Mangrove

Di dalam Hutan Kota Bambu, pengunjung dapat menemukan 16 jenis pohon bambu yang dilestarikan oleh kelompok tani setempat. Fungsi pohon bambu tersebut sebagai penahan erosi guna mencegah bahaya kebanjiran.

Kenalan dengan Pohon Eboni dan Berbagai Manfaatnya

Selain pohon bambu, jenis eboni cukup banyak ditemukan di Hutan Kota Munjul. Eboni atau Diospyros celebica merupakan salah satu jenis tumbuhan endemik dari Pulau Sulawesi dan dilindungi oleh pemerintah Indonesia. Berdasarkan status konservasi IUCN, tumbuhan ini tergolong dalam kategori VU (vulnerable) dengan kata lain menghadapi risiko kepunahan.

Pohon eboni memiliki ciri corak kayu yang indah tersusun dalam strip hitam dan merah kecokelatan. Memiliki tinggi mencapai 40 meter dengan diameter 117 cm. Posturnya yang besar sangat cocok menjadi pohon peneduh di RTH/hutan kota.

Bukan hanya itu, berdasarkan penelitian, daun eboni mempunyai kandungan flavonoid dan triterpenoid pentacyclic. Dua senyawa tersebut mempunyai sifat antimikroba yang bisa menghambat adanya pertumbuhan mikroba bahkan menutup dan membunuh bakteri.

Bagian kulit kayunya terdapat antihyperglycemic yang dipakai untuk mengobati diabetes mellitus, kencing manis, mengurangi kadar glukosa, dan lain-lain. Ada juga zat anti karsinogen pada ekstrak kayu hitam yang mempunyai khasiat anti kanker dan senyawa zat aktif antioksidan yang bisa meningkatkan kinerja otak, menstabilkan tekanan darah, menyembuhkan penyakit jantung, dan lain-lain.

Kayu pohon ini juga dapat dimanfaatkan sebagai perabotan rumah tangga atau pembuatan furniture. Selain itu, tumbuhan ini mampu menyerap air dalam jumlah yang besar.

Baca juga: Gunung Andong di Magelang: Menikmati Indahnya Berbagai Gunung di Jawa dan Hamparan Hutan Pinus

Hutan Kota dan Peranannya dalam Menyerap Karbon

Provinsi seperti DKI Jakarta dengan segala riuh aktivitas, mobilitas, dan laju pembangunan yang dilakukan menjadikan kelestarian lingkungan sebagai satu hal yang perlu diperhatikan. Sebab, keberadaan Ruang Terbuka Hijau atau RTH seperti hutan kota, faktanya punya peran penting dalam menyerap emisi.

Di perkotaan, simpanan karbon terbesar terdapat pada hutan kota dan RTH. Hutan kota dan RTH yang didominasi oleh pepohonan memiliki kemampuan menyimpan karbon yang tinggi, hampir sama dengan lahan hutan.

Adapun, urutan simpanan karbon terbesar adalah hutan kota, Jalur Hijau Jalan, dan jalur hijau sungai. Kendati demikian, simpanan karbon di perkotaan sangat dipengaruhi oleh manajemen pengelolaannya.

Oleh sebab itu, LindungiHutan bersama pihak-pihak terkait mengajak Kamu untuk ikut menjaga kelestarian Hutan Kota Munjul Jakarta Timur. Bagaimanapun juga, hutan kota yang lestari dan terjaga tentu akan membawa dampak baik bagi lingkungan maupun makhluk hidup yang ada.

Kamu bisa ikut berkontribusi bersama LindungiHutan dengan berdonasi pohon ataupun menginisiasi Kampanye Alam melalui www.lindungihutan.com. Sebagaimana yang kami percayai, kita bisa #BersamaMenghijaukanIndonesia!

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Rawat Bumi LindungiHutan