Connect with us

Hutanpedia

Pohon Kayu Manis, Kenali Habitat dan Budidayanya

Published

on

Simak ulasan tentan pohon kayu manis.

Kayu manis merupakan rempah berupa kulit kayu, yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk bahan masakan. Selain menambah cita rasa, rempah tersebut juga terkenal memiliki khasiat. 

Kandungan gizi dari kayu manis diyakini berkhasiat bagi tubuh manusia. Mulai dari mengobati infeksi saluran pernapasan, meningkatkan sirkulasi darah, mencegah penyakit jantung, meningkatkan fungsi otak, hingga mengontrol gula darah.

Sebagian besar kandungan gizi dari kayu manis disusun oleh senyawa sinamaldehid (sekitar 65-75%) dan eugenol (sekitar 5-10% ). Senyawa tersebut menyebar di bagian kulit batang dan daun dari pohon kayu manis.

Diprediksi, permintaan kayu manis pada masa depan akan meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk. Apalagi, makin banyaknya masyarakat yang tahu kandungan gizi dalam rempah tersebut, semakin banyak pula yang kemudian membudidayakannya. 

Seperti Apa Pohon Kayu Manis?

Gambar pohon kayu manis.
Gambar pohon kayu manis.

Pohon kayu manis memiliki batang dengan diameter 125 cm. Tekstur dari batangnya halus dan memiliki cabang. 

Tanaman tersebut memiliki ketinggian bervariasi tergantung dari jenis kayu manisnya. Seperti, Cinnamomum zeylanicum, kayu manis yang berasal dari Sri Lanka ini memiliki tinggi mencapai 5-6 m. Sementara, Cinnamomum burmannii yang banyak tumbuh di Indonesia bisa mencapai ketinggian batang hingga 15 m. 

Bagian yang paling sering digunakan dari pohon kayu manis adalah bagian kulit batangnya. Penampakan dari kulit batang kayu manis umumnya berwarna cokelat hingga cokelat kekuning-kuningan.

Kulit pohon kayu manis.
Kulit batang pohon kayu manis.

Karakteristik dari daun kayu manis sendiri dapat dikenali dari bentuknya yang menyerupai bulat telur, dengan panjang daun 4-14 cm dan lebar 1,5-6 cm. Daun dari pohon tersebut juga memiliki warna hijau keunguan. 

Bunga kayu manis termasuk bunga sempurna karena berkelamin dua, dengan warna kelopak kuning pucat. Ukuran sangat kecil, kelopak bunganya berjumlah 6 helai, dan memiliki panjang tangkai bunga bisa mencapai 12 cm.

Baca juga: Pohon Leci, Cita Rasa Buah Manis dan Menyegarkan

Ambil Peran Nyatamu #BersamaMenghijaukanIndonesia! Mulai dari:

Rp 10.000 .00

Menanam Pohon Bersama LindungiHutan kini bisa jadi lebih murah, mudah, dan transparan!

Pohon Kayu Manis Tumbuh Di mana?

Tanaman kayu manis idealnya tumbuh pada di yang lembap, dengan curah hujan 2.000-2.540 mm per tahun. Jenis tanah yang sesuai untuk pertumbuhan rempah tersebut juga kaya akan organik dan mudah menyerap air.

Penanaman kayu manis di dataran rendah memang mengalami pertumbuhan lebih cepat, tetapi produksi kulitnya kurang tebal dan rasanya kurang enak. Sehingga, rempah tersebut ideal ditanam di dataran tinggi dengan ketinggian 500-1.500 m dpl.

Sejarah kayu manis sendiri diketahui, menjadi salah satu rempah tertua yang digunakan manusia. Konon, rempah tersebut digunakan oleh bangsa Mesir sebagai bumbu masakan sekitar 5000 tahun yang lalu. Versi lain menyebutkan impor kayu manis berasal dari daerah Cina. Kendati demikian, saat ini tanaman tersebut dapat dijumpai hampir di seluruh wilayah Indonesia. 

Dari 250 genus kayu manis (Cinnamomum sp.) yang dikenal di dunia, 12 di antaranya terdapat di Indonesia. Salah satu yang paling menonjol di pasaran, yakni berjenis Cinnamomum burmannii.
Di Indonesia, Cinnamomum burmannii juga dikenal sebagai Padang cassia atau Korintje. Tanaman ini banyak ditemukan di Sumatera Barat, Sumatera Utara, Jambi, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Maluku. Jenis kayu manis ini memiliki kandungan minyak atsiri paling rendah sehingga harganya lebih murah.

Bagaimana Cara Menanam Pohon Kayu Manis?

Cara membudidayakan pohon kayu manis.
Simak cara menanam pohon kayu manis di bawah ini!

Tanaman kayu manis sudah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia, salah satunya sebagai produk penambah cita rasa makanan. Tanaman tersebut juga dikenal tumbuh baik di dataran tinggi, dengan jenis tanah kaya akan organik dan mudah menyerap air.

Produk kayu manis yang berkualitas dapat diperoleh melalui penanaman yang optimal. Kegiatan penanaman tersebut meliputi pemilihan bibit pohon kayu manis, persiapan lahan, penanaman, pemupukan, penyiangan, dan penjarangan.

Guna mendapatkan bibit pohon yang unggul, pilihlah pohon kayu manis yang telah berumur lebih dari 10 tahun. Selain itu, pohon induk yang memiliki kualitas kulit batang yang baik juga menjadi pertimbangan.

Baca juga: Kenalan dengan Cengkeh, Rempah Asli Primadona Nusantara

Sebelum melakukan penanaman bibit pohon kayu manis, lahan harus bersih dari semak dan gulma. Sisa perakarannya dibersihkan, lalu lahan dicangkul dengan kedalaman minimal 20 cm.

Penanaman juga sebaiknya dilakukan sewaktu musim hujan. Mengingat, sifat tanaman tersebut memerlukan jumlah air yang cukup untuk pertumbuhannya. 

Jangan lupa tambahkan pupuk sebagai nutrisi tambahannya. Waktu yang dianjurkan dalam pemberian nutrisi tersebut, yakni saat usia tanam mencapai 4 bulan sebanyak 2 kali per tahunnya. 

Penyiangan gulma juga menjadi tahap penting dari pemeliharaan tanaman kayu manis. Tahap tersebut dilakukan satu bulan sejak tanaman dipindahkan ke kebun. 

Terakhir dan tak kalah pentingnya yakni tahapan penjarangan. Proses tersebut dilakukan dengan menebang tanamannya ketika berusia 6-10 tahun, sehingga pertumbuhan tanaman tidak terlalu rapat dan dapat tumbuh dengan lurus. 

Berapa Lama Kayu Manis Siap Panen?

Kayu manis yang diolah menjadi bubuk.
Bubuk kayu manis.

Seluruh bagian dari pohon kayu manis pada dasarnya dapat dipanen. Akan tetapi, bagian kulit merupakan produk panen utama dari tanaman tersebut.

Bagian kulit pohon kayu manis memiliki harga yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan bagian lainnya. Alhasil, banyak penanaman pohon kayu manis dilakukan untuk mendapatkan bagian kulitnya saja.

Waktu terbaik untuk melakukan pemanenan kayu manis, yakni ditandai dengan warna daun yang hijau tua dan sudah tidak muncul lagi bunganya. Kondisi tersebut artinya, tanaman sudah cukup banyak mengandung aliran getah di antara kayu dan kulit sehingga kulit mudah terkelupas. 

Pasca panen, kayu manis dapat diolah lebih lanjut menjadi kayu manis berbentuk batangan, bubuk, minyak atsiri, atau oleoresin. Biasanya, rasa dan aroma kayu manis bubuk lebih tajam dibandingkan kayu manis batangan. Hanya saja, produknya tidak dapat bertahan lama.

Baca juga: Tanaman Kapulaga: Rempah Kaya Manfaat bagi Kesehatan

FAQ

Seperti apa pohon kayu manis?

Pohon kayu manis memiliki batang dengan diameter 125 cm. Tekstur dari batangnya halus dan memiliki cabang. Tanaman tersebut memiliki ketinggian bervariasi tergantung dari jenis kayu manisnya.

Pohon kayu manis tumbuh dimana?

Tanaman kayu manis ideal tumbuh pada iklim yang lembap, dengan curah hujan 2.000-2.540 mm per tahun. Jenis tanah yang sesuai untuk pertumbuhan rempah tersebut juga kaya akan organik dan mudah menyerap air.

Apa saja kandungan dari kayu manis?

Sebagian besar kandungan gizi dari kayu manis disusun oleh senyawa sinamaldehid (sekitar 65-75%) dan eugenol (sekitar 5-10% ). Senyawa tersebut menyebar pada bagian kulit batang dan daun dari pohon kayu manis.

Bagaimana cara menanam pohon kayu manis?

Produk kayu manis yang berkualitas dapat diperoleh melalui penanamannya yang optimal. Kegiatan penanaman tersebut meliputi pemilihan bibit pohon kayu manis, persiapan lahan, penanaman, pemupukan, penyiangan, dan penjarangan.

Berapa lama kayu manis siap panen?

Waktu terbaik untuk melakukan pemanenan kayu manis, yakni ditandai dengan warna daun yang hijau tua dan sudah tidak muncul lagi bunga. Pada kondisi tersebut, tanaman sudah cukup banyak mengandung aliran getah di antara kayu dan kulit sehingga kulit mudah terkelupas. 

Penulis: Yemita Gea

Ingin Menanam Pohon Tanpa Ribet? Bareng LindungiHutan Aja!

LindungiHutan adalah website donasi online, galang dana, dan kerja sama untuk kelestarian hutan Indonesia yang telah memiliki izin dan terpercaya. Salurkan niat kebaikan untuk membantu sesama dan alam dengan sedekah pohon untuk keberlangsungan masa depan kita!

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Rawat Bumi LindungiHutan